Konten dari Pengguna

Menilai Sebuah Karya Sastra Dengan Kritik Sastra Psikoanalisis

Dhiya Turfa Pesona Cahyani
Mahasiswi Sastra Indonesia Universitas pamulang
21 Juni 2024 16:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dhiya Turfa Pesona Cahyani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Banyak cara untuk menilai dan memberi kritik terhadap sebuah karya sastra, seperti kritik psikoanalisis yang mengkaji konflik batin dalam jiwa seorang tokoh atau karakter yang terdapat dalam cerita. Kritik feminisme yang mengkaji hubungan sosial peran perempuan dan laki-laki seperti kesetaraan gender terhadap perempuan yang terdapat dalam sebuah cerita atau karya sastra. Dan kritik sosiologis yang mengkaji hubungan sosial yang terjadi pada tokoh ataupun karakter yang terdapat dalam sebuah karya sastra.
Ilustrasi buku-buku karya sastra. Sumber: koleksi Pribadi.
Kritik sastra psikoanalisis merupakan teori yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dalam menganalisa psikologi yang terjadi pada manusia. Dalam hal ini kritik psikoanalisis berfokus pada proses kejiwaan atau konflik batin dan juga emosi yang terjadi pada tokoh dalam sebuah karya sastra. Sebagai salah satu contohnya terdapat pada novel Pertempuran 2 Pemanah Arjuna-Karna karya Pitoyo Amrih yang terbit pada tahun 2010. Dalam novel tersebut ada salah satu kutipan yang dengan jelas menggambarkan konflik batin atau emosi pada salah satu tokoh.
Tampilan novel Pertempuran 2 Pemanah Arjuna-Karna karya Pitoyo Amrih. Sumber: koleksi pribadi.
“ Surtikanti langsung meraung menangis keras melihat suaminya yang pulang tak bernyawa. Dia menghambur dan mencabut keris Kiai Jalak di lengan jasad Karna, sambil cepat menggoreskan ke pergelangan tangannya. Surtikanti berusaha untuk bunuh diri!” dalam kutipan tersebut dapat tergambar bagaimana konflik batin yang terjadi pada salah satu tokoh yang bernama Surtikanti, tokoh tersebut mengalami emosi sedih dan konflik batin yang membuat tokoh hampir kehilangan akal untuk bunuh diri karena melihat suami nya telah tiada.  
Dokumentasi kutipan yang terdapat dalam novel, halaman 422. Sumber: koleksi pribadi
Dengan melakukan kritik terhadap sebuah karya sastra, dapat membantu pencipta ataupun pembaca dapat menilai karya sastra tersebut. Kritik sastra memberi manfaat untuk masyarakat tentang pemahaman apresiasi sastra dan dapat menilai kekurangan serta kelebihan dari sebuah karya sastra. Kritik psikoanalisis memberikan pengetahuan tentang emosi dan konflik batin yang terjadi pada tokoh atau karakter dalam sebuah cerita yang membuat alur cerita dalam sebuah karya sastra menjadi lebih menarik, berwarna dan memberi makna. 
ADVERTISEMENT