Konten dari Pengguna

Arky Gilang Wahab, Mendulang Rupiah dari Sampah

Dian Kusumawardani
Seorang home educator yang juga suka menulis.
13 Agustus 2023 13:53 WIB
·
waktu baca 5 menit
Tulisan dari Dian Kusumawardani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Arky Gilang Wahab | Astra
zoom-in-whitePerbesar
Arky Gilang Wahab | Astra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tahun 2018 lalu, sampah menjadi masalah yang pelik bagi kota Banyumas. Tak hanya menimbulkan permasalahan lingkungan, akibat sampah yang menumpuk dan berserak hampir di penjuru kota saja, tetapi juga menimbulkan konflik di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Longsornya TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang berakibat mencemari lahan masyarakat, membuat masyarakat menutup paksa TPA di kota mendoan tersebut. Alhasil, bau menyengat dari sampah yang membusuk tercium di seantero kota.
Ini menarik perhatian sosok pemuda dari desa Banjaranyar, kecamatan Sokaraja Banyumas, Arky Gilang Wahab. Lulusan Teknik Geodesi ITB (Institut Teknologi Bandung) ini ingin berbuat sesuatu.
Dia ingin permasalahan sampah di Banyumas ini bisa teratasi. Arky pun bergelut dengan sampah. Tak disangka, sampah membuatnya mendulang rupiah ratusan juta setiap bulannya!

Berawal dari Sampah

Sampah, khususnya sampah organik menjadi persoalan pelik bagi kota Banyumas. Sampah organik yang mendominasi TPA ini menimbulkan masalah bagi lingkungan.
Sampah organik tak hanya menghasilkan bau busuk yang menyengat saja. Namun, menghasilkan gas metana yang bisa memicu terjadinya pemanasan global.
ADVERTISEMENT
Menumpuknya sampah organik ini dilihat sebagai sebuah peluang bagi Arky Gilang Wahab. Siapa sangka, sampah organik yang merupakan sisa hasil konsumsi, bisa dikelola menjadi sumber ekonomi. Pengelolaan sampah organik ini bisa menciptakan ekonomi sirkular bagi masyarakat sekitar.

Budidaya Maggot

Awalnya, Arky memilih mengolah sampah menjadi pupuk kompos dengan cara sampah organik diolah menggunakan metode composting. Namun cara ini ternyata tidak berjalan karena kendala tempat dan waktu.
Jumlah sampah yang besar membutuhkan lahan yang luas juga untuk proses pengomposan dan membutuhkan waktu 1 hingga 3 bulan untuk menjadi kompos dengan catatan proses pengomposan dilakukan dengan benar.
Arky pun beralih ke budidaya maggot. Maggot adalah larva lalat yang dihasilkan siklus hidup lalat tentara hitam (Black Soldier Fly/BSF). Maggot ini bermanfaat untuk mengkonversi sampah organik dan mampu memakan sampah organik sebanyak 5-10 kali berat tubuhnya.
Maggot | Greenprosa
Tak seperti lalat hijau yang biasa kita temui, lalat BSF ini tidak menyebarkan penyakit. Lalat ini tak punya mulut untuk makan. Lalat BSF ini suka sampah organik sisa buah-buahan atau sayuran juga hasil fermentasi.
ADVERTISEMENT
Maggot hanya makan dari sampah organik sehingga memiliki protein dan nutrisi yang baik. Oleh karena itu, maggot juga bisa dimanfaatkan sebagai pakan ternak dan ikan hias.

Melestarikan Lingkungan dan Menggerakkan Ekonomi Sirkular

Dalam wawancaranya, Arky bercerita mengapa memulai usaha maggot ini. Selepas lulus kuliah, Arky kembali ke Banyumas. Dia ingin membuka usaha yang menjanjikan sekaligus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Kebetulan, saat itu Banyumas sedang darurat sampah. Arky pun merasa terpanggil. Dia ingin menjadi bagian dari solusi bagi kota kelahirannya.
Di tahun 2018, dibantu adik ipar, seorang teman, dan tetangga, Arky memulai budidaya maggot. Mereka berempat mengolah maggot di halaman belakang rumah. Kala itu, mereka berhasil mengolah 10 ton sampah.
ADVERTISEMENT
Maggot tak hanya membantu Arky mengolah sampah organik saja, tetapi juga menjadi sebuah peluang usaha baru. Maggot memiliki nilai ekonomi. Maggot BSF yang dibudidayakan Arky kaya akan protein dan nutrisi sehingga bisa dijadikan makanan ternak.
Tak hanya itu, pupuk yang dihasilkan dari pengolahan sampah organik menggunakan maggot ini juga membuat tanah lebih subur. Arky telah membantu pertanian dan peternakan di sekitarnya. Tak heran, dia pun diangkat sebagai Ketua Duta Petani Milenial Bayumas.
Bapak dua anak ini pun mendirikan sebuah perusahaan yang bernama Greenprosa. Greenprosa adalah socio enterprise yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat.
Bersama Greenprosa, Arky ingin memberdayakan masyarakat sekitarnya, khususnya yang bergerak di bidang pertanian, peternakan, dan pengelola sampah.
ADVERTISEMENT
Produk Greenprosa adalah larva BSF dengan merek mrmaggotbsf yang merupakan teknologi biokonversi sampah organik yang paling efektif dan ramah lingkungan. Greenposa ini menggerakkan ekonomi sirkular. Yakni, ekonomi yang melibatkan banyak pihak sehingga semua merasakan dampak ekonomi secara langsung dan berkelanjutan.
Arky membudidayakan maggot | Mongabay
Sejak tahun 2018, Greenprosa terus bergerak. Melestarikan lingkungan dan menggerakkan ekonomi sirkular. Pencapaiannya saat ini, sudah mengelola 6.704 ton sampah, bermitra dengan 8.312 rumah dan 102 industri, kantor, dan horeka.
Bahkan, tahun 2022 ini, Arky dipercaya mengelola sampah organik tempat wisata. Greenprosa dipercaya mengelola sampah organik dari TSI (Taman Safari Indonesia).
Semakin banyak sampah organik yang dikelola, semakin membantu mengatasi penumpukan sampah di TPA. Pun, semakin banyak pundi-pundi yang diperoleh. Bahkan, Arky mampu meraup omset 500 juta rupiah setiap bulannya dari hasil budidaya maggot ini.
ADVERTISEMENT

Penerima Apresiasi Satu Indonesia Award

Arky Gilang Wahab menjadi bukti bahwa pemuda bisa menjadi agen perubahan masyarakat. Apa yang dilakukan Arky ini bisa menjadi inspirasi bagi pemuda lainnya. Kepeduliannya terhadap permasalahan sampah, membuatnya mampu mendulang rupiah.
Arky pun mendapatkan Apresiasi Satu Indonesia Award dari Astra. Tahun 2021 lalu, Arky dinobatkan sebagai salah satu penerima Apresiasi Satu Indonesia Award sebagai penggerak program sistem konversi limbah organik untuk ciptakan ketahanan pangan bidang lingkungan.
Arky menerima penghargaan Satu Indonesia Award | Astra
Penghargaan ini menjadi bentuk dukungan Astra kepada Arky Gilang Wahab yang telah menjadi pelopor dan melakukan wujud nyata perubahan yang lebih baik bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
Penghargaan Satu Indonesia Award ini memacu Arky untuk terus lebih baik lagi. Dia semakin semangat membuat Greenprosa lebih memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.
ADVERTISEMENT

Penutup

Arky Gilang Wahab telah membuktikan bahwa kepedulian tak akan sia-sia. Kepeduliannya untuk mengatasi sampah yang menumpuk di Banyumas, memberikan peluang usaha baginya. Dia mampu mendulang rupiah dari sampah.
Apa yang dilakukan Arky hendaknya bisa jadi inspirasi bagi kita semua. Jadilah bagian dari solusi. Semangat untuk hari ini dan masa depan Indonesia.