Manfaat Tersembunyi Menonton Drama Korea

Gambar : pixabay.com

Gelombang Korea atau Korean wave tersebar menyeluruh ke berbagai dunia termasuk Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena demam Korea. Banyak remaja dan orang dewasa yang suka menonton drama Korea, mendengar lagu-lagu mereka (K-pop), hingga berpenampilan dengan gaya Korea. Akhir-akhir ini banyak dari boyband dan girlband asal Korea yang mengadakan konser di Indonesia. Tak hanya itu, beberapa artis Korea juga ada yang menjadi brand ambassador skin-care asal Indonesia, sehingga banyak warga Indonesia khususnya para remaja tertarik untuk membeli.

Bahkan dalam beberapa tahun terakhir ini banyak acara televisi Indonesia yang berlomba-lomba menayangkan berbagai acara hiburan bernuansa Korea. Di Indonesia sendiri, penyebaran budaya pop dari Korea dimulai sejak tahun 2002 setelah piala dunia Korea Selatan dan Jepang. Momen tersebut yang diselenggarakan di stasiun televisi Indonesia, kemudian digunakan untuk memperkenalkan drama seri Korea Selatan atau K-Drama (Putri dkk, 2019).

Sejak saat itu, Korean Wave mulai menyebar melalui drama-drama Korea atau yang sering dikenal dengan K-Drama. Banyak warga Indonesia yang mulai menyukai K-Drama karena memiliki alur yang menarik serta dibintangi oleh para artis tampan dan cantik, dan biasanya terdapat plotwist yang mana membuat penonton hanyut dalam alur cerita tersebut.

Selain menghibur, drama Korea juga banyak memberi manfaat bagi kita terutama saat pascapandemi covid-19 tepatnya pada pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Banyak dari kita menonton drama Korea sebagai hiburan kala bosan atau ingin mencari suasana baru, namun tidak sedikit yang menganggap bahwa menonton drama Korea hanya membuang-buang waktu saja dan dapat mengakibatkan kecanduan. Padahal ada juga dampak positif yang dapat kita ambil ketika menonton drama Korea, berikut beberapa dampak positif dapat kita ambil manfaatnya!

1. Baik bagi kesehatan mental

Drama Korea merupakan drama yang sangat digandrungi oleh para remaja bahkan orang dewasa sekalipun dari dahulu hingga sekarang. Bukan karena menghibur saja, tetapi banyak dari mereka menonton drama Korea ini untuk menghilangkan pusing atau stres setelah melakukan kegiatan, oleh karena itu drama Korea menjadi sarana terbaik untuk melepaskan penat sejenak.

2. Memotivasi diri

Drama Korea juga bisa memotivasi diri, dikutip dari jurnal pendidikan bahwa dampak positif dari kegemaran menonton drama Korea adalah memberi motivasi belajar, mendapat pengetahuan baru, mengenal budaya pendidikan Korea Selatan, adanya semangat untuk mengikuti program beasiswa ke Korea Selatan, belajar bahasa baru (Prasanti & Nurmala Dewi, 2020). Sebagian remaja menonton drama Korea ini karena penat atau banyaknya tugas sehingga menjadikan drama korea sebagai obat untuk menumbuhkan kembali semangat mereka. Biasanya seseorang dapat termotivasi oleh perjalanan hidup pemerannya hingga sampai pada titik ini, yang mana membuat kita termotivasi oleh perjuangannya dan ingin mencapai apa yang telah dicapai oleh sang idola.

Seperti dalam drama Korea yang berjudul Twenty Five Twenty One yang diperankan oleh Kim Tae-Ri dan Nam Joo-Hyuk drama ini mengisahkan tentang mengejar mimpi. Nam Joo-Hyuk berperan sebagai Baek Yi-Jin, drama mengisahakan tentang seorang laki-laki yang awalnya hidup dalam keluarga kaya raya, kemudian keluarganya mendadak jatuh miskin sehingga membuat Baek Yi-Jin harus mengejar mimpinya tanpa biaya sendiri karena orang tuanya terjerat kasus korupsi. Dia mulai bekerja dari menjadi seorang pengantar koran hingga penjaga toko buku, dan dari pekerjaan ini Baek Yi-Jin inilah dia mampu menjadi pembawa berita. Tak disangka dari jualan koran bisa membawanya menjadi seorang pembawa berita yang mana hal ini dapat menjadi motivasi bagi kita semua bahwa setiap kerja keras akan membuahkan hasil.

3. Meningkatkan kemampuan belajar bahasa asing

"Annyeong haseyo" pasti seringkali kita mendengar kalimat ini khususnya bagi para K-Drama lovers. Annyeong haseyo merupakan salah satu bentuk sapaan dalam bahasa Korea. Annyeong haseyo sendiri memiliki makna yang berarti halo, ada pun kosakata lain yang sering kita dengar yaitu kamsahamnida (terima kasih), atau kata Mianhe yang merupakan bahasa informal ketika seseorang meminta maaf. Tak hanya drama Korea, menonton film atau drama dari negara lain dapat melatih kemampuan bahasa asing dengan indra pendengar yang kita miliki. Secara tidak langsung hal itu dapat menjadi sarana belajar bahasa asing tanpa harus kursus dengan biaya yang tidak sedikit. Pada zaman sekarang ini banyak orang yang ingin belajar bahasa asing karena seiring berkembangnya zaman semua teknologi termasuk sosial media mengarah pada pekerjaan yang membutuhkan skill bahasa asing.

Itulah beberapa dampak positif menonton drama Korea yang tanpa kita sadari memiliki manfaat bagi para penontonnya.

Drama Korea memiliki manfaat bagi kesehatan mental kita dikutip dari Klikdokter.com yang menyebutkan bahwa salah satu cara untuk meredakan stres yaitu dengan menonton drama Korea (Lestari, 2021). Stres merupakan hal yang umum dan sering dirasakan setiap orang, stres membuat aktivitas kita menjadi terganggu sehingga kita membutuhkan sedikit hiburan untuk menenangkan pikiran salah satunya dengan menonton drama Korea. Selain itu, drama Korea juga dapat memberikan pelajaran betapa pentingnya kita untuk menjaga kesehatan mental. Tidak sedikit dari drama Korea mengangkat cerita tentang mental illnes dan bagaimana cara mengatasi hal tersebut. Salah satunya yaitu drama Korea yang berjudul

"It's Okay To Not Be Okay".

Sumber acuan :

Putri, I. P., Liany, F. D., & Nuraeni, R. (2019). K-Drama dan Penyebaran Korean Wave di Indonesia. ProTVF, 60-68.

Lestari, T. Y. (2021, September 22). Manfaat nonton drama Korea untuk kesehatan mental. Retrieved from Klikdokter.com: https://www.klikdokter.com/psikologi/kesehatan-mental/manfaat-nonton-drama-korea-untuk-kesehatan-mental

Prasanti, R. P., & Nurmala Dewi, A. I. (2020, agustus 8). Dampak Drama Korea (Korean Wave) terhadap Pendidikan Remaja. Journal pendidikan, hal. 11(2). doi:https://doi.org/10.31849/lectura.v11i2.4752