Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Orang Tua Selingkuh? Awas Mental Anak Jadi Taruhan
23 Mei 2023 19:35 WIB
Tulisan dari Diah Hananda Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kasus perselingkuhan dalam kehidupan pernikahan saat ini makin ramai.Hal ini dapat berdampak terhadap psikologis anak.Orang tua selingkuh adalah pukulan psikis yang sangat berat bagi anak.
ADVERTISEMENT
Luka psikologis yang dirasakan anak akibat perselingkuhan orang tua akan memengaruhi kondisi mental anak, bahkan akan terbawa sampai dirinya dewasa kelak. Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Dampak selingkuh tidak cuma berhenti pada retaknya hubungan perkawinan. Lebih jauh, perselingkuhan juga akan mencederai Kesehatan mental anak dan membuatnya mengalami beban psikologis jangka panjang.
Penelitian yang dihimpun oleh Frank Pittman, profesor psikiatri dari Emory University di Atlanta, mengungkap dampak perselingkuhan orang tua pada anak-anak yang belum mampu mengekspresikan emosinya,biasanya mereka akan menunjukkan gejala kecemasan seperti menyendiri, tantrum, sampai mimpi buruk. Sebaliknya, efek buruk perselingkuhan orang tua pada anak yang usianya lebih dewasa biasanya berupa timbulnya perasaan marah, dikhianati, dendam dan malu.
Trauma akibat perselingkuhan orang tua tidak bisa di anggap sepele. Jika tak ditangani dengan benar, luka psikologis ini bahkan bisa terus membekas hingga di kemudian hari.
ADVERTISEMENT
Ketika perselingkuhan terjadi,pelan pelan keharmonisan dalam keluarga mulai terkikis. Hubungan yang semula hangat dan penuh kasih pun lama-lama akan terasa hambar. Nah, hal ini secara tidak langsung juga akan berdampak pada kesehatan mental anak.
Menyaksikan salah satu atau bahkan kedua orang tuanya berselingkuh adalah bencana besar bagi anak. Sayangnya, dampak perselingkuhan ini sering kali luput dari perhatian orang tua. Padahal kondisi psikologis anak berpengaruh besar terhadap tumbuh kembang dan kemampuan mereka, lho.
Lantas, kira-kira dampak psikis apa saja sih yang akan dirasakan anak ketika orang tuanya berselingkuh?
1. Anak Merasa Malu
Malu adalah efek psikologis yang pasti dialami setiap anak yang orang tuanya berselingkuh.Perasaan malu yang mereka rasakan secara tidak langsung akan membuat mereka menjadi lebih pendiam dan menarik diri dari lingkungannya.
ADVERTISEMENT
2. Marah
Dampak perselingkuhan orang tua juga akan menimbulkan rasa marah pada diri anak. Emosi negatif ini biasanya muncul karena anak tidak terima ayah atau ibunya disakiti. Perasaan marah ini bahkan bisa berujung dendam dan berlangsung sampai anak dewasa lho, dear.
3. Sulit Percaya Orang Lain
Anak yang orang tuanya menjalin affair dengan orang ketiga juga cenderung akan sulit memercayai orang lain. Kondisi psikologis ini dipicu oleh kejadian nyata yang selama ini ia lihat langsung. Anak akan cenderung beranggapan bahwa siapa pun bisa berbohong dan menyakiti mereka, termasuk orang-orang yang dicintai atau mencintainya.
4. Sakit Hati
Sakit hati adalah dampak psikologis yang sudah pasti dialami setiap anak korban perselingkuhan. Perasaan negatif ini tidak hanya dipicu karena mengetahui ayah ibunya punya hubungan spesial dengan orang lain, tapi juga ketika orang tua berpisah.
ADVERTISEMENT
5. Anak Merasa Bingung
Dampak selingkuh orang tua pada kesehatan mental anak juga meliputi rasa bingung. Retaknya hubungan ayah dan ibunya akan membuat anak bertanya-tanya; mengapa ini terjadi? Apa yang salah? Siapa yang paling bersalah? Apakah aku juga jadi penyebab Ayah/Ibu selingkuh?
Pikiran-pikiran semacam ini akan terus mengganggu sehingga anak pun jadi kehilangan pegangan. Tidak tahu harus mencari rasa aman kepada siapa.
6. Depresi
Tumpukan emosi negatif yang dirasakan anak korban perselingkuhan seperti dendam, marah, kecewa, malu, minder, sulit percaya, sedih, cemas, dan lainnya lama-lama akan memicu stress dan depresi pada diri mereka sendiri. Ketidakmampuan anak untuk menyalurkan emosinya secara tepat memang sangat rentan memicu depresi.
Dampak selingkuh orang tua terhadap tumbuh kembang dan psikologis anak memang nyata. Sayangnya, masih banyak orang tua yang “menutup mata dan hatinya” akan rasa sakit yang dialami si anak hanya karena itu tak terlihat.
ADVERTISEMENT
Kerikil dalam pernikahan adalah hal yang wajar. Namun, bila memang Ibu atau Ayah merasa tidak ada lagi alasan untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga, jangan lupa untuk selalu menomorsatukan kondisi mental anak, ya.
Ingatlah selalu bahwa anak membutuhkan kasih sayang dan perhatian penuh dari kedua orang tuanya. Apa pun keadaannya, tetap berikan cinta dan dukungan kepada anak. Jangan sampai ia merasa bahwa dirinya sendirian, kesepian, dan ditinggalkan.