Untuk Apa Ikut Lomba Menulis?

Dian Farida
Mom of two girls, Pharmacist Lecturer at Pakuan University, Lifestyle and Travel Blogger Indonesia. Live in Depok
Konten dari Pengguna
12 Juli 2022 10:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dian Farida tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lomba menulis. Bagaimana perasaanmu ketika ada yang mengatakan bahwa kamu adalah banci lomba? Pertama, saya merasa kurang etis bila menggunakan kata banci sebagai istilah untuk mengungkapkan kata sering ikut lomba. Kedua, memangnya mengapa kalau ada orang yang suka ikut lomba?
ADVERTISEMENT
Apalagi jika yang diikuti adalah lomba menulis. Ada banyak manfaat yang didapat yang mungkin tidak terpikir oleh orang lain.

Ayo, cari tahu mengapa saya ikut lomba menulis.

1. Hadiahnya Menggiurkan

Lomba yang hadiahnya kecil saja banyak yang ikut. Apalagi lomba yang hadiahnya besar. Sebut saja uang tunai, atau paket jalan-jalan baik ke dalam maupun ke luar negeri. Belum lagi hadiah berupa barang elektronik seperti laptop, gawai, hingga perabot rumah tangga. Untuk pemenang hiburan biasanya mendapatkan voucer atau uang digital senilai ratusan ribu rupiah. Lumayan banget, kan?
Sebagai orang yang realistis, saya tentu melihat jenis dan jumlah hadiah yang disediakan. Menulis untuk lomba tentu berbeda dengan menulis organik. Bukan masalah jujur atau tidak jujur dalam hal yang ditulis, tapi usaha yang dikeluarkan untuk mengikuti lomba jelas lebih besar.
ADVERTISEMENT
Dengan kata lain, saya dan teman-teman yang mengikuti lomba menulis pasti mengerahkan semua waktu, dan tenaga untuk riset, mengolah ide, dan menulis yang terbaik. Jadi, wajar saja jika diganjar dengan hadiah yang bisa meredakan rasa lelah. Proses meramu ide hingga menjadi tulisan yang kuat, menarik dan enak dibaca itu cukup melelahkan.
Hadiah paling saya ingat dari berbagai lomba menulis yang saya ikuti, tentu saja uang tunai senilai jutaan rupiah. Meskipun belum sampai puluhan juta, tapi rasanya sudah alhamdulillah banget.
Sumber foto: dokumentasi pribadi
Selain itu, saya juga pernah menjadi juara pertama lomba menulis yang diselenggarakan oleh BebasBayar. Hadiahnya adalah laptop dan voucer senilai 250 ribu rupiah.

2. Kalau Menang Jadi Prestise Tersendiri

Saat menjadi juara lomba menulis, akan ada banyak orang yang ingin membaca tulisan pemenang. Termasuk mengetahui lebih detail tentang sosok sang juara.
ADVERTISEMENT
Saya masih ingat ketika menjadi pemenang utama lomba yang diadakan oleh Lembaga Sensor Film Indonesia, jumlah pengunjung artikel (dari lomba yang saya menangkan) melonjak.
Foto lomba APNE. Sumber foto: dokumentasi pribadi
Beberapa blogger mengenal saya karena pernah menjuarai lomba menulis. Sebut saja saat saya menjadi juara 3 Lomba Blog APNE (Amazing Petung National Explore) yang diadakan oleh Pemkab Pekalongan, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Pekalongan, Pesona Indonesia dan Bank Jateng. Sejak acara tersebut, nama saya mendadak "diperhitungkan" di kancah dunia blogger.
Begitu juga dengan penulis buku anak yang menjuarai lomba Gerakan Literasi Nasional. Nama para pemenang langsung melambung. Karena mengalahkan ratusan bahkan ribuan naskah yang masuk, bukanlah perkara mudah.

3. Sebagai Ajang Aktualisasi Diri

Dulu sebelum punya anak, saya bekerja kantoran. Tapi semenjak menjadi ibu, saya memutuskan untuk mengasuh anak dengan tangan sendiri. Ternyata ada masa dimana saya merasa sangat bosan, hampir depresi karena nyaris tidak pernah berkomunikasi dengan dunia luar.
ADVERTISEMENT
Begitu mengenal dunia kepenulisan secara umum, dan khususnya dunia blog, gairah hidup saya kembali muncul. Tak ada lagi malam-malam penuh air mata karena stres. Tak ada lagi perasaan rendah diri.
Saat itu, saya menemukan kembali kepercayaan diri. Apalagi setelah saya memenangkan lomba menulis. Saya mulai percaya bahwa ternyata saya mampu. Saya masih punya keterampilan yang bisa dikembangkan.
Bahkan keterampilan saya di dunia menulis diakui oleh para juri lomba. Buktinya saya berhasil mencuri hati para juri dan memenangkan lomba blog.

4. Memperluas Jaringan

Sesama "pemburu" lomba menulis akan saling menemukan. Kami biasanya berbagi informasi lomba. Kami juga saling memotivasi agar tulisan untuk lomba segera selesai dan didaftarkan. Meskipun bersaing, tapi kami juga berharap bisa sama-sama memenangkan lomba.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, saat mengikuti lomba, saya mengenal nama-nama baru yang akhirnya ketika bertemu tatap muka, seolah sudah kenal lama. Hal ini terjadi karena kami mengikuti lomba yang sama.
Begitu juga jika hadiah lomba berupa paket wisata atau pelatihan terkait kepenulisan. Otomatis jadi nambah teman baru. Jaringan di dalam dan luar kota bertambah.

5. Terbukanya Pintu Rezeki

Bila teman-teman menang lomba menulis, akan ada kemungkinan perusahaan atau klien yang mengajak bekerja sama. Contohnya saat saya mengikuti sebuah kompetisi menulis buku non fiksi. Siapa sangka saya menjadi pemenang. Hadiahnya bukan uang, melainkan kontrak penerbitan. Alhamdulillah buku solo pertama saya terbit berkat mengikuti lomba menulis.
Sumber foto: dokumentasi pribadi
Setelahnya, saya ditawari untuk menulis buku non fiksi lagi. Meskipun saya akhirnya mundur karena satu dan lain hal, tapi ini membuktikan bahwa rezeki akan terbuka ketika pihak penerbit atau penyelenggara lomba mengakui kualitas tulisan pemenang.
ADVERTISEMENT
Bagaimana dengan lomba blog? Tentu sama-sama membuka pintu rezeki dari arah yang tak disangka-sangka. Beberapa teman saya ditawari untuk mengisi pelatihan menulis, atau menjadi pembicara dalam acara kepenulisan.
Selain itu, ada pula yang langsung mendapat rezeki tambahan. Seperti para pemenang Blog Competition IndiHome yang otomatis akan mendapatkan golden ticket ke event Blog Camp IndiHome. Bahkan sang juara lomba akan menjadi penulis tetap IndiHome. Hak istimewa yang belum tentu didapatkan di lomba menulis lainnya.
Penasaran dengan lombanya? Lanjut baca ya.
Lomba IndiHome mengangkat tema "Manfaat Tak Terbatas Internetnya Indonesia". Yang menarik adalah, ada 10 kategori subtema yang bisa teman-teman eksplor. Kategori yang dimaksud antara lain:
Teknologi dan Internet (ICT)
Lifestyle
Parenting
ADVERTISEMENT
Gamer dan eSport
Pendidikan
Profesi
Ekonomi dan Bisnis
Creative dan culture
Kesehatan
Tourism dan Hospitality
Teman-teman tinggal memilih bidang mana yang diminati. Peluang menang lebih besar karena untuk tiap kategori akan diambil masing-masing 3 orang pemenang, dan 5 juara harapan. Artinya akan ada total 35 pemenang pada kategori ini.
Ditambah lagi, terdapat kategori Best of The Best dengan hadiah sebesar 20 juta rupiah. Jadi terdapat 36 orang pemenang dengan total hadiah 170 juta rupiah!
Lomba ini berlangsung dari 17 Juni hingga 17 juli sehingga masih ada waktu kurang lebih seminggu untuk mencari ide dan mulai menulis. Sayang banget kalau kesempatan emas ini dilewatkan begitu saja.
Salah satu tips agar menjadi pemenang lomba blog adalah cari lomba yang peluang menangnya besar. Karena di lomba ini memiliki banyak sub-kategori, banyak-banyaklah menulis dan jangan menunggu hingga detik-detik lomba akan berakhir. Baik karena temanya kita kuasai/ minati, atau karena pemenang lombanya banyak. Dengan kata lain, hadiahnya juga banyak. Saya jadi tidak sabar untuk mengikuti lomba menulis lagi.
ADVERTISEMENT