Konten dari Pengguna

Aerogel: Material Sekeras Besi dan Seringan Udara

Diah Ayu Suci Kinasih
Mahasiswa S2 Fisika Universitas Gadjah Mada. Tertarik pada sains, pendidikan, dan media sosial.
27 Maret 2021 8:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Diah Ayu Suci Kinasih tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Material Aerogel sumber veritasium
zoom-in-whitePerbesar
Material Aerogel sumber veritasium
ADVERTISEMENT
Ini adalah Aerogel, suatu material yang luar biasa.
Aerogel merupakan zat berbahan dasar silikon dan suatu benda padat dengan massa jenis terendah di dunia. Material ini dibuat dari gel silikon (atau lainnya), dengan komponen airnya diganti dengan gas.
ADVERTISEMENT
Hal ini membuatnya mejadi material yang sekeras besi, tapi tetap bisa seringan udara.

Penemuan Awal

Aerogel pertama kali ditemukan sekitar tahun 1931 oleh ilmuwan Amerika bernama Steven Kistler dan Charles Learn.
Ide dari penelitian mereka berawal dari pertanyaan, "Bagaimana menghilangkan cairan dari gel tanpa mempengaruhi struktur padatannya?"
Padahal seperti yang diketahui ilmuwan pada saat itu, menghilangkan cairan dalam gel akan merusak struktur padatannya secara langsung, karena tidak mampu menahan beban strukturnya sendiri.
Kistler akhirnya melakukan modifikasi terhadap cairan pengisi gel yang awalnya air menjadi alkohol. Kemudian, diuapkan dalam kondisi sangat kritis sehingga cairan dapat kering tanpa merusak strukturnya.
Material hasil penelitian ini disebut dengan aerogel.
Dalam pengembangannya, aerogel memiliki berbagai jenis bentuk, seperti Silica Aerogel, Carbon Aerogel, Alumina Aerogel, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT

Mengapa aerogel menjadi sangat ringan?

Yang mengakibatkan aerogel menjadi sangat ringan adalah karena 99.8% struktur aerogel adalah udara.
Meskipun begitu, aerogel juga mampu menahan ledakan dari 1 kg dinamit serta temperatur yang sangat tinggi.
Sebuah batu bata 2.5 kg ditahan oleh aerogel, ilustrasi oleh wikipedia.org
Selain memiliki sifat yang sangat ringan dan tahan api, material ini juga memiliki kekuatan yang luar biasa.
Sebuah batu bata bermassa 2,5 kg saja sampai dapat ditopang oleh sebuah aerogel dengan massa hanya 2 gram.

Aplikasi

Selama bertahun-tahun material ini telah digunakan oleh NASA dalam sejumlah misi planet Mars.
Material Aerogel ini digunakan untuk melindungi perangkat-perangkat robotika agar tidak mengalami kerusakan akibat suhu yang eksterm.
Selain itu, karena densitasnya yang rendah dan memiliki pori yang sangat baikaerogel ini juga digunakan untuk menangkap debu komet seperti dalam misi Stardust.
ADVERTISEMENT
Namun, penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa aerogel dapat dikembangkan dan memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai bidang.

Referensi