Konten dari Pengguna

Pemanfaatan Digital Marketing Sebagai Pembangkit UMKM Tempe di Dukuh Soronanggan

Diah Ayu Ningtyas
Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
2 September 2023 13:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Diah Ayu Ningtyas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
KKN Reguler 111 Unit VI.C.2 Universitas Ahmad Dahlan mengadakan kunjungan UMKM tempe tradisional di Dukuh Soronanggan, Jatisarono, Nanggulan, Kulon Progo (Dok. KKN UAD VI.C.2)
zoom-in-whitePerbesar
KKN Reguler 111 Unit VI.C.2 Universitas Ahmad Dahlan mengadakan kunjungan UMKM tempe tradisional di Dukuh Soronanggan, Jatisarono, Nanggulan, Kulon Progo (Dok. KKN UAD VI.C.2)
ADVERTISEMENT
Pemanfaatan Digital Marketing Sebagai Pembangkit UMKM Tempe di Padukuhan Soronanggan. Pada tanggal 30 Agustus 2023 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Reguler Periode ke-111 Unit VI.C.2 Universitas Ahmad Dahlan melakukan kunjungan ke UMKM tempe tradisional Mbah Larah di Padukuhan Soronanggan, Jatisarono, Nanggulan, Kulon Progo. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja tematik ‘’Penyelenggaraan Branding UMKM Dukuh Soronanggan’’.
ADVERTISEMENT
Usaha tempe yang dijalankan oleh Mbah Larah sudah berjalan selama kurang lebih 20 tahun dan masih berjalan hingga saat ini. Mbah Larah sendiri merupakan satu satunya pembuat tempe tradisional di Dukuh Soronanggan. Produksi pembuatan tempe milik Mbah Larah masih menggunakan cara tradisional.
Proses Pembuatan Tempe Tradisional (Dok.KKN UAD VI.C.2)
Tempe merupakan salah satu makanan yang banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. Makanan berbahan dasar kedelai ini hampir ada di setiap makanan sehari hari. Permasalahan yang terjadi bagi pembuat tempe biasanya adalah pemasaran produk tempe yang masih tradisional menyebabkan tempe kurang dilirik konsumen.
Pelanggan tempe Mbah Larah ini biasanya adalah warung kelontong atau penjual sayur. Pemasaran yang terbatas menyebabkan produksi tempe juga sedikit yaitu hanya sekitar 10 kilogram per hari. Selain itu juga karena usia Mbah Larah yang sudah sepuh.
ADVERTISEMENT
Dari permasalahan di atas, program kerja yang dilakukan KKN UAD Unit VI.C.2 yaitu dengan pemanfaatan media digital/digital marketing sebagai strategi pemasaran baru pelaku UMKM tempe di Dukuh Soronanggan. Metode pelaksanaannya dilakukan secara bertahap.
(Dok. KKN UAD VI.C.2
Pada kunjungan pertama, melakukan observasi dan ikut dalam proses pembuatan tempe tradisional dilanjutkan dengan live Instagram untuk mengenalkan produk unggulan Dukuh Soronanggan yaitu tempe tradisional Mbah Larah. Selanjutnya pada kunjungan kedua mulai menjalankan program kerja yaitu pembuatan video UMKM tempe tradisional Mbah Larah untuk disebarluaskan di media sosial yaitu youtube dan instagram. Sistem penjualan tradisional yang masih belum efektif untuk mencapai target yang luas, maka dari itu KKN UAD Unit VI.C.2 membantu Mbah Larah untuk menjualkan produk tempenya melalui system pemasaran online.
ADVERTISEMENT
Tujuan dari pelaksanaan program kerja ini adalah untuk mendapatkan jangkauan konsumen lebih luas lagi, terlebih pembuat tempe tradisional seperti ini sudah jarang ditemukan. Di era yang serba digital ini semua produk UMKM akan cepat dikenal apabila sudah masuk ke media sosial.
Penulis membantu Mbah Larah untuk membuat konten menarik untuk promosi produk tempe. ’’Agar konsumen melihat di Padukuhan Soronanggan ada penjual tempe tradisional, cara yang bisa dilakukan yaitu dengan memfoto dan video produk yang menarik dilanjutkan dengan posting produk melalui youtube dan Instagram’’, KKN UAD Unit VI.C.2 (31/08/2023).
Dari program kerja di atas, diharapkan dapat membantu permasalahan yang dialami oleh sasaran. Penting bagi pelaku UMKM untuk menerapkan teknologi digital bagi keberlangsungan usahanya. Diharapkan dengan adanya program KKN ini, dapat memberikan contoh bagi pelaku UMKM lain untuk menggunakan digital marketing sebagai media pemasaran produk.
ADVERTISEMENT