Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Lelah Boleh, Asal Jangan Menyerah
25 Juni 2023 6:40 WIB
Tulisan dari Dhifa Febriyanti tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ketika tubuh kekurangan energi secara fisik dan emosional, rasa lelah akan muncul. Tapi, pernah gak kalian merasa lelah padahal gak melakukan apa-apa?
Iya, tubuhnya gak melakukan apa-apa, melainkan otaknya yang selalu bekerja. Rentetan kalimat memutar di kepala, bergantian memenuhi isi pikiran. Terasa mau pecah. Terlalu berisik padahal tidak ada yang berbicara. Sangat lelah mendengarkannya.
Saat berdiri di atas ketinggian gedung bermaksud menikmati pemandangan sembari menghirup udara segara, otak sialan ini malah berkata, "Ayo loncat, ayo loncat."
Berisik. Kenapa sangat ingin loncat? Berharap nyawa seketika melayang hanya karena loncat dari gedung lantai 2?
"Kamu katanya lelah di dunia ini. Ayo pulang ke atas sana." Katanya lagi.
Memang lelah rasanya. Namun, bukannya itu bagian dari kehidupan?
Yang namanya loncat itu jatuh ke bawah bukan ke atas. Lagi pula, lebih baik pulang menunggu dijemput daripada pulang sendiri. Karena pulang sendiri pasti kehilangan arah, apalagi gak bisa membedakan mana belok kiri mana belok kanan. Cukup, pulang juga sudah ada waktu yang ditentukan.
Jika kalian bertemu lelah, ada simpangan yang bernama istirahat. Disana kalian bebas melakukan apapun, bahkan hanya berdiam diri dengan tenang. Tutup segala pintu zona kalian, gak apa-apa menyendiri dulu. Lupakan sejenak yang menganggu pikiran, isilah pikiran dengan hal yang membuat kalian bahagia.
Lelah boleh, asal jangan menyerah.
ADVERTISEMENT