news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jejak Keturunan Rasulullah pada Keluarga Kerajaan Yordania

Konten dari Pengguna
20 November 2018 23:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dhany RM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Leluhur keluarga kerajaan Yordania dapat kita telusuri keberadaannya hingga keluarga Nabi Muhammad SAW.
Penulis (kiri) saat diterima Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein (kedua dari kanan), di Istana Basman, Amman, pada prosesi penyerahan surat-surat kepercayaan Y. M. Duta Besar Andy Rachmianto (kanan) sebagai Duta Besar LBBP RI untuk Yordania (4/6/2017). (sumber foto: KBRI Amman Yordania)
ADVERTISEMENT
Jika membicarakan Yordania, kita tidak dapat menafikan keberadaan kaum Hasyimiah dan perannya yang instrumental dalam pendirian negeri kerajaan tersebut. Kaum Hasyimiah (The Hashemites dalam bahasa Inggris) atau juga dikenal sebagai Bani Hasyim saat ini menjadi penguasa negara Timur Tengah berpenduduk 9,52 juta (sensus penduduk nasional 2015) tersebut. Raja Abdullah II bin Al-Hussein yang sejak tahun 1999 meneruskan tampuk kekuasaan sejak meninggalnya sang ayah, Raja Hussein, merupakan tokoh terpenting kaum Hasyimiah saat ini.
Pembentukan Yordania oleh Kaum Hasyimiah
Pada saat berlangsungnya Pemberontakan Arab Besar tahun 1916, tokoh kaum Hasyimiah yang juga kakek buyut Raja Hussein, Al-Hussein bin Ali (Sharif Mekkah/Raja Hijaz), memimpin pergerakan bangsa Arab melawan Kesultanan Ottoman Turki. Setelah membebaskan tanah Yordania, Lebanon, Palestina, Irak, Suriah dan Hijaz, Abdullah yang merupakan putra dari Al Hussein, mengambil alih tahta Transyordan. Adapun tahta Suriah dan Irak diambil alih oleh Faisal, putra kedua Al Hussein.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya Emirat Transyordania didirikan pada 11 April 1921, dan menjadi Kerajaan Yordania Hasyimiah setelah memperoleh kemerdekaan resmi dari Inggris pada tahun 1946. Peran Raja Abdullah yang visioner sangat penting dalam serangkaian negosiasi dengan Inggris sehingga Yordania memperoleh kemerdekaan penuh dari Inggris tanggal 25 Mei 1946. Pada tanggal 20 Juli 1951, Raja Abdullah dibunuh saat melakukan ibadah shalat jumat di Yerusalem. Hussein, cucu Abdullah, yang ikut mendampingi sholat Jumat berhasil lolos dari upaya pembunuhan.
Raja Talal, putra mendiang Raja Abdullah, sempat naik tahta dalam waktu yang tidak terlalu lama karena penyakit yang dideritanya. Hussein, putra tertua Raja Talal, dinobatkan sebagai Raja Yordania pada 11 Agustus 1952 dan memerintah Yordania secara karismatik di berbagai masa sulit hingga kematiannya pada 7 Februari 1999. Raja Abdullah II bin A--Hussein, putra almarhum Raja Hussein, kini memimpin Yordania dan menjadi pengusung nama besar kaum Hasyimiah hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
Kaum Hasyimiah sebagai Keturunan Langsung Nabi Muhammad SAW
Tidak banyak yang mengetahui hubungan Nabi Muhammad SAW dan kaum Hasyimiah. Asal-usul kaum ini berasal dari suku Quraish, yang pernah memerintah kota suci Mekkah pada tahun 480 M ketika Qussay bin Kilab naik tahta. Nama Hasyimiah sendiri berasal dari Hasyim, cucu dari Qusayy bin Kilab. Hasyim merupakan kakek buyut dari Nabi Muhammad SAW.
Kaum Hasyimiah sendiri merupakan keturunan langsung dari Nabi Muhammad melalui putrinya Fatima dan suaminya Ali bin Abi Thalib, sahabat Nabi yang kemudian menjadi kalifah keempat Islam. Dari pernikahan Fatima dan Ali tersebut, Nabi Muhammad memiliki dua cucu yaitu Al-Hassan dan Al-Hussein. Keturunan langsung dari Al-Hassan,dikenal sebagai Sharif, sedangkan keturunan langsung dari Al-Hussein disebut Sayyid . Kaum Hasyimiah yang menjadi keluarga kerajaan Yordania berasal dari jalur Sharif, garis keturunan dari Al-Hassan.
ADVERTISEMENT
Tercatat berbagai keluarga Sharif menguasai wilayah Hijaz di Arabia Barat antara tahun 967 dan 1201 Masehi. Al-Hussein bin Ali, Sharif yang memerintah kota suci Mekkah sejak 1201 M hingga 1925 M, juga berasal dari kaum Hasyimiah. Sebagaimana disebutkan pada bagian awal artikel ini, Al-Hussein inilah yang akhirnya berperan penting dalam Pemberontakan Arab Besar yang menjadi salah satu pemicu terbentuknya Kerajaan Yordania Hasyimiah yang kita kenal saat ini.
Sertifikat Royal Hashemite Court (istana kerajaan) tentang garis keturunan Keluarga Kerajaan Yordania Hasyimiah. (sumber: http://www.kinghussein.gov.jo)
Saat ini Raja Abdullah II bin Al-Hussein telah menikah dengan Ratu Rania, dan dikaruniai anak bernama Pangeran Hussein, Puteri Iman, Puteri Salma, dan Pangeran Hashem. Garis keturunan kaum Hasyimiah sebagai penguasa Yordania akan diteruskan oleh Pangeran Hussein bin Abdullah yang merupakan putera mahkota kerajaan.
ADVERTISEMENT
Kaum Hasyimiah dan Tantangan Global
Meneladani Rasulullah SAW yang selalu menebarkan kebaikan, Raja Abdullah II bin Al-Hussein, sebagaimana ayahnya, juga melakukan hal yang sama kepada negara-negara tetangganya di Timur Tengah. Keturunan langsung Rasulullah itu kerap memberikan bantuan kepada negara-negara konflik di kawasan. Meskipun memiliki keterbatasan sumber daya, Yordania tetap memberikan bantuan kepada negara lain yang membutuhkan seperti menerima pengungsi Palestina, Suriah, Irak, dan sebagainya.
Sebagaimana disampaikannya di hadapan Parlemen Uni Eropa di Strasbourg (11/03/2015), "penting bagi kita untuk menjelaskan apa artinya menjadi seorang Muslim. Saya dan umat Muslim lainnya telah diajarkan sejak awal hidup kita bahwa agama kita menuntut kita untuk hormat dan peduli kepada orang lain". Semoga keteladanan ini dapat diresapi oleh pemimpin-pemimpin dunia lainnya untuk mempercepat perdamaian dunia. (drm)
ADVERTISEMENT