Konten dari Pengguna

Strategi Mengatasi Stres dan Kecemasan

DIAH AYU PARWANTI
Mahasiswa Hukum Keluarga - Universitas Islam Indonesia
5 November 2024 8:15 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari DIAH AYU PARWANTI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://pixabay.com/illustrations/ai-generated-woman-stress-anxiety-8066855/
zoom-in-whitePerbesar
https://pixabay.com/illustrations/ai-generated-woman-stress-anxiety-8066855/
ADVERTISEMENT
Stres adalah kondisi gangguan mental seseorang akibat dari adanya tekanan. Tekanan ini bisa berasal dari dalam diri sendiri atau dari luar. Stres sendiri bisa bersifat positif yang bisa memotivasi, atau bisa juga bersifat negatif yang bisa menyebabkan terganggunya kesejahteraan hidup seseorang. Sedangkan kecemasan adalah perasaan takut atau khawatir yang berlebihan. Kecemasan akan mengganggu aktivitas seseorang yang mengalaminya, dan kecemasan berlangsung lama tanpa ada sebab yang jelas.
ADVERTISEMENT
Coba sekarang pikirkan baik baik, apakah kamu baik baik saja? Apakah kondisi mentalmu baik baik saja? Saat keadaan menjadi rumit pasti pikiran menjadi tidak menentu. Saat pikiran terganggu dan tidak segera diatasi bisa menyebabkan stres terus menerus dan tanpa disadari akan mengganggu aktivitas sehari hari.
Maka dari itu stres dan gangguan kecemasan harus diatasi untuk menjaga Kesehatan mental. Selain dengan obat-obatan dan psikoterapi, menurut referensi dari alodokter.com terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan secara mandiri untuk mengurangi gejala gangguan kecemasan atau stres yaitu:
1. Mengambil napas dalam
Mengambil napas dalam dapat membantu tubuh menjadi lebih rileks dan mengurangi aktivitas saraf yang memicu kecemasan di otak. Anda bisa mencoba teknik pernapasan dengan cara menarik napas selama 4 detik, menahannya selama 7 detik, dan kemudian mengeluarkannya perlahan selama 8 detik. Lakukan ini beberapa kali hingga pikiran menjadi lebih tenang.
ADVERTISEMENT
2. Fokus pada aktivitas yang sedang dilakukan
Saat cemas, konsentrasi Anda sering terganggu. Jika ini terjadi, cobalah untuk kembali fokus pada tugas yang harus dilakukan, seperti membersihkan rumah atau berkumpul dengan teman. Duduk diam dan hanya merenungkan kekhawatiran dapat memperburuk rasa cemas.
3. Metode 5-4-3-2-1
Ketika merasa cemas, coba amati lingkungan sekitar dan sebutkan 5 benda yang terlihat. Selanjutnya, sebutkan 4 benda yang bisa disentuh, 3 suara yang terdengar, 2 bau yang tercium, dan akhirnya, 1 rasa di lidah. Metode ini dapat membantu menghentikan pikiran negatif yang membuat Anda gelisah.
4. Menghindari kafein dan alkohol
Mengurangi konsumsi alkohol dan kafein bisa membantu mengatasi kecemasan. Meskipun alkohol dapat memberikan rasa rileks sesaat, penggunaannya yang berlebihan justru bisa memperburuk kecemasan. Demikian pula, kafein dalam kopi dan teh dapat meningkatkan gejala kecemasan, terutama jika dikonsumsi lebih dari 5 cangkir per hari.
ADVERTISEMENT
5. Berbagi dengan orang terdekat
Menceritakan perasaan kepada seseorang yang dipercaya, seperti psikiater, teman, atau anggota keluarga, bisa membantu mengurangi kecemasan. Anda juga bisa mencari kelompok dukungan untuk berbagi pengalaman dan tips mengatasi kecemasan dengan orang-orang yang memiliki keluhan serupa.
6. Melakukan aktivitas untuk diri sendiri
Sediakan waktu untuk diri sendiri, seperti berjalan santai, meditasi, atau berendam di air hangat. Matikan ponsel sejenak agar tidak terganggu. Stres yang meningkat bisa menjadi penyebab kecemasan, jadi memberikan waktu untuk relaksasi dapat membantu menenangkan pikiran.
7. Menjaga pola makan dan hidrasi
Saat cemas atau sibuk, seseorang sering melupakan waktu makan. Rendahnya kadar gula darah dapat membuat emosi dan kecemasan semakin meningkat. Begitu juga, dehidrasi bisa meningkatkan detak jantung dan memperburuk rasa cemas.
ADVERTISEMENT
Penting untuk diingat bahwa efektivitas cara-cara ini tergantung dari setiap orang. Mengenali pemicu kecemasan dan menemukan cara yang paling sesuai untuk mengatasi adalah kunci. Jika Anda kesulitan menemukan metode yang tepat, sebaiknya konsultasikan dengan psikiater, terutama jika kecemasan mengganggu aktivitas sehari-hari atau memicu pikiran bunuh diri.