Konten dari Pengguna

Ecoprint: Kreativitas dan Peduli Lingkungan untuk mengurangi limbah

Dhea maharani
Mahasiswi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro
11 Agustus 2024 9:29 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dhea maharani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pembuatan "Ecoprinting" Oleh Siswi MTS Bersama Mahasiswa KKN Tim II Tahun 2023/2024 Universitas Diponegoro, di Desa Jatirejo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang (Sumber: Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Pembuatan "Ecoprinting" Oleh Siswi MTS Bersama Mahasiswa KKN Tim II Tahun 2023/2024 Universitas Diponegoro, di Desa Jatirejo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang (Sumber: Pribadi)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pada Kamis (25/07/2024). Ecoprint, sebuah teknik mencetak menggunakan pewarna alami yang menghasilkan motif unik dan autentik, diperkenalkan kepada pelajar dengan tujuan menumbuhkan kepedulian lingkungan sekaligus mendorong kreativitas mereka. Kurangnya pengetahuan mengenai "apa sih ecoprint itu?" menjadi salah satu penyebab utama diadakannya kegiatan edukasi pengenalan Ecoprinting pada pelajar diikuti oleh pelajar MTS di Desa Jatirejo, Kota Pemalang.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dhea Ayu Maharani, mahasiswi dari program studi Ilmu Kelautan, Universitas Diponegoro, yang tergabung dalam TIM II KKN Universitas Diponegoro tahun 2023/2024. Dhea menyampaikan bahwa kegiatan ini dilatar belakangi oleh rendahnya kesadaran pelajar terhadap bahaya zat pewarna sintetis yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. "Kami ingin memberikan edukasi sekaligus pelatihan agar mereka lebih peduli terhadap kesehatan dengan memanfaatkan pewarna alami," ujarnya. Berbekal semangat ini, Dhea dan tim menyelenggarakan program edukasi dan pembuatan ecoprint kepada para pelajar.
Acara yang diadakan di halaman sekolah desa tersebut diikuti oleh 20 siswa dan siswi. Kegiatan dimulai dengan penyuluhan mengenai teknik ecoprint dan pewarna alami, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab untuk memperdalam pemahaman para peserta. Demonstrasi langsung diberikan kepada para siswa, di mana mereka diajarkan cara membuat ecoprint menggunakan bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar.
ADVERTISEMENT
Dhea menyampaikan, dalam pelatihan kali ini metode atau teknik yang digunakan adalah pounding atau ketuk palu yang dilakukan dengan cara meletakkan bunga, daun, pada kain dan dipukul merata. “Dalam pembuatan ecoprint ini terdapat tiga teknik yaitu dikukus, pounding atau ketuk palu, dan direbus. Palu kayu merupakan alat utama yang digunakan dalam membuat ecoprint teknik pounding,” ungkapnya.
Setiap peserta kemudian diberi totebag sebagai media untuk praktik ecoprint. Dengan penuh antusiasme, para siswa mencoba membuat karya ecoprint mereka sendiri. Tote bag hasil karya tersebut nantinya akan dibawa pulang oleh masing-masing siswa sebagai kenang-kenangan sekaligus simbol dari kesadaran baru mereka akan pentingnya menjaga lingkungan.
Bagi banyak siswa, ini adalah pengalaman pertama mereka membuat ecoprint dan mengenal pewarna alami. Kegiatan ini tidak hanya meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya penggunaan bahan ramah lingkungan tetapi juga mengajarkan mereka tentang kreativitas yang bisa dieksplorasi dari bahan-bahan alami di sekitar mereka. Selain itu, penggunaan totebag sebagai media ecoprint memiliki nilai tambah dalam mengurangi penggunaan kantong plastik yang dapat mencemari lingkungan.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan dampak positif jangka panjang, tidak hanya dalam meningkatkan kesadaran lingkungan tetapi juga dalam mendorong penggunaan bahan-bahan alami dalam kehidupan sehari-hari. Dengan semangat yang tinggi, Dhea dan timnya berhasil menginspirasi para pelajar Desa Jatirejo untuk menjadi generasi yang lebih peduli dan kreatif dalam menjaga lingkungan.
Kreativitas Ecoprint siswa dengan Media Totebag di Desa Jatirejo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Pemalang (Sumber: Pribadi)
Kepala Desa Jatirejo, Bapak Rojim, menyatakan apresiasinya terhadap program ini."Kami sangat berterima kasih kepada Dhea dan tim. Dengan adanya edukasi dan aksi terhadap ecoprint dan penggunaan totebag sebagai media diharapkan memberikan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dengan mengurangi penggunaan kantong plastik yang berpotensi menjadi pencemar/limbah lingkungan dan penggunaan warna ramah lingkungan".
Antusiasme para siswa dalam program ini juga menimbulkan tantangan tersendiri. Dhea menambahkan, "Dengan bantuan dan kerjasama teman - teman se - tim, kami berhasil meningkatkan kreativitas para siswa dengan pembuatan ecoprint serta memastikan bahwa setiap peserta mendapat edukasi yang layak". Siswa menganggap kegiatan ini sangat asik dan menarik. Tim KKN juga menekankan penggunaan bahan-bahan alami yang lebih ramah lingkungan dan pentingnya menjaga lingkungan dari limbah kantong plastik.
ADVERTISEMENT
Edukasi pengenalan ecoprint pada pelajar dapat memberikan wawasan baru pada parapelajar sehingga dapat mengembangkan minat, keterampilan dan kreatifitas serta meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan menimbulkan dampak positif. Program ini diharapkan dapat menginspirasi siswa/siswi lain untuk melakukan kegiatan serupa di berbagai kegiatan.
#kknundiptim2 #p2kknundip #lppmundip #undip
Nama : Dhea Ayu Maharani
Jurusan : Ilmu Kelautan
Dosen Pembimbing : An'im Kafabih, S.E, M.E., Nikolaus Ageng P, S.I.Kom, M.I.Kom
., Nofa Martina Ariani, S.T., M.T.
Waktu Kegiatan : Kamis, 25 Juli 2024
Tempat Kegiatan : Halaman MTS Jatirejo