Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten dari Pengguna
Panggilan Menjadi Anak Muda yang Gemar Berzakat
6 Juni 2018 11:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
Tulisan dari Johanes Sutanto tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ada banyak pergeseran gaya hidup yang menjangkiti anak muda seiring dengan perkembangan zaman menuju era modern saat ini. Kita dapat melihatnya secara konkret mulai dari tingkat konsumsi anak muda yang bertambah dan tentunya pergeseran kebutuhan tersier ke kebutuhan primer.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan lebih mudahnya informasi yang didapat melalui gadget dan internet, juga terpicu banyaknya penawaran menarik yang dapat ditemui baik itu di ranah fashion, lifestyle, liburan, dan lain-lain sebaginya, kita dapat melihat banyak anak muda sekarang tumbuh menjadi lebih berkelompok atau individualis, terutama yang di kota-kota besar. Mereka terkotak-kotak dalam selera, minat dan hobi yang mendongkrak gaya hidup.
Ironinya, gaya hidup yang semakin meningkat acapkali membuat orang lebih mementingkan kebutuhan diri sendiri dibandingkan mau berbagi kepada sesama. Sering kali kita melihat anak muda gampang terbujuk untuk pesta pora, liburan ke luar negeri atau ke destinasi terbaru, mengejar fashion terbaru, nongkrong di tempat terbaru hingga makan di tempat mewah. Banyak dari mereka beranggapan ini semua seakan-akan dapat meningkatkan strata hidup. Tidak demikian adanya. Itu hanya lah sekadar gaya hidup yang memang sudah menjadi hal yang seolah-olah lebih penting dari hari ke hari.
ADVERTISEMENT
Kondisi berikut ini sebenarnya yang lebih menyedihkan. Era modern yang hadir dengan informasi yang mudah seharusnya meningkatkan kepedulian sosial. Kepedulian itu seharusnya lebih bertumbuh karena makin banyaknya bencana alam maupun hal-hal yang dapat memicu jiwa kemanusiaan kita terhadap sesama karena derasnya informasi.
Beragam informasi yang gampang dibaca, dilihat dan didapatkan melalui media sosial, radio, internet maupun layar kaca sepantasnya mengusik nurani. Sayangnya, tidak sedikit anak muda yang memilih gaya hidup dibanding berbagi pada sesama. Padahal, yang namanya rezeki itu sudah sepantasnya disyukuri, salah satunya dengan cara berbagi pada sesama.
Di sisi lain, jika kita sadar bahwa rezeki yang kita terima itu bersumber dari Tuhan maka sudah sepatutnya kita dapat menjadikan itu sebagai sarana kita untuk berbagi dan membantu sesama.
ADVERTISEMENT
So, melalui zakat lah jelang Lebaran tahun ini, kita punya kesempatan untuk peduli pada sesama. Seperti kita tahu, dengan berzakat itu kita sebenarnya mengembalikan sebagian pendapatan kita kepada Tuhan. Zakat pun dapat digunakan untuk kepentingan saudara kita yang lebih membutuhkan.
Sebagai anak muda, banyak dari kita seharusnya terpanggil dan tumbuh menjadi generasi muda yang lebih dapat peduli dan mau berbagi kepada sesama dibanding hanya menjadi anak muda yang lebih mementingkan kepentingan diri sendiri.
Nah, agar lebih bisa berbagi, tak ada salahnya kita menyisihkan sebagian pendapatan untuk diinvestasikan ke dalam reksa dana. Dengannya, kita dapat menambah zakat dari dana yang sudah dikembangan melalui investasi. Dengan begitu, dari investasi pun kita dapat lebih peduli terhadap sesama dan mendapatkan rizki dari Allah.
ADVERTISEMENT
Ada pun salah satu instrumen investasi yang dapat menjadi pilihan adalah Reksadana Pasar Uang CIMB Principal Cash Fund yang dapat dicairkan sewaktu-waktu dengan proses yang singkat melalui aplikasi IPOTPAY.
Reksadana dari PT CIMB Principal Asset Management ini pun telah memiliki dana kelolaan lebih dari 1 Triliun per April 2018. Anak muda, mari kita mulai investasi dan berbagi kepada sesama.