Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Ma'ruf Amin Minta Rizieq Syihab Segera Pulang ke Indonesia
1 Desember 2017 14:32 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
Imam Besar FPI Rizieq Syihab hingga saat ini masih berada di Mekah, Arab Saudi. Ia pergi meninggalkan Indonesia sejak akhir April 2017. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin berharap Rizieq bisa kembali ke Tanah Air dengan segera.
ADVERTISEMENT
"Saya berharap beliau bisa kembali, bisa seperti biasa lagi, seperti dulu kita bersama, utuh untuk membina umat bangsa dan menjaga keutuhan bangsa," ucap Ma'ruf, usai mengikuti Tabligh Akbar di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (1/12).
Ma'ruf mengatakan, sebaiknya Rizieq segera kembali. Sebab, menurutnya, sosok Rizieq masih dibutuhkan untuk mempersatukan bangsa ini.
"Saya kira beliau tetap dibutuhkan sebagai seorang yang memiliki pengikut banyak. Bagaimana kita mengutuhkan bangsa kita ini," lanjutnya.
Sebelumnya, meski belum pernah kembali sejak kepergiannya itu, Rizieq kerap mengirimkan pesan untuk pengikutnya di Indonesia. Bahkan, saat pembukaan Kongres Nasional 212, ia mengatakan rindu kepada umat muslim di Indonesia. Ia pun berkeinginan untuk ikut hadir dalam acara Reuni 212 yang akan digelar di kawasan Monumen Nasional pada Sabtu (2/12) mendatang.
ADVERTISEMENT
"Dari kota suci Mekah Al Mukaromah, rindu saya menyertai anda semua. Dan Insya Allah, nanti kita akan berjumpa di reuni 212 yang akan digelar pada hari Sabtu nanti," ucap Habib Rizieq lewat sambungan telepon langsung dari Mekah, di Aula Wisma PHI, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kamis (30/11) malam.
Menurut Rizieq, kongres 212 merupakan kegiatan yang harus dilakukan untuk menjaga semangat kebersamaan, persatuan dann persaudaraan dalam rangka untuk membela agama, bangsa dan negara.
Rizieq menegaskan bahwa acara kongres ini sebagai tanda bahwa semangat 212 tidak padam sesuai Pilkada DKI Jakarta. "Karena digelarnya 212 pada tahun 2016 tidak hanya untuk DKI Jakarta, karena urusan bangsa indonesia bukan haya urusan untjk Pilkada di DKI Jakarta, sebab urusan bangsa indonesia bukan hanya itu, tapi begitu banyak persoalan-persoalan yang begitu kompleks yang dihadapi oleh bangsa Indoesia," pungkasnya.
ADVERTISEMENT