Edukasi Pembuatan Pupuk Komposter Menggunakan Sampah Organik

Penyerahan alat dan poster kepada Pak RW dusun TIken

Komposter Dari Sampah Organik

Pulutan Wetan, 24 Januari 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 1 Universitas Diponegoro (Undip) 2024/2025 melaksanakan kegiatan edukasi mengenai pengolahan sampah organik menjadi pupuk komposter untuk kelompok wanita tani Dusun Tiken, Desa Pulutan Wetan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan teknik pengolahan sampah organik yang bermanfaat bagi pertanian dan lingkungan. Edukasi ini dipandu oleh Dhani Luvian Renardi, mahasiswa jurusan Teknik Mesin Undip.

Pengolahan sampah organik menjadi pupuk komposter adalah salah satu solusi untuk mengurangi sampah dan memperbaiki kualitas tanah. Program ini bertujuan untuk mengajarkan kelompok wanita tani di Dusun Tiken, Desa Pulutan Wetan cara mengolah sampah organik menjadi pupuk yang ramah lingkungan dan bermanfaat untuk meningkatkan hasil pertanian mereka.

Tujuan dari edukasi ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada kelompok wanita tani mengenai material yang digunakan untuk membuat alat pengolah sampah organik menjadi pupuk komposter, serta cara penggunaannya. Dengan pengetahuan ini, mereka diharapkan dapat mengolah sampah organik dengan lebih efisien dan menghasilkan pupuk yang berkualitas.

Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN menggunakan metode edukasi yang lebih fokus pada penjelasan materi agar peserta dapat memahami konsep dan cara penggunaan alat secara efektif. Beberapa pendekatan yang dilakukan antara lain:

• Penjelasan mengenai Material yang Digunakan: Peserta diberikan informasi tentang bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat alat pengolah sampah organik, seperti mesin penghancur sampah, tempat komposting, dan alat pengaduk untuk mempercepat proses dekomposisi.

• Penjelasan Cara Penggunaan Alat: Setelah memahami bahan-bahan yang digunakan, peserta juga diajarkan tentang cara menggunakan alat tersebut untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk komposter yang berguna.

Kelompok wanita tani Dusun Tiken menunjukkan antusiasme yang sangat tinggi selama sesi edukasi ini. Mereka aktif bertanya mengenai cara memilih bahan yang tepat untuk membuat alat dan bagaimana cara menggunakan alat tersebut dengan benar. Beberapa peserta juga tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana alat ini dapat mempercepat proses pengolahan sampah menjadi pupuk yang berkualitas.