Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Seni Bisa Hilangkan Stres
9 Juli 2022 11:33 WIB
Tulisan dari DHEA ALVIONITA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Seni harus menjadi sesuatu yang membebaskan jiwamu, memancing imajinasi, dan mendorong orang untuk melangkah lebih jauh”. Seperti itulah kira-kira kutipan dari Keith Haring yang merupakan pelukis berkebangsaan Amerika Serikat. Bahkan, dalam seni, seseorang dapat merasa bebas. Seni mampu memberikan ketenangan meskipun hati sedang gundah.
Survei membuktikan bahwa, seni dapat menjadi salah satu sarana penghilang stres. Maka dari itu, tak heran jika seni menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia. Pada hakikatnya, seni disukai oleh berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak, remaja, bahkan hingga orang dewasa.
Ketenangan Jiwa
Sebagian besar dari mereka mengaku bahwa memandangi seni, bisa membuat jiwa menjadi lebih tenang. Hal itu terjadi karena ketika memandangi seni, tanpa disadari atau tidak jiwa akan menyerap energi positif bagi orang yang menikmatinya.
ADVERTISEMENT
Seorang dokter spesialis akupuntur terapan yaitu dr Hanson Barki. Berpendapat bahwa ketika seseorang memandangi seni dan menikmati karya seni tersebut, maka mendatangkan ketenangan jiwa.
Untuk itu, seni tidak hanya menjadi perantara media berekspresi. Tetapi seni juga berdampak pada psikologi yaitu dapat mengembalikan jiwa yang jauh lebih tenang.
Menyenangkan
Namun, hasil penelitian yang diterbitkan Journal of the American Art Therapy Association terhadap 39 orang dewasa menganggap bahwa kegiatan seni untuk membuat scrap book terasa menyenangkan dan membuatnya lebih santai.
Apapun bentuknya, seni dapat membantu mengalihkan pikiran dari berbagai tekanan. Oleh karena itu, dengan melukis, membuat kerajinan tangan, dan mengunjungi museum atau pun pameran seni sering kali menjadi pelarian seseorang saat pikiran mereka terasa berat.
ADVERTISEMENT
Pameran Seni
Hal tersebut senada dengan hasil survei yang membuktikan bahwa, pameran seni dijadikan sebagai sarana untuk menghabiskan waktu dengan diri sendiri. Bahasa gaulnya adalah me time.
Saat kasus Covid-19 di Indonesia meningkat. Muncul beberapa pembatasan aktivitas sosial. Hal inilah yang mengakibatkan museum ataupun pameran seni sempat ditutup. Namun, awal tahun lalu, pemerintah mulai mengizinkan pameran seni untuk kembali digelar tetapi dengan protokol kesehatan yang ketat.
Baru-baru ini, para pecinta seni dimanjakan dengan hadirnya Distrik Seni X Sarinah, yang diselenggarakan di Gedung Sarinah, Jakarta Pusat. Pameran ini berlangsung dari 2 Juni sampai 22 Agustus 2022 dengan menghadirkan pameran seni kontemporer pertama yang bertema “Berdikari”.
Kabar gembira tersebut, kemudian disambut antusias oleh para pecinta seni. Banyak pecinta seni yang mendatangi pameran seni tersebut untuk meramaikannya karena sudah merindukan pameran seni.
ADVERTISEMENT
Namun, antusiasme tersebut harus pula dipersiapkan matang oleh penyelenggara pameran seni. Mengingat kasus Covid-19 di Jakarta mulai meningkat lagi dengan munculnya varian Omicron BA.4 dan BA. 5. Hal itulah yang mengakibatkan Jakarta kembali berstatus PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) level 2.
Maka dari itu, diperlukannya kerja sama antar pihak penyelenggara dan pengunjung untuk keberlangsungan acara pameran seni agar berjalan dengan lancar. Upaya tersebut dilakukan untuk membuktikan bahwa Pandemi Covid-19 tidak akan bisa menghentikan kreativitas para seniman untuk terus berkarya.
(Dhea Alvionita)
Live Update