Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Konten dari Pengguna
Intuisi dalam Pengambilan Keputusan
5 Mei 2021 10:44 WIB
Tulisan dari Dani Hidayatuloh tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dalam kehidupan sehari-hari bisa secara sadar atau tidak sadar, kita sudah terbiasa dilibatkan dalam pengambilan keputusan . Sesuatu yang wajar jika hasil pengambilan keputusan tidak seperti yang diharapkan.
ADVERTISEMENT
Seiring waktu, kita akan belajar tentang bagaimana memecahkan masalah dan menyebutnya sebagai "pengalaman " sehingga kita mengenal pepatah "belajar dari pengalaman" atau pepatah "pengalaman adalah guru terbaik".
Pelaksanaan pengambilan keputusan formal terjadi dalam suatu organisasi, khususnya organisasi yang menekankan pada target yang terukur dimana pengambilan keputusan sangat strategis sehingga konsekuensi yang diperhitungkan akan menjadi seakurat mungkin.
Lebih lanjut dapat dikatakan bahwa pengambilan keputusan adalah suatu sikap terhadap suatu keadaan, yaitu sebagai pelaksanaan akhir dari beberapa pilihan keadaan, pada hakikatnya menetapkan suatu kondisi untuk tercapainya suatu tujuan dengan hasil yang diinginkan.
Hal tersebut dapat dicontohkan dalam kaitannya dengan organisasi, sehingga konteks pengambilan keputusan seringkali dihadapi oleh seorang pemimpin atau setidaknya seorang manajer dalam suatu organisasi, baik organisasi pemerintah maupun organisasi swasta.
ADVERTISEMENT
Kondisi Pengambilan Keputusan
Keahlian seorang pemimpin atau setidaknya seorang manajer akan terlihat ketika mengambil keputusan, terutama keputusan pada kondisi sulit dimana terdapat beberapa pilihan yang cenderung kurang menguntungkan atau pilihan prioritas yang setara satu sama lain dan mempunyai konsekuensi atau resiko (kerugian) yang harus ditanggung.
Pengambilan keputusan cenderung membutuhkan waktu pertimbangan yang cepat, bahkan terkadang dalam keadaan darurat dan tiba-tiba. Bila yang diputuskan merupakan konteks strategis dan ternyata keliru maka bersiaplah organisasi mendapat kerugian besar serta citra buruk bagi pemimpinnya.
Tidak jarang kita menemukan bahwa suatu keputusan pada awalnya terasa sangat ambigu, seperti ketika seorang pemimpin mulai menegakkan keputusan, bawahan tidak dapat menerjemahkan dengan benar atau bahkan menemukan bahwa pemimpin baru menyadari bahwa keputusan yang dibuatnya salah.
ADVERTISEMENT
Kondisi yang dapat diperdebatkan terjadi di tengah keputusan yang berjalan, bagi pihak-pihak yang terlibat untuk melaksanakan keputusan terdapat pro dan kontra, sehingga timbul polemik kemudian timbul permasalahan tanpa solusi yang menambah permasalahan baru tanpa mengubur permasalahan sebelumnya.
Pada akhirnya tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik dan kerugian akibat pengambilan keputusan yang tidak tepat karena tidak sesuai dengan visi strategis organisasi.
Akar Masalah dalam Masalah Pengambilan Keputusan
Dari pembahasan di atas, jika kita menggali akar masalah dari sudut pemimpin, maka terdapat variabel seorang pemimpin yang bisa diukur sebagai bahan evaluasi yaitu terhadap variabel-variabel : keterampilan dasar, pengalaman, pengetahuan manajemen dan intuisi.
Mengenai intusi, pernahkah kita mendengar istilah ini? Mungkin sebagian dari kita menganggapnya sebagai sesuatu yang terkait dengan "perasaan" atau naluri yang cenderung didasarkan pada perasaan, namun yang paling tepat bahwa intuisi adalah tingkat pengambilan keputusan karena intuisi adalah hasil dari pengetahuan dan pengalaman yang disaring.
ADVERTISEMENT
Pendapat Para Ahli tentang Intuisi dalam Pengambilan Keputusan
Bahasan intuisi sangat menarik karena kita dapat mengukur pemimpin yang baik melalui keputusan berdasarkan intuisi mereka. Ada beberapa pendapat menurut para ahli tentang intusion, sebagai berikut:
Gary Klein, 2015.
Intuisi adalah hasil pengalaman yang luas sebagai dasar yang memungkinkan orang membangun pengetahuan yang lebih baik, seperti keterampilan perseptual dan model mental yang lebih kaya, sebagai sarana untuk mencapai keputusan yang lebih baik.
Thorsten Pachur dan Melanie Spaar, 2015.
Suatu individu handal adalah individu yang cenderung menggunakan intuisi (yaitu, spontan, berbasis afektif) dan didukung kemampuan mode keputusan deliberatif (yaitu, usaha, perencanaan, dan analitik).
Ion Gresser, 2015.
Intuisi sering sebagai komponen penting dari penemuan apa pun. Meskipun pemecahan masalahnya muncul tiba-tiba, namun hal tersebut lahir dari periode pemikiran yang sangat panjang, dan kebiasaan menalar.
ADVERTISEMENT
M. Mahdi Roghanizad dan Derrick J. Neufeld, 2015.
Pada saat seseorang dihadapkan dengan pengambilan keputusan yang melibatkan resiko, maka dia akan menggantungkan diri pada intuisinya.
Julie Gore dan E. Conway, 2016.
Metode pengambilan keputusan alami/natural yang cenderung dapat mengurangi tingkat kesalahan secara efektif adalah menggunakan intuisi ditambah pengalaman.
Sarah Furlan et.al, 2016.
Intuisi dikatakan sebagai kemampuan merespon secara cepat.
Hong Li et.al., 2016.
Intuisi memiliki pengaruh yang lebih signifikan pada saat melakukan suatu penilaian dan pengambilan keputusan dibandingkan melalui suatu musyawarah baik dalam situasi yang biasa ataupun situasi yang kompleks.
Chase dan Simon, 2016 dalam S. Mattssona dan A. Fast Berglunda.
Intuisi sebagai rekognisi berpola yang sudah tersimpan dalam memori.
ADVERTISEMENT
Nailah RP, 2017.
Penelitian menunjukkan bahwa beberapa situasi lebih baik ditangani dengan menggunakan intuisi.
P.L. Nuthall, 2018.
Kemampuan intuitif, relatif terhadap kemampuan manajerial dasar (keterampilan perencanaan dan implementasi), terbukti sangat kritis dan penting dalam mencapai tujuan.
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli tentang pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah bahwa intuisi merupakan cerminan dari proses penalaran informasi dan proses suatu pengalaman yang mengakibatkan seorang pemimpin mengambil keputusan secara cepat tetapi efektif.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu membuat keputusan yang efektif secara akurat, tetapi modal untuk membuat keputusan yang efektif adalah kemampuan dan pengalaman kognitif yang tinggi. Semoga para pemimpin organisasi dimanapun mereka berada adalah pemimpin yang pandai mengambil keputusan karena memiliki intuisi.
ADVERTISEMENT