5 Tips Jitu Menghilangkan Noda Membandel pada Pakaian Anak

Hampir enam bulan ini, aku tidak punya asisten rumah tangga. Ya, sejak pandemi, asisten rumah tanggaku sempat pulang dan akhirnya kuberhentikan. Ketika ada asisten rumah tangga yang baru, karena beberapa ketidakcocokan, ia juga kuberhentikan. Otomatis tugas rumah tangga bertambah, harus mencuci baju sendiri.

Meskipun aku mempunyai mesin cuci, aktivitas ini lumayan tricky. Seperti Moms ketahui, mesin cuci itu enggak punya mata. Artinya jika ada noda membandel, mesin cuci enggak bisa melihat bagian mana saja yang perlu lebih kuat dikucek.

MPASI bayi yang berwarna-warni. Pakaian bayi jadi penuh noda

Padahal pakaian di keluargaku cukup banyak. Dua orang dewasa, aku dan suami. Ditambah pakaian dua anak dan satu bayi. Yang paling susah ya menghilangkan noda di pakaian bayi. Apalagi bayiku sudah berusia 9 bulan, sudah MPASI. Seringkali bajunya terkena noda MPASI. Mulai dari warna pink keunguan sehabis makan buah naga. Noda warna cokelat kehitaman sehabis makan hati ayam. Hingga warna kuning dari lauk ikan dori kuah kuning. Dalam sehari bisa ganti pakaian hampir sepuluh kali karena makan sudah 3x sehari ditambah camilan 2x sehari.

Kakak-kakak melukis dengan cat air

Belum lagi kakak-kakaknya yang berusia 8 dan 4 tahun. Semenjak sekolah online, kegiatan belajar dan bermain ya di rumah. Mereka paling senang menggambar dan mewarnai. Pakai krayon, pensil warna, spidol dan cat. Tak jarang, baju dan celana menjadi korban. Noda spidol dan cat dimana-mana. Hiks, tambah lagi deh tugas Bundanya.

Aku pernah mengucek semua noda tadi secara manual. Dan hasilnya tetap bernoda. Makan waktu dan noda tetap membandel. Ada beberapa noda yang mudah dihilangkan dengan deterjen biasa, tapi ada pula noda yang tidak semudah itu dihilangkan. Mau enggak mau, aku harus putar otak agar baju tetap kinclong tapi enggak makan waktu dan biaya mahal.

Zaman dulu, ada pemutih yang bisa digunakan untuk menghilangkan noda di pakaian warna putih. Tapi bagaimana dengan pakaian berwarna lain? Atau pakaian bermotif? Kalaupun bisa menghilang nodanya, biasanya warna serat pakaian jadi luntur. Bukannya solutif, justru menambah masalah baru. Jadi sedih.

Tapi sekarang aku sudah enggak sedih lagi, karena aku punya beberapa tips jitu agar pekerjaan mencuci terasa lebih ringan, dan bebas dari noda membandel. Terutama untuk menghilangkan noda membandel pada pakaian berwarna. Ternyata aktivitas mencuci pakaian secara berulang, tetap bisa merawat serat, sekaligus menjaga warna pakaian agar tetap cemerlang.

Apa saja tips menghilangkan noda membandel?

1. Memisahkan Pakaian yang Bisa Masuk Mesin Cuci vs Tidak Bisa

Mencuci menggunakan mesin cuci lebih hemat waktu dan tenaga

Ada beberapa bahan yang tidak bisa masuk mesin cuci seperti sutra dan kanvas. Di rumahku, ada bahan kanvas pada taplak meja, cover sofa, cover bantal sofa, dan cover kulkas dan rice cooker. Ternyata bahan kanvas harus dikucek dengan tangan. Apabila ada noda membandel, maka bisa direndam terlebih dahulu, baru dikucek.

2. Memisahkan Celana Bekas Ompol atau Pup Bayi vs Yang Tidak

Aku mempunyai seorang bayi laki-laki berusia 9 bulan. Dia masih pakai diaper, tapi kadang pup-nya sampai menembus celana. Maklum, ia mulai aktif merangkak. Sedangkan kakaknya yang berusia 4 tahun sudah bisa ke kamar mandi sendiri. Tapi terkadang ia mengompol karena menahan pipis. Pernah juga ketika sedang becanda dengan kakak tertuanya, ia tertawa ngakak hingga mengompol. Ada-ada saja, kan?

Oleh karena itu, aku harus memisahkan celana anak atau bayi yang terkena najis ompol atau pup. Aku kucek dulu menggunakan sabun atau deterjen hingga bau dan nodanya hilang. Jika masih ada sisa noda, baru dicuci bersama pakaian lain menggunakan mesin cuci.

3. Mencuci Disambi dengan Pekerjaan Rumah Tangga yang Lain

Salah satu kelebihan mencuci menggunakan mesin adalah bisa disambi dengan pekerjaan rumah tangga yang lain. Karena letak mesin cuciku berada di dapur, aku bisa menyambi memasak.

Kadang aku juga meninggalkan cucian di mesin, lalu bermain bersama anak-anak di ruang keluarga. Bahkan, proses mencuci di mesin cuci sering aku tinggal tidur siang sehingga bangun tidur bisa langsung menjemur pakaian.

Intinya, carilah waktu mencuci yang sesuai dengan situasi keluargamu. Kapan sempat menyalakan mesin cuci, dan kapan sempat menjemur pakaian. Pastikan masih ada sinar matahari saat pakaian dijemur. Atau paling tidak ada angin dari ventilasi udara sehingga baju yang dijemur enggak bau apek.

4. Bekerja Sama dengan Suami

Selama pandemi, pakaian kotor lumayan banyak karena anak-anak sekolah di rumah. Yang tadinya satu seragam sekolah sehari, sekarang bisa ganti baju lebih dari dua kali sehari. Misalnya saja baju terkena tumpahan susu, terkena cat air, dan sebagainya. Otomatis cucian bertambah.

Belum lagi ada bayi yang mulai MPASI dan jago merangkak. Pakaian bayi juga sering basah terkena air liurnya yang menetes. Maklum, masih fase tumbuh gigi. Oleh sebab itu, aku berbagi tugas dengan suami. Ia yang memasukkan pakaian ke mesin cuci, dan menjemurnya. Untuk melipat pakaian, kami bergiliran dan bersama-sama melipatnya. Anak-anak juga kami ajak untuk melipat pakaiannya sendiri.

Kalau suami sedang sibuk work from home, sedang lupa atau enggak sempat memasukkan pakaian ke mesin cuci dan menjemur, maka aku yang menggantikannya. Dengan syarat ketika sudah enggak sibuk jangan sampai lupa lagi, hoho.

5. Menggunakan Vanish Cair Pink, Inovasi Penghilang Noda

Masih ingat dengan bahan kanvas yang harus dikucek dengan tangan? Bagaimana jika ada noda membandel yang susah hilang? Ada pula noda bekas pup bayi yang kadang susah hilang. Sama halnya dengan noda dari cat air anak-anak, noda krayon, hingga noda dari MPASI. Aku punya tips jitu anti gagal untuk menghilangkan noda, merawat serat, menjaga warna tetap cemerlang dan membunuh kuman pada pakaian anak, yaitu dengan menggunakan Vanish Cair Pink.

Kenalan Dulu dengan Vanish Cair Pink, Penghilang Noda Inovatif dan Solutif

Setidaknya ada beberapa keunggulan dari Vanish cair pink, yaitu:

1. Bebas Klorin

Vanish Cair Pink merupakan inovasi penghilang noda bebas klorin pertama di Indonesia. Kamu enggak perlu lagi menutup hidung karena bau menyengat yang terdapat pada produk serupa berklorin. Tanganmu juga tetap lembut setelah mencuci, karena Vanish Cair Pink enggak mengiritasi kulit.

2.Dapat Menghilangkan Noda Membandel

Untuk menghilangkan noda membandel, aku menuangkan 60 ml cairan Vanish pada setiap tujuh potong pakaian. Vanish Cair Pink juga boleh dicampur dengan deterjen agar noda membandel menjadi bersih.

3. Menjaga Warna dan Serat Pakaian

Pakaian anak tetap cemerlang, enggak kusam

Kelebihan Vanish Cair Pink adalah merawat serat dan menjaga warna tetap cemerlang. Pakaian anak yang berwarna-warni dan penuh motif enggak menjadi kusam. Pakaian bahkan terlihat seperti baru meskipun dicuci berulang kali.

4. Dapat Dipakai untuk Pakaian Putih dan Berwarna

Vanish Cair Pink memang dapat digunakan pada pakaian putih dan berwarna. Cairan ini enggak melunturkan warna. Oleh karena itu, aku enggak perlu memisahkan pakaian putih dengan pakaian yang berwarna saat menggunakan Vanish Cair Pink.

5. Dapat Digunakan pada Mesin Cuci dan Mencuci dengan Tangan

Enggak hanya dapat digunakan untuk mencuci dengan mesin, Vanish Cair Pink juga aman digunakan untuk proses mencuci dengan tangan. Makanya aku bisa memakai produk ini pada bahan kanvas dan sutra yang enggak boleh masuk mesin cuci. Solutif banget, kan?

Apalagi kalau aku dan anak-anak habis keluar rumah di masa pandemi. Iya, kami kadang harus pergi ke rumah sakit untuk imunisasi bayi. Atau ke klinik psikologi untuk terapi si kakak. Otomatis pakaian juga harus segera dicuci agar bebas kuman. Nah, Vanish Cair Pink juga dapat membunuh kuman pada pakaian. Jadi enggak khawatir virus corona menempel pada pakaian.

#Vanishxkumparan