Konten dari Pengguna

Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Siswa SD Banyuaeng Mengenal ASEAN Sejak Dini

Adristi Nadhira Ariellaraissa
Halo, saya Dhira, mahasiswa Hubungan Internasional semester 8 di UNDIP. Saya memiliki minat dalam diplomasi serta pengalaman di Taekwondo, organisasi, dan media. Keahlian saya mencakup komunikasi, negosiasi, manajemen proyek, desain grafis, dan peren
10 Februari 2025 15:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Adristi Nadhira Ariellaraissa tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Pengenalan Peta ASEAN oleh Adristi Nadhira (Sumber: Dokumen Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
Pengenalan Peta ASEAN oleh Adristi Nadhira (Sumber: Dokumen Pribadi)
ADVERTISEMENT
Banyuaeng, 20 Januari 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) TIM I 2025 menggelar kegiatan edukatif bertajuk “ASEAN di Mata Anak Desa: Menumbuhkan Wawasan Global untuk Generasi Muda” di SD Negeri Banyuaeng. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan negara-negara ASEAN kepada siswa kelas 4-6 melalui metode interaktif yang menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Adristi Nadhira Ariellaraissa, mahasiswa Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UNDIP, sebagai inisiator program menjelaskan bahwa anak-anak di Desa Banyuaeng masih memiliki keterbatasan dalam mengenal negara-negara tetangga Indonesia yang tergabung dalam ASEAN. Padahal, pemahaman ini sangat penting untuk memperluas wawasan global mereka sejak dini.
“Kami ingin anak-anak memiliki gambaran tentang negara-negara ASEAN, baik dari segi budaya, lokasi geografis, maupun simbol-simbol khasnya. Dengan begitu, mereka tidak hanya mengenal Indonesia, tetapi juga negara-negara yang menjadi mitra regional”, ungkap Adristi.
Metode Edukatif yang Interaktif
Kegiatan ini diawali dengan sesi perkenalan mengenai negara-negara ASEAN, di mana mahasiswa KKN memperkenalkan 11 negara anggota ASEAN beserta budaya khasnya. Para siswa diajak untuk mengenali berbagai atribut seperti bendera, pakaian tradisional, hingga makanan khas dari masing-masing negara.
ADVERTISEMENT
Setelah sesi pengenalan, kegiatan dilanjutkan dengan berbagai permainan edukatif yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman anak-anak secara lebih interaktif. Beberapa permainan yang dimainkan antara lain:
Antusiasme Siswa SD Negeri Banyuaeng
Kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat baik dari para siswa. Mereka tampak antusias, aktif bertanya, dan bahkan mulai menghafal nama-nama ibu kota negara ASEAN dengan penuh semangat. Salah satu siswa, Melani, mengatakan, "Seru sekali! Sekarang saya tahu kalau Thailand punya makanan khas bernama Tom Yam dan ibu kotanya Bangkok." Mereka tampak antusias, aktif bertanya, dan bahkan mulai menghafal nama-nama ibu kota negara ASEAN dengan penuh semangat.
ADVERTISEMENT
Sebagai bentuk tindak lanjut, mahasiswa KKN UNDIP juga menyerahkan media pembelajaran berupa flashcard dan peta ASEAN yang bisa digunakan oleh sekolah sebagai bahan ajar tambahan. Dengan adanya materi ini, para guru dapat melanjutkan pengajaran tentang ASEAN dalam kelas-kelas berikutnya.
Foto Bersama dengan Siswa dengan gaya “A” for ASEAN (Sumber: Dokumen Pribadi)
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para siswa SD Negeri Banyuaeng semakin mengenal negara-negara tetangga Indonesia dan memiliki rasa ingin tahu lebih besar terhadap dunia luar. Pihak sekolah berencana memanfaatkan flashcard dan peta ASEAN sebagai bahan ajar tambahan agar edukasi ini terus berlanjut. Sebagai tindak lanjut, pihak sekolah berencana memasukkan materi ASEAN ke dalam pembelajaran IPS secara lebih mendalam dan menggunakan infografis serta peta ASEAN yang telah disediakan oleh mahasiswa KKN sebagai bahan ajar tambahan. Dengan demikian, pengetahuan yang diperoleh siswa dari kegiatan ini tidak hanya bersifat sementara, tetapi dapat terus dikembangkan di lingkungan sekolah. Program ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah lain untuk menerapkan metode pembelajaran serupa yang kreatif dan inovatif guna meningkatkan wawasan global siswa sejak dini.
ADVERTISEMENT