Konten dari Pengguna

Menelisik Sejarah: Mengapa Bangsa Eropa Lebih Maju daripada Bangsa Lainnya?

Diah Ayu Ratnasari
Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya
9 Mei 2024 10:33 WIB
Ā·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Diah Ayu Ratnasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Pixabay
ADVERTISEMENT
Bangsa Eropa merupakan bangsa yang sering dijadikan ikon sebuah kemajuan oleh sebagian besar dari kita. Walaupun tak semua negara yang berada di Eropa merupakan negara maju, namun tak dapat dipungkiri bahwa terdapat banyak negara maju di benua Eropa dibandingkan benua lainnya. Padahal sebelum abad ke 15, benua Eropa hanyalah wilayah terpencil di dunia mediterania, bahkan jika dibandingkan dengan Asia dan Afrika, Eropa bukanlah tandingan yang setara.
ADVERTISEMENT

Mengapa Benua Eropa dapat Berkembang Pesat hingga Seperti Sekarang?

Menurut Yuval Noah Harari dalam bukunya yang berjudul 'Sapiens: A Brief History of Humankind', faktor utama kemajuan bangsa Eropa adalah pengaruh dari ilmu pengetahuan modern dan pemikiran kapitalisme. Jika kita melihat kembali ke masa lampau, kita dapat melihat bahwa Eropa dulunya hanyalah wilayah yang tidak ada apa-apanya dibandingkan Asia dan Afrika. Tidak banyak fenomena besar yang terjadi di dalamnya. Bahkan dapat dikatakan bahwa bangsa Eropa berhasil menaklukkan Amerika dan memperoleh supremasi di lautan karena negara-negara Asia tidak begitu tertarik pada hal tersebut.
Di tahun 1500, yaitu pada era modern awal merupakan masa keemasan bagi Kesultanan Utsmaniyah di Mediterania, Kesultanan Safawi di Persia, Kesultanan Mughal di India, serta Dinasti Ming dan Qing di Tiongkok. Negara-negara ini memperluas wilayah mereka secara signifikan serta menikmati pertumbuhan demografi dan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pada tahun 1775, Asia menyumbang 80 persen perekonomian dunia. Gabungan perekonomian India dan Tiongkok sendiri mewakili dua pertiga produksi global. Hal tersebut tentunya tidak sebanding dengan Eropa yang hanya memiliki sedikit kontribusi di bidang ekonomi.
ADVERTISEMENT
Pada periode waktu tersebut, perkembangan ilmu pengetahuan, industri, dan militer di Eropa masih dalam tahap awal, hasil teknologi dari Revolusi Ilmiah masih belum matang, serta kesenjangan teknologi antara negara-negara Eropa, Asia, dan Afrika sangatlah kecil. Selama era ini, Eropa tidak menikmati keunggulan teknologi, politik, militer, atau ekonomi apa pun dibandingkan negara-negara Asia, namun benua ini membangun sebuah potensi unik.
Kesetaraan yang nyata antara Eropa, Cina dan negara-negara Muslim pada tahun 1750 hanyalah sebuah fatamorgana. Bayangkan dua orang pembangun, masing-masing sibuk membangun menara yang sangat tinggi. Salah satu pembangun menggunakan kayu dan batu bata lumpur, sedangkan pembangun yang lain menggunakan baja dan beton. Pada awalnya tidak banyak perbedaan antara kedua metode tersebut, karena kedua menara tumbuh dengan kecepatan yang sama dan mencapai ketinggian yang sama. Namun, ketika ambang krisis datang, menara yang terbuat dari kayu dan lumpur tidak dapat menahan tekanan dan runtuh, sedangkan menara yang terbuat dari baja dan beton tetap tumbuh lantai demi lantai hingga semakin tinggi.
ADVERTISEMENT

Potensi Unik yang Dimiliki Bangsa Eropa

Potensi unik yang dikembangkan oleh Eropa hingga berhasil mendominasi dunia saat ini adalah ilmu pengetahuan modern dan kapitalisme. Orang-orang Eropa terbiasa berpikir dan berperilaku dengan cara saintifik dan kapitalis bahkan sebelum mereka menikmati keuntungan teknologi apapun. Ketika pesta teknologi dimulai, orang-orang di Eropa dapat memanfaatkannya jauh lebih baik dibandingkan orang-orang di benua lain.
Kemajuan Eropa diawali oleh negara Inggris dan dengan cepat disusul oleh negara-negara lainnya. Negara-negara Eropa seperti Jerman, Prancis bahkan Amerika yang awalnya dikuasai Eropa pun dapat mengimbangi Inggris dengan cepat, namun negara-negara Asia seperti Cina dan Persia justru tertinggal. Orang-orang di Cina dan Persia tentunya tidak kekurangan penemuan teknologi. Tetapi mereka tidak memiliki pemikiran, aparat peradilan dan struktur sosio-politik yang tidak dapat ditiru dan diinternalisasikan dengan cepat seperti Inggris. Hal tersebut menyebabkan Bangsa Cina dan Persia tidak dapat mengejar ketertinggalan mereka dengan cepat karena mereka mempunyai pemikiran dan pengorganisasian masyarakat yang berbeda. Sedangkan Perancis dan Amerika dengan cepat mengikuti jejak Inggris karena mereka sudah mempunyai kesamaan dalam hal tersebut, terutama pemikiran dan struktur sosial.
ADVERTISEMENT
Pada akhirnya, pusat kekuasaan global berpindah ke Eropa antara tahun 1750 dan 1850, ketika bangsa Eropa berhasil menaklukkan Asia dalam serangkaian perang. Sejak tahun 1850 dan seterusnya, dominasi Eropa sebagian besar bertumpu pada bidang industri, militer, sains dan teknologi. Pemerintahan pada masa modern akhir telah sukses mengembangkan penelitian ilmiah dengan harapan dapat menghasilkan inovasi teknologi. Banyak ilmuwan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk membuat senjata, obat-obatan, dan mesin untuk penguasa kekaisaran mereka.
Teknologi sipil juga tidak kalah pentingnya. Makanan kaleng memberi kemudahan pada para tentara untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka, kereta api dan kapal uap dimanfaatkan untuk mengangkut tentara dan perbekalan, sementara gudang obat-obatan jelas sangat berguna dalam menyembuhkan tentara, pelaut dan insinyur lokomotif. Kemajuan logistik ini memainkan peran yang lebih penting dalam penaklukan Eropa di Afrika dibandingkan dengan senapan mesin.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 1900, bangsa Eropa dengan kuat mengendalikan perekonomian dunia dengan sebagian besar wilayahnya. Pada tahun 1950, Eropa Barat dan Amerika Serikat menyumbang lebih dari separuh produksi global. Di bawah naungan Eropa, tatanan global dan budaya global baru pun muncul. Saat ini, bahkan hampir di seluruh negara menjadikan Eropa sebagai pusat dalam melakukan banyak hal, seperti cara berpakaian, berfikir, dan berselera. Hampir semua orang di seluruh negara memandang politik, kedokteran, perang, dan ekonomi melalui kacamata Eropa, bahkan mendengarkan musik yang ditulis dalam gaya Eropa dengan kata-kata dalam bahasa Eropa. Bahkan perekonomian Cina yang sedang berkembang saat ini, yang mungkin akan segera mendapatkan kembali keunggulan globalnya, dibangun berdasarkan model produksi dan keuangan Eropa.
ADVERTISEMENT