Menengok Pesisir Utara dan Jakarta yang Terancam Tenggelam

Dhea Intania Listiawan
Dhea Intania Listiawan Mahasiswa Universitas Bina Nusantara jurusan Marketing Communication.
Konten dari Pengguna
3 Februari 2023 16:54 WIB
·
waktu baca 6 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dhea Intania Listiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ancol. Sumber: Pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
Ancol. Sumber: Pixabay.com
ADVERTISEMENT
Daerah Khusus Ibukota Jakarta merupakan kota yang menjadi sentral kehidupan masyarakat nusantara. Sudah sedari dahulu, masyarakat Ibu Kota Jakarta harus menghadapi permasalahan banjir. Terdapat banyak faktor mengapa daerah ini menjadi langganan banjir. Salah satunya adalah Jakarta yang merupakan kota metropolitan memiliki sistem saluran air yang kurang baik. Belum lagi, kepadatan penduduk di Jakarta yang mencapai hingga kurang lebih sepuluh juta jiwa menjadi kota yang membutuhkan banyak bangunan di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Kemudian, masyarakat juga makin dikhawatirkan dengan pemberitaan bahwa Jakarta akan tenggelam. Tanggul laut di wilayah pesisir Jakarta Utara yang bocor menjadi pelengkap bagi masyarakat Jakarta untuk menikmati kekhawatiran ini. Bukan hanya permasalahan curah hujan yang tinggi dan saluran air yang menjadi musuh masyarakat Jakarta, tetapi wilayah laut yang makin tinggi juga dapat menjadi alasan lain Jakarta dapat tenggelam.
Berita mengenai tanggul di wilayah pesisir Jakarta Utara nyatanya sudah diketahui sejak tahun 2021. Tetapi, permasalahan ini terus diberitakan oleh berbagai media berita di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada upaya yang keras dalam mengatasi permasalahan tersebut. Tingginya air laut di Jakarta diketahui bahwa lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah daratan Jakarta.
ADVERTISEMENT
Wilayah Jakarta memang merupakan wilayah yang berada di permukaan dataran rendah. Bahkan, sejak masa kolonialisme, pemerintah Belanda membangun beberapa tanggul untuk mengatasi permasalahan tersebut. Jadi, fenomena banjir yang melanda Jakarta memang sudah menjadi hal yang biasa. Hal ini dapat dikatakan sebagai sebuah risiko bagi masyarakat yang tinggal di Jakarta. Memang, pemerintah sudah mengupayakan banyak hal untuk mencegah banjir di Jakarta. Tetapi, jika kalian melihat secara geografis, wilayah Jakarta memang menjadi wilayah yang memiliki risiko tinggi untuk dilanda banjir.
Sorotan Jakarta yang akan tenggelam nyatanya sempat menjadi perbincangan internasional. Presiden Amerika Serikat, Joe Biden sempat memberikan tanggapan bahwa adanya prediksi Jakarta yang akan tenggelam sepuluh tahun lagi. Terdapat dua faktor mengapa Jakarta dapat tenggelam, yaitu air laut yang naik atau permukaan tanah yang berkurang. Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa air laut dapat mengalami naik dan surut pada waktu-waktu tertentu.
ADVERTISEMENT
Hal ini diperkuat dengan tanggapan dari masyarakat pesisir Jakarta Utara yang merasa tidak terlalu khawatir dengan air laut yang melampaui tanggul. Mereka bersaksi bahwa keadaan ini wajar terjadi pada beberapa periode, terlebih wilayah Indonesia merupakan negara tropis. Tetapi, permasalahan lainnya adalah permukaan tanah yang berkurang karena adanya penyedotan air di dalam tanah.
Beberapa ahli yang sudah melakukan penelitian mengenai Jakarta yang akan tenggelam menyatakan bahwa permukaan tanah yang makin berkurang bukan menjadi alasan utama Kota Jakarta akan tenggelam. Dilihat pada sisi lain, pemanasan global yang menyebabkan es di wilayah kutub mencair dapat menjadi jawaban mengapa air laut dapat meningkat. Laut yang ada di muka bumi ini berkesinambungan satu sama lain, sehingga jika terjadi penambahan volume air pada wilayah yang lain, hal ini dapat memberikan dampak yang serupa kepada wilayah laut lainnya. Bahkan para peneliti menegaskan bahwa seharusnya bukan hanya Kota Jakarta yang menjadi sorotan akan tenggelam, tetapi juga beberapa wilayah lain di dunia yang berada di pesisir pantai.
ADVERTISEMENT
Pemberitaan mengenai Jakarta yang akan tenggelam mendapatkan banyak perspektif. Banyak masyarakat yang menganggap bahwa wilayah Jakarta akan menghilang dimakan oleh volume air yang banyak. Perspektif lain memercayai bahwa Jakarta yang akan tenggelam merupakan sebuah imbauan yang diberikan oleh pemerintah agar masyarakat Jakarta lebih waspada dan mencari tempat tinggal baru di luar Jakarta. Kedua pandangan tersebut bisa saja disebut benar adanya. Sebab, Kota Jakarta bisa saja memang menghilang disebabkan oleh banyaknya wilayah Jakarta yang sering terendam air. Selain itu, populasi kota Jakarta yang sangat padat juga menyebabkan banyak permasalahan lingkungan sehingga dapat memengaruhi kehidupan manusia.
Terkait dengan tanggul yang jebol dan bocor, belum terjadi fenomena banjir akibat air laut yang merembes melalui dinding tanggul. Menurut kesaksian warga yang berada di permukiman wilayah pesisir Jakarta Utara, mereka tidak merasa khawatir bahwa tanggul yang retak akan runtuh dan jebol. Tetapi, ada besar harapan dari mereka bahwa keretakan tersebut bisa ditambal. Meskipun dinding tanggul kuat, tidak ada yang tahu, bukan, kapan tanggul dapat hancur dan air laut masuk ke dalam rumah warga? Kabarnya, pemerintah sudah mengetahui permasalahan ini sejak lama, tetapi tidak ada perubahan yang diberikan. Tanggul yang retak tetap dibiarkan retak hingga keretakan bertambah.
ADVERTISEMENT
Warga wilayah pesisir pantai mengaku bahwa adanya tanggul membuat wilayah permukiman menjadi lebih aman dari air laut yang naik ke permukaan. Sebelum tanggul dibangun pada tahun 1980-an wilayah pesisir pantai kerap merasakan banjir yang berasal dari air laut. Tetapi, sejak didirikan tanggul, warga tidak pernah mengalami banjir lagi. Kebocoran yang dialami oleh warga pesisir pantai juga hanya sekadar rembesan air dan bukan merupakan banjir rob.
Mendengar kesaksian dari warga yang memang tinggal dekat dengan air laut dan merasa tidak khawatir menjadi perasaan lega tersendiri bagi kita. Kita dapat mengetahui bahwa air laut yang naik bukan menjadi faktor utama Jakarta akan tenggelam, tetapi masih banyak persoalan lainnya. Tetapi, tetap saja, tidak ada yang tahu kapan bencana akan terjadi. Pemerintah sepertinya sangat mengandalkan tanggul Jakarta yang diklaim sangat kuat sehingga keretakan tidak diberikan tambalan. Sudah bertahun-tahun berita ini selalu muncul di beranda media berita. Hanya diberitakan saja, tidak diatasi. Meskipun warga di pesisir pantai juga tidak terlalu khawatir, mereka menyatakan bahwa penambalan tanggul dapat menjadi sebuah langkah pencegahan atas hal-hal yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
Pada awal tahun 2023, Dinas Sumber Daya Air (SDA) mengatakan bahwa akan mengatasi keretakan tersebut pada tahun ini. Sudah dikerahkan beberapa tim untuk mengevaluasi keretakan yang ada. Selain itu, Dinas SDA juga memastikan bahwa tidak terdapat rumah warga di sekitar retakan tanggul yang besar. Pihak yang berkepentingan juga memberikan peringatan kepada warga pesisir untuk selalu waspada terkait dengan banjir rob yang mungkin dapat melanda kapan saja. Semoga saja langkah yang diambil pada awal tahun ini memberikan kemajuan yang pesat terhadap kerusakan tanggul yang terjadi.
Wilayah DKI Jakarta merupakan wilayah dataran rendah yang memiliki risiko tinggi untuk terkena banjir. Banyaknya pemberitaan bahwa Jakarta akan tenggelam menjadi keresahan bagi masyarakat Jakarta. Tanggul di wilayah Jakarta Utara memperkuat kekhawatiran yang dirasakan oleh masyarakat. Tetapi, pada kenyataannya air laut hanya menjadi salah satu faktor saja di dalam berita Jakarta yang akan tenggelam. Bangunan tanggul yang kuat dipastikan tidak akan membuat air laut jebol. Tetapi, tetap saja, pemberitaan mengenai tanggul yang bocor tersebut sudah ada sejak bertahun-tahun lalu hingga sekarang.
ADVERTISEMENT
Daripada dibiarkan lebih baik mengambil tindakan pencegahan agar hal-hal yang tidak diinginkan dapat terjadi, bukan?