Konten dari Pengguna

Membongkar Stigma Anak Tengah: Mengapa Mereka Sering Dianggap Anak Rebel?

Ni Kadek Diah Budiari
Penulis cerpen dan novel. Mahasiswa Universitas Udayana Sastra Inggris
23 Juli 2023 13:31 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Ni Kadek Diah Budiari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Keluarga Punya Tiga Anak.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Keluarga Punya Tiga Anak. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Anak tengah seringkali dianggap sebagai anak rebel atau pemberontak dalam keluarga. Stereotip ini menempatkan mereka dalam bayangan negatif dan dapat menghambat perkembangan mereka.
ADVERTISEMENT
Istilah Sindrom Anak Tengah atau Middle Child Syndrome yang dikemukakan oleh psikolog Alfred Adler, yang mengusulkan bahwa anak tengah dapat mengembangkan karakteristik dan perilaku tertentu sebagai hasil dari urutan kelahiran mereka.
Menurut Adler, anak sulung cenderung menerima lebih banyak perhatian dan tanggung jawab, sedangkan anak bungsu sering dianggap sebagai "bayi" dalam keluarga. Di sisi lain, anak tengah mungkin merasa terlupakan atau terlindungi, yang menyebabkan perasaan ketidaklayakan dan keinginan untuk mendapatkan perhatian.
Untuk memperjelas persepsi yang salah ini dan menjelaskan mengapa anak tengah seringkali dianggap sebagai anak rebel. Berikut faktor-faktor yang mungkin menyebabkan perilaku ini dan mengajak pembaca untuk melihat lebih dalam tentang keunikan anak tengah.

1. Persepsi yang Salah terhadap Anak Tengah

Anak tengah sering kali terjebak dalam persepsi negatif karena beberapa alasan. Pertama, sebagai anak tengah, mereka tidak mengalami tekanan pertama sebagai anak sulung atau kebebasan yang dimiliki oleh anak bungsu.
ADVERTISEMENT
Mereka seringkali berusaha menemukan identitas mereka sendiri di antara saudara-saudara mereka yang lebih tua dan lebih muda. Stereotip ini mempengaruhi cara orang melihat mereka dan berdampak pada cara anak tengah memandang diri mereka sendiri.

2. Rasa Tidak Dianggap

Ilustrasi kesendirian Foto: Unsplash.com/Eric Ward
Anak tengah mungkin merasa tidak dianggap atau kurang mendapatkan perhatian dari orang tua atau keluarga. Orang tua sering fokus pada anak sulung yang harus mengambil peran pemimpin atau anak bungsu yang sering kali menjadi pusat perhatian.
Kurangnya perhatian ini dapat membuat anak tengah mencari perhatian melalui perilaku yang mencolok atau melawan norma yang ada.

3. Rasa Ingin Menonjol

Anak tengah sering merasa perlu menonjol dalam keluarga untuk membedakan diri dari saudara-saudara mereka. Mereka mungkin merasa harus berjuang lebih keras untuk mendapatkan perhatian, prestasi, atau pengakuan.
ADVERTISEMENT
Perasaan ini dapat mendorong mereka untuk menunjukkan perilaku yang terlihat pemberontak, seperti membangkang terhadap aturan keluarga atau mencoba hal-hal baru yang dianggap berisiko.

4. Dampak Lingkungan Sosial

Ilustrasi pergaulan Foto: Unsplash.com/Kelsey Chance
Lingkungan sosial anak tengah juga dapat memengaruhi perilaku mereka. Jika mereka memiliki sahabat atau teman sebaya yang memiliki pengaruh negatif, mereka mungkin tergoda untuk mengikuti perilaku pemberontakan atau perilaku yang dianggap tidak pantas.
Pada saat yang sama, mereka juga dapat merasa tertekan untuk mengikuti jejak saudara mereka yang telah menetapkan standar yang tinggi.

5. Keunikan Anak Tengah

Ilustrasi orang berdiskusi Foto: Unsplash.com/Jack Sharp
Selain persepsi yang negatif, anak tengah juga memiliki keunikan mereka sendiri. Mereka sering kali memiliki kemampuan untuk bernegosiasi dan beradaptasi dengan baik, karena mereka tumbuh di antara saudara-saudara yang berbeda.
ADVERTISEMENT
Mereka juga cenderung menjadi mediator yang baik dalam keluarga dan mengembangkan keterampilan sosial yang kuat. Meskipun dianggap anak rebel, anak tengah sering kali memiliki kualitas berpikir yang logis.
Wahai anak tengah kalian pasti pernah merasakan hal yang diulas pada bacaan di atas kan? Perlu kalian ketahui Sindrom Anak Tengah atau Middle Child Syndrome bukanlah sebuah penyakit ataupun gangguan psikologis yang diakui secara universal. Ini hanyalah sebuah teori yang berkaitan pada persepsi anak tengah. Peluk jauh buat anak tengah.