Yordania: Negeri Salju di Timur Tengah

Konten dari Pengguna
28 Oktober 2018 21:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dhany RM tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
(Sumber: dok.pribadi/istimewa)
Ketika pertama kali mendengar akan ditugaskan di Yordania tahun 2014, penulis langsung membayangkan akan berkutat dengan teriknya matahari dan gersangnya gurun pasir khas Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
Namun penulis sempat bingung ketika seorang kolega menyarankan untuk membawa perlengkapan musim dingin di Yordania. Saran kolega tersebut lalu menimbulkan rasa keingintahuan penulis, mengingat seumur hidup belum merasakan salju. Sejak itu, penulis mulai menelusuri informasi tentang salju di Yordania termasuk apa saja yang perlu dipersiapkan.
Yordania, atau nama lengkapnya Kerajaan Yordania Hasyimiah, merupakan salah satu negara di kawasan Timur Tengah. Bersama dengan negara tetangganya (Suriah, Lebanon, Palestina), Yordania berada di sub wilayah Levant, atau sering kita kenal di Indonesia sebagai Negeri Syam.
Letak geografis Levant yang berdekatan dengan Eropa, membuat negara-negara di sub wilayah ini, kerap kali memperoleh hujan salju. Sebagaimana dikutip dari www.weatheronline.co.uk, iklim Yordania dipengaruhi oleh iklim kering subtropik dari gurun-gurun pasir Semenanjung Arab dan iklim lembab subtropik dari wilayah Mediterania Timur (wilayah Turki dan sekitarnya). Suhu terendah di Yordania, biasanya terjadi pada bulan Januari di mana salju biasanya turun.
ADVERTISEMENT
Salju di Yordania tergolong unik karena meskipun udara dingin, namun matahari Timur Tengah tetap bersinar terik seperti biasa. Hal ini mengakibatkan salju yang turun sebelumnya cepat mencair.
Warga Yordania umumnya mengantisipasi hal ini dengan memanfaatkan hari pertama dan kedua turun salju untuk bermain salju sepuasnya sebelum mencair terkena terik matahari.
Warga umumnya berbondong-bondong menyerbu daerah pegunungan di mana salju relatif tebal dan tidak mudah mencair. Khusus di Amman, ibu kota Yordania, warga umumnya merayakan turunnya salju di King Hussein Park yang memiliki kontur tanah berbukit dan memiliki pemandangan kota Amman.
Selain warga, Pemerintah Yordania juga terus memantau perkembangan cuaca dingin dari waktu ke waktu. Saat badai salju hebat menerpa Yordania pada bulan Januari 2015, Perdana Menteri Yordania saat itu, Nasser Joudeh, menginstruksikan libur nasional pada 8 Januari 2015 (http://www.jordantimes.com/news/local/ensour-announces-thursday-public-holiday-checks-efforts-deal-harsh-weather). Langkah ini diperlukan untuk mengantisipasi terjadinya kecelakaan maupun kemacetan lalu lintas akibat turunnya salju.
ADVERTISEMENT
Ika, WNI yang tinggal selama tiga tahun di Yordania juga sangat terkesan dengan turunnya salju di kawasan ini. Wanita asal Jawa Timur yang tinggal di Yordania untuk mendampingi penugasan suaminya tersebut mengaku bahwa melihat dan merasakan langsung salju di Timur Tengah adalah suatu pengalaman luar biasa.
"Timur Tengah identik dengan wilayah yang panas...sulit dibayangkan bahwa negara ini ternyata memiliki salju. Selama ini saya belum pernah merasakan salju, namun tak disangka bisa merasakannya justru di Yordania," ujar Ika kepada penulis.
Ika sedang menikmati perbukitan di sudut kota Amman, Yordania, yang tertutup salju. (sumber foto: dok.pribadi/istimewa)
Sensasi menikmati salju di Timur Tengah tentu menarik perhatian para pelancong dari berbagai dunia. Jika tertarik bermain salju di Timur Tengah, traveller disarankan untuk mengunjungi Yordania sekitar bulan Januari di mana suhu udara rata-rata paling rendah jika dibandingkan bulan-bulan lainnya.
ADVERTISEMENT
Pastikan pula untuk berkoordinasi dengan Kedutaan Besar RI di kota Amman dan agen perjalanan bonafide untuk memperoleh info terkini mengenai kondisi Yordania untuk memaksimalkan perjalanan Anda (DRM).