Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Eksistensi Perayaan Idul Adha Terhadap Mayoritas Muslim Global
1 Juli 2023 9:00 WIB
Tulisan dari Diah Ayu Tira Fitriany tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Perayaan Idul Adha merupakan salah satu momen penting bagi umat muslim di seluruh dunia. Perayaan ini dirayakan setiap tahun pada tanggal 10 Dzulhijjah dan dikenal sebagai "Hari Raya Haji". Pada hari raya Idul Adha kondisi umat muslim yang sedang menunaikan ibadah haji di Mekah akan melaksanakan ibadah kurban dengan menyembelih hewan kurban. Perayaan Idul Adha tidak hanya dirayakan oleh umat muslim yang sedang menunaikan ibadah haji tetapi juga oleh umat muslim di seluruh dunia. Seperti hal nya, secara teoritis kurban berasal dari kata ‘Qorroba-Yuqorribu-Qurbaanan’, yang memiliki makna mendekatkan diri. Lafadz tersebut memiliki makna mendekatkan diri kepada Allah SWT sebagai bentuk rasa syukur dan ketaatan (Rudiantara., Lazulfa., & Darmalaksana, 2022).
Perayaan Idul Adha memiliki sejarah yang panjang dan beragam didalamnya memiliki makna yang sangat penting bagi umat muslim. Perayaan ini mengajarkan seluruh umat muslim tentang pengorbanan dan pengabdian kepada Allah. Hal ini dapat dimaknai dalam perjalanan kisah Nabi Ibrahim. Pada sejarahnya, Allah SWT menguji kesetiaan dan kepatuhan Nabi Ibrahim dengan ujian berupa sebuah perintah untuk mengorbankan putranya (Nabi Ismail). Nabi Ibrahim menunjukkan kesetiaannya kepada Allah dengan bersedia mengorbankan putranya (Nabi Ismail). Namun pada nyatanya Allah SWT memberikan pengganti untuk putranya, yakni Nabi Ismail sehingga Nabi Ibrahim tidak perlu mengorbankannya. Kisah ini mengajarkan tentang pentingnya kesetiaan dan kepatuhan kepada Allah SWT. Dalam pemaknaannya perayaan Idul Adha mengajarkan tentang pentingnya berbagi serta mendirikan perintah mulia. Di sisi lain, dalam tradisi umat muslim terdapat kebiasaan berbagi daging kurban, yakni pembagian daging kurban akan diberikan proporsi masing-masing kepada masyarakat luas. Perayaan idul adha secara tradisi mengajarkan setiap umat mulim untuk bersedekah dan membuka peluang keberagaman yang nyata.
Tidak hanya itu, dalam pelaksanaan kegiatan idul adha diawali oleh sholat Id di pagi hari. Setelah sholat umat Islam biasanya melakukan penyembelihan hewan kurban. Hewan kurban yang disembelih dapat berupa sapi, kambing atau domba. Penyembelihan hewan kurban harus mengikuti syariat Islam sebagai berikut: membaringkan hewan yang akan dikurbankan, ikat kaki hewan supaya mudah disembelih, dalam proses penyembelihan diwajibkan menghadap kiblat, petugas membaca bismillah dilanjutkan membaca takbir 3 kali dan tahmid: Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar, Walillahil hamd (Allah yang Maha Besar, Allah yang Maha Besar, Allah yang Maha Besar, segala puji bagi-Mu), melantunkan shalawat nabi Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad, wa ala ali sayyidina Muhammad (Ya Allah, limpahkan rahmat untuk Nabi Muhammad dan keluarganya), membaca doa menyembelih hewan kurban: Allahumma hadzihi minka wa ilaika, fataqabbal minni ya karim (Ya Allah, hewan ini adalah nikmat-Mu, dan dengan ini aku berkurban kepada-Mu, karenanya Tuhan yang maha pemudah terimalah kurbanku) serta menyembelih urat nadi dan kerongkongan hewan kurban hingga putus, terdapat cara lain yakni, sembelih dari pangkal leher pastikan dalam keadaan benar-benar mati dilanjutkan oleh proses mengkuliti (Wijinindyah, 2020).
Pada tahun 2023 perayaan Idul Adha diprediksi jatuh pada tanggal 29 Juni 2023 sesuai dengan penetapan pemerintah Indonesia. Namun, penetapan ini masih harus menunggu sidang isbat yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama. Sidang isbat ini biasanya dilaksanakan pada akhir bulan Zulkaidah untuk penetapan 1 Dzulhijjah dan Hari Raya Idul Adha 10 Dzulhijjah (Amelia, 2023). Perayaan Idul Adha tidak hanya dirayakan di Indonesia tetapi juga di seluruh dunia dengan populasi negara berpenduduk mayoritas muslim. Dalam hakikatnya perayaan Idul Adha menjadi momen yang sangat penting dan memiliki makna luas terlihat dari esensi sejarah hingga prosesnya pada zaman kini. Perayaan Idul Adha dirayakan secara mendalam, salah satunya di negara kebangsaan muslim, yakni Arab Saudi. Negara tersebut melaksanakan perayaan Idul Adha selama empat hari tergantung keberagaman kultur masyarakatnya. Pada pelaksanaannya umat muslim yang sedang menunaikan ibadah haji di negara tersebut akan melaksanakan ibadah kurban di Mina dengan penuh khidmat. Selanjutnya, perayaan Idul Adha terasa harmoni dan beragam terlihat di negara Pakistan yang melaksanakan perayaan Idul Adha selama tiga hari, pada prosesnya umat muslim melaksanakan ibadah kurban sama hal nya seperti di Indonesia dan negara lainnya. Terlihat dari sisi lain, terdapat perbedaan perayaan idul adha dengan negara non-Muslim dalam pelaksanaannya masyarakat disana cenderung melaksanakan perayaan Idul Adha dengan keluarga dan tidak terlalu ramai (minoritas).
Perayaan Idul Adha juga menjadi momen yang penting bagi umat Muslim di Indonesia. Sebagai salah satu negara yang penduduknya pemeluk agama Islam terbesar di dunia, Indonesia memiliki beragam cara maupun tradisi dalam menyambut dan merayakan hari besar keagamaan salah satunya adalah perayaan hari Raya Idul Adha atau yang biasa disebut dengan hari Raya Kurban. Ritual keagamaan ini merupakan salah satu realitas keberagamaan masyarakat dalam artian masyarakat muslim (Nur Falikhah, 2015). Dalam riwayat Imam al-Tirmidzi disebutkan Nabi bersabda, “Aku diperintahkan berkurban, dan hal tersebut sunah bagi kalian.” (HR al-Tirmidzi). Rasulullah mewajibkan dirinya untuk berkurban, namun hukum berkurban bagi yang mampu tidak wajib melainkan sunnah. Abu Bakar dan Umar bin Khattab yang merupakan golongan mampu tidak selalu berkurban setiap tahun. Hal ini menunjukkan bahwa kurban bagi umat muslim tidak wajib, namun Sunnah Muakkad. Ibadah kurban dianjurkan dalam islam sebagian ulama mewajibkannya dengan syarat dan ketentuan material dan non-material (Wahidah, 2015).
Dalam hakikatnya, perayaan Idul Adha dimaknai sebagai momen yang penting bagi umat muslim di seluruh dunia. Perayaan ini tidak hanya menjadi momen untuk melaksanakan ibadah kurban, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat silaturahmi antar keluarga dan kerabat. Dalam konteks dakwah Islam, perayaan Idul Adha juga menjadi momen yang penting untuk menyebarkan pesan dakwah kepada umat muslim di seluruh dunia. Oleh karena itu, perayaan Idul Adha perlu terus dilestarikan dan dirayakan dengan penuh makna di seluruh dunia.
ADVERTISEMENT
Daftar Pustaka:
Amelia, D. (2023). Arab Saudi dan Muhammadiyah Tetapkan 28 Juni sebagai Idul Adha 2023, Pemerintah Indonesia Kapan?. Koran Mandala. Diakses pada 27 Juni 2023. Melalui link https://www.koranmandala.com/religi/8875/arab-saudi-dan-muhammadiyah-tetapkan-28-juni-sebagai-idul-adha-2023-pemerintah-indonesia-kapan.
Falikhah, N. (2015). Penjelasan Deskriptif Dalam Ritual Kurban (Studi Kasus Mahasiswa KPI Dan BPI Fakultas Dakwah Dan Komunikasi). Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 14(28), 63-77. Diakses pada 22 Juni 2023. Melalui link http://dx.doi.org/10.18592/alhadharah.v14i28.1234.
Rudiantara, F., Lazulfa, H. L., & Darmalaksana, W. (2022). Syariat Penyembelihan dan Pendistribusian Daging Kurban dalam Tafsir Fiqih Imam Syafi‟i: Studi Kasus di Indonesia. In Gunung Djati Conference Series (Vol. 9, pp. 13-23). Diakses pada 19 Juni 2023. Melalui link https://conferences.uinsgd.ac.id/index.php/gdcs/article/do.
Wahidah, N. (2015). Analisis Hukum Islam Terhadap Pemberian Upah Jagal Qurban Dengan Kulit Hewan Qurban Di Desa Jrebeng Kidul Kecamatan Wonoasih Kabupaten Probolinggo. (Disertasi Doktor tidak dipublikasikan, UIN Sunan Ampel Surabaya). Diakses pada 23 Juni 2023. Melalui link https://www.neliti.com/publications/148015/analisis-hukum-islam-terhadap-pemberian-upah-jagal-qurban-dengan-kulit-hewan-qur.
ADVERTISEMENT
Wijinindyah, A. (2020). Potret Penyembelihan Hewan Qurban Pada Era New Normal di Kabupaten Kotawaringin Barat. Applied Animal Science Proceeding Series, (1), 110-118. Diakses pada 20 Juni 2023. Melalui link DOI:10.25047/proc.anim.sci.2020.16.