Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Hari Guru Nasional: Perlukah Semua Guru Menguasai Bahasa Inggris di Era Digital?
25 November 2024 12:35 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Dhanan Abimanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Setiap tanggal 25 November, kita memperingati Hari Guru Nasional—momen untuk menghargai peran besar guru sebagai pilar pendidikan. Namun, di tengah perayaan ini, muncul pertanyaan yang relevan dengan perkembangan zaman: apakah semua guru perlu menguasai bahasa Inggris? Di era globalisasi dan digital, bahasa Inggris sering dianggap sebagai keterampilan wajib yang menunjang berbagai aspek pembelajaran. Tetapi, apakah tuntutan ini realistis bagi semua guru, termasuk mereka yang mengajar di jenjang sekolah dasar atau mata pelajaran non-akademik seperti olahraga?
Bahasa Inggris: Keterampilan atau Kebutuhan?
ADVERTISEMENT
Tidak dapat disangkal bahwa guru yang menguasai bahasa Inggris memiliki keunggulan. Bahasa ini membuka akses ke referensi global, teknologi pendidikan terbaru, dan memperluas wawasan profesional. Dalam konteks kurikulum abad ke-21, di mana literasi digital menjadi salah satu kompetensi inti, kemampuan berbahasa Inggris jelas menjadi nilai tambah.
Namun, kita harus jujur—apakah ini berarti semua guru, tanpa memandang bidang atau jenjangnya, harus menguasai bahasa Inggris? Misalnya, seorang guru olahraga atau guru kelas di sekolah dasar, yang lebih banyak fokus pada pengembangan motorik atau literasi dasar, apakah harus merasa terbebani dengan tuntutan ini?
Hari Guru dan Tantangan Era Digital
Hari Guru Nasional mengingatkan kita pada pentingnya meningkatkan kualitas guru. Di era digital, tantangan utama adalah memastikan guru mampu menggunakan teknologi untuk mendukung pembelajaran. Banyak perangkat teknologi pendidikan dan aplikasi berbasis gadget yang menggunakan bahasa Inggris sebagai pengantar. Tanpa kemampuan dasar dalam bahasa Inggris, guru mungkin kesulitan memanfaatkan peluang ini secara optimal.
Selain itu, globalisasi telah membawa siswa dan orang tua dari berbagai latar belakang internasional ke sekolah-sekolah kita, terutama di kota besar. Dalam situasi ini, kemampuan bahasa Inggris menjadi alat penting untuk komunikasi lintas budaya. Hari Guru menjadi waktu yang tepat untuk merefleksikan: apakah kita telah memberikan dukungan yang cukup bagi guru dalam mengembangkan kompetensi ini?
ADVERTISEMENT
Konteks Pendidikan Dasar: Pentingkah?
Di jenjang sekolah dasar, kebutuhan utama adalah mengembangkan literasi dasar, numerasi, dan karakter. Bahasa Inggris biasanya diajarkan oleh guru khusus. Namun, di era ini, integrasi bahasa Inggris dalam mata pelajaran lain dapat memberikan manfaat tambahan.
Bayangkan seorang guru olahraga mengenalkan nama gerakan dalam bahasa Inggris, atau seorang guru seni menjelaskan warna dan bentuk dengan istilah internasional. Ini tidak hanya memperkenalkan siswa pada bahasa Inggris sejak dini, tetapi juga membangun kebiasaan belajar lintas disiplin yang relevan dengan dunia global.
Apa Kata Kebijakan?
Pemerintah Indonesia melalui Permendikbud No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi dan Kompetensi Guru belum mewajibkan guru menguasai bahasa Inggris. Namun, dalam standar kompetensi profesional, ada tuntutan agar guru mampu memanfaatkan teknologi informasi—yang sering membutuhkan pemahaman dasar bahasa Inggris.
ADVERTISEMENT
Selain itu, program pelatihan guru yang dikelola pemerintah seperti Program Guru Penggerak mulai menanamkan pentingnya literasi global untuk meningkatkan daya saing. Penguasaan bahasa Inggris dipandang sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas pendidikan agar relevan dengan tantangan dunia internasional.
Relevansi atau Beban?
Pentingnya penguasaan bahasa Inggris bagi guru sangat bergantung pada konteks dan kebutuhan spesifik. Untuk guru di sekolah internasional atau wilayah urban, tentu ini menjadi keharusan. Namun, bagi guru di daerah terpencil yang menghadapi keterbatasan fasilitas, tuntutan ini mungkin terasa kurang relevan.
Yang perlu digarisbawahi adalah, kemampuan berbahasa Inggris tidak harus menjadi beban tambahan, melainkan peluang untuk berkembang. Hari Guru dapat menjadi momen refleksi bagi semua pihak: bagaimana kita bisa membantu guru mengembangkan keterampilan ini tanpa meninggalkan tugas utama mereka sebagai pendidik?
ADVERTISEMENT
Jadi Perlukah Semua Guru Bisa Bahasa Inggris?
Jawaban atas pertanyaan ini tidaklah hitam putih. Bahasa Inggris memang penting, terutama di era digital, tetapi kebutuhan ini tetap kontekstual. Yang terpenting adalah memberikan ruang dan dukungan bagi guru untuk terus belajar dan beradaptasi.
Sebagai masyarakat, Hari Guru adalah momen untuk menghormati dan mendukung mereka, termasuk memastikan bahwa mereka memiliki akses pelatihan yang relevan, baik itu dalam bahasa Inggris atau keterampilan lain.
Selamat Hari Guru Nasional. Guru Hebat, Indonesia Kuat!