Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Karakteristik Disleksia pada Anak Usia Sekolah Dasar
22 Januari 2024 18:12 WIB
Tulisan dari Dewi Nur Shifah Fauziah Santuri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap anak memiliki masa perkembangan yang berbeda-beda. Hambatan itu bisa terjadi karena berbagai hal, salah satu hambatan tersebut adalah hambatan pada otak, atau gangguan ini bisa diketahui sebagai disleksia.
ADVERTISEMENT
Apa si disleksia itu?
Disleksia merupakan kesulitan belajar pada anak berupa ketidakmampuan membaca. Gangguan ini bukan disebabkan ketidakmampuan penglihatan, pendengaran, intelegensi , atau keterampilannya dalam berbahasa, tetapi lebih disebabkan oleh gangguan dalam proses otak ketika mengolah informasi yang diterimanya.
Pada dasarnya setiap anak memiliki bakat yang berbeda-beda, setiap anak memiliki keunikannya masing-masing, dan masing-masing anak memiliki pengalaman yang berbeda juga. Oleh karena itu, anak disleksia juga menunjukkan karakteristik yang berbeda.
Apa saja karakteristik disleksia?
Terdapat berbagai macam karakteristik disleksia untuk melihat apakah seorang anak menderita disleksia atau bukan terutama pada anak usia sekolah dasar.
Pada anak usia sekolah dasar biasanya penderita disleksia ini mengalami keluhan berupa kesulitan dalam membaca, menulis dan menghitung. Kemampuan dalam bidang ini selalu tertinggal dari teman sebayanya. Dimana seorang anak mengalami kesulitan dalam mengenali huruf, bunyi huruf, nama huruf, menulis kata-kata, dan juga membaca. Misalnya ketika seorang anak ingin mengucapkan kata "Ayam" dibaca "Maya" lalu kata "Diam" menjadi "Daim", selain itu penderita disleksia ketika dalam menulis banyak huruf yang hilang bahkan sampai kehilangan beberapa kalimat.
ADVERTISEMENT
Selain dari kesulitan membaca dan menulis seorang anak penderita disleksia ini juga kesulitan dalam berhitung, susah membedakan kanan dan kiri, percaya diri yang rendah, lalu sulit untuk konsentrasi, dan kesulitan dalam berpakaian.
Apabila seorang anak menunjukkan karakteristik yang sama seperti yang disebutkan di atas, kemungkinan besar anak tersebut menderita disleksia. Tetapi yang boleh mendiagnosis seorang penderita disleksia adalah seorang Psikolog.
Nah! maka dari itu, kita sebagai calon guru atau sudah menjadi seorang guru harus bisa memahami perkembangan karakteristik anak didik kita, agar kita mengetahui apabila ada anak didik menderita disleksia anak didik tersebut tidak merasa didiskriminasi karena kekurangan dalam hal menerima mata pelajaran.