Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten dari Pengguna
Generasi Muda: Pilar Pembangunan di Desa
5 Maret 2025 18:05 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari Delvis sonda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Membangun Indonesia dari desa merupakan strategi utama pemerintah untuk mewujudkan pemerataan pembangunan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Menjadikan desa sebagai pusat pembangunan nasional harus didukung oleh upaya untuk meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam proses pembangunan. Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan agar pembangunan dapat tercapai secara efektif dan efisien. Pendekatan yang partisipatif dalam pembangunan akan menghasilkan hasil yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Pelibatan semua komponen masyarakat harus dimulai sejak tahap perencanaan agar proyek-proyek yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
ADVERTISEMENT
Partisipasi masyarakat sangat krusial dalam setiap proses pembangunan di Indonesia guna mencapai tujuan pembangunan nasional, yaitu terciptanya masyarakat yang adil dan makmur. Peran aktif masyarakat desa dalam pembangunan akan menjadikan desa sebagai ujung tombak pembangunan nasional. Menjadikan desa sebagai pusat pembangunan harus diimbangi dengan penerapan pola pembangunan partisipatif di desa. Pola ini menjadi solusi untuk mengatasi ketimpangan pembangunan yang ada serta menjadikan desa sebagai pilar penting dalam pembangunan nasional.
Keterlibatan seluruh elemen masyarakat desa dalam pembangunan menunjukkan bahwa prinsip tata kelola yang baik (good governance) telah diterapkan dengan baik di desa, karena partisipasi masyarakat merupakan salah satu pilar utama dari good governance. Partisipasi masyarakat, termasuk pemuda desa, sangat dibutuhkan, karena pemuda memiliki peran penting sebagai agen perubahan dalam pembangunan. Generasi muda memiliki energi dan potensi besar untuk membangun peradaban di desa. Saat ini, pemuda memegang posisi strategis dalam pembangunan nasional, termasuk di desa. Berdasarkan sensus penduduk 2020, BPS mencatat bahwa 53,81 persen penduduk Indonesia adalah generasi muda, yang menunjukkan bahwa keterlibatan mereka akan menjadi kekuatan besar dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.
ADVERTISEMENT
Kehadiran generasi muda yang mendominasi populasi Indonesia akan menjadi sumber kekuatan besar dalam pembangunan, termasuk di desa. Kaum muda harus mau tinggal di desa dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan desa. Pemerintah perlu menyediakan infrastruktur yang memadai di desa agar kreativitas dan inovasi pemuda dapat berkembang, sehingga mereka tidak perlu pergi ke kota untuk mencari pekerjaan. Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. Bahkan, Presiden pertama Indonesia, Ir. Sukarno , pernah menyatakan, “Berikan aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Berikan aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncang dunia,” yang menggambarkan betapa besar kekuatan yang dimiliki pemuda dalam perjuangan.
Pemerintah desa harus memberikan akses seluas-luasnya bagi pemuda untuk terlibat dalam setiap proses pembangunan di desa, agar kreativitas dan inovasi mereka dapat dimanfaatkan untuk tujuan positif dalam pembangunan. Keberhasilan pembangunan di desa sangat bergantung pada peran aktif pemuda desa yang berpikir terbuka, penuh semangat, dan kreatif dalam memberikan ide-ide kritis untuk keberlanjutan pembangunan desa. Peran pemuda dalam pembangunan desa sangat krusial karena mereka adalah penggerak utama. Semua elemen masyarakat harus terlibat dalam proses pembangunan desa. Potensi desa dapat dimaksimalkan untuk kesejahteraan masyarakat jika didukung oleh inovasi dan kreativitas pemuda desa.
ADVERTISEMENT
Keterlibatan Generasi Muda di Desa.
Generasi muda memiliki potensi besar untuk memimpin pembangunan di desa. Mereka dapat menjadi sumber energi untuk keberlanjutan pembangunan desa dengan pemikiran-pemikiran yang sesuai dengan zaman. Dalam perkembangan zaman yang semakin maju, aktivitas generasi muda sangat akrab dengan kecepatan informasi dan perkembangan teknologi, yang menjadi modal besar bagi generasi milenial untuk lebih peduli terhadap pembangunan desa.
Kegiatan dan kelembagaan kepemudaan di desa dapat menjadi media yang efektif untuk berkumpul, berbagi inspirasi, dan menciptakan kreativitas. Namun, dalam membangun desa, permasalahan mungkin muncul, dan pemuda diharapkan mampu menciptakan inovasi agar semangat membangun desa tidak bertentangan dengan budaya dan adat istiadat desa. Tidak dapat dipungkiri bahwa permasalahan bisa timbul dari kaum sepuh di desa yang mungkin tidak sepenuhnya menerima cita-cita pemuda desa. Selain itu, budaya desa yang masih membatasi pemuda dengan rasa malu jika berseberangan dengan sesepuh desa dapat membuat pemuda enggan berpartisipasi dalam pembangunan desa.
ADVERTISEMENT
Masyarakat desa tidak perlu merasa minder dengan masyarakat kota, karena tanpa desa, masyarakat kota tidak bisa berbuat apa-apa. Semua kebutuhan yang dibutuhkan oleh masyarakat kota bersumber dari desa. Dalam implementasi pembangunan desa untuk menjadikannya unggul, peran generasi muda sangat dibutuhkan. Generasi muda berperan untuk memperdalam ilmu dan kembali ke desa untuk menyampaikan pengetahuan mereka kepada masyarakat desa. Diharapkan generasi muda benar-benar memahami tujuan utama pendidikan, yaitu bukan hanya untuk tujuan material, tetapi juga untuk pengabdian kepada masyarakat.
Generasi milenial juga berperan sebagai perwakilan terdepan dalam berbagai kompetisi di masyarakat. Bukan hanya dalam arti perlombaan sempit, tetapi generasi muda ini memiliki daya saing yang tangguh dari segi kualitas dan kuantitasnya. Dengan demikian, masyarakat lain dan pihak pemerintah dapat melihat desa melalui kualitas dan kuantitas pemuda yang ada. Selain itu, pemuda juga berperan dalam berorganisasi dan mengorganisir diri dalam lembaga kemasyarakatan desa yang dapat menjadi wadah bagi pemuda untuk menyalurkan ide, berkreasi, dan berdinamika, mulai dari aspek olahraga, kesenian, hingga wirausaha dan pengabdian di bidang lainnya.
ADVERTISEMENT
Pemuda berperan dalam membangun sinergi dengan sesepuh desa dan perangkat desa. Hal ini sangat penting karena di desa terdapat tatanan dan peraturan, baik tertulis maupun tidak tertulis. Keberadaan sesepuh desa dapat menjadi penghambat jika tidak ada sinkronisasi antara sesepuh desa dan pemuda desa. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang memprioritaskan rasa saling memahami agar sesepuh desa dapat mendukung tujuan gerakan pemuda. Dalam hal ini, keterlibatan perangkat desa sangat penting untuk membantu keberlangsungan organisasi pemuda sehingga masalah yang timbul dapat diselesaikan dengan baik.
Selanjutnya, pemuda perlu memperkuat aspek anggaran dalam organisasi. Pendanaan organisasi merupakan kekuatan yang menggerakkan organisasi, selain anggota dan semangat persatuan dalam membangun desa. Dana organisasi dapat diperoleh melalui iuran anggota atau sumbangan, yang bisa berasal dari perorangan atau institusi, misalnya dari pemerintah desa melalui kegiatan yang dibiayai oleh APBDesa.
ADVERTISEMENT
Pemuda berperan sebagai agen perubahan (Agent of Change) dan agen pengawasan (Agent Controlling), di mana tantangan dalam pembangunan desa ke depan sangat membutuhkan peran generasi muda untuk mengawasi dan mengontrol kebijakan pemerintahan desa serta pelaksanaan pembangunan. Hal ini karena generasi muda memiliki idealisme yang tinggi dan tidak memiliki banyak kepentingan tersembunyi dalam aktivitas mereka. Harapannya, generasi muda sadar akan pentingnya partisipasi dan dapat berperan aktif dalam pembangunan desa ke depannya, mulai dari proses perencanaan pembangunan, penganggaran dana, pelaksanaan pembangunan, hingga pelaporan dan pertanggungjawaban kepada masyarakat desa.
Penulis : Delvis Sonda (Ketua PMKRI Cab. Jakarta Timur)