Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Garda Pangan, Menyelamatkan Makanan Mengentaskan Kelaparan
9 November 2024 4:54 WIB
·
waktu baca 6 menitTulisan dari Dian Kusumawardani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu, si sulung mengikuti field trip “Dapur Umum & Food Rescue” bersama Garda Pangan. Di sini si sulung menjadi relawan sehari. Saat mengantar, saya punya kesempatan mencari tahu secara langsung tentang Garda Pangan ini. Garda Pangan adalah sebuah inovasi bisnis sosial yang bergerak dalam bidang lingkungan, khususnya sampah makanan. Apa yang dilakukan Garda Pangan sejak tahun 2017 lalu, mendapatkan apresiasi dari PT. Astra International, Tbk. Founder Garda Pangan, Kevin Gani meraih penghargaan SATU Indonesia Awards 2024 bidang lingkungan.
ADVERTISEMENT
Field Trip Dapur Umum & Food Rescue SMM x Garda Pangan
Field trip adalah kegiatan belajar di luar kelas untuk mendapatkan pengalaman langsung di lapangan tentang materi yang telah dipelajari. Biasanya, field trip bisa dilakukan di museum, taman nasional, pabrik, ataupun tempat bersejarah lainnya.
Namun, kali ini sekolah si sulung melakukan field trip yang berbeda. SMM (Sekolah Murid Merdeka) bekerjasama dengan Garda Pangan, menggelar field trip penuh makna. Si sulung menjadi relawan Garda Pangan sehari.
Saat menjadi relawan, si sulung dibekali pengetahuan seputar sampah makanan. Bagaimana sampah makanan bisa jadi ancaman sekaligus potensi yang bisa dimanfaatkan. Setelah itu, dia berpartisipasi dalam dapur umum. Mengolah makanan layak dari hotel yang selanjutnya dibagikan ke masyarakat membutuhkan.
ADVERTISEMENT
Daerah Kenjeran menjadi lokasi pembagian makanan. Di sini si sulung belajar berbagi kepada orang yang membutuhkan. Empatinya terasah. Dan setelah itu, banyak hikmah yang bisa diambil.
Makanan sisa ternyata bisa menjadi penyelamat bagi mereka yang membutuhkan. Garda Pangan menyelamatkan makanan untuk mengentaskan kelaparan.
Sampah Makanan di Indonesia Sangat Memprihatinkan dan Menjadi Sebuah Ancaman Nyata
Bicara tentang sampah makanan di Indonesia, sungguh sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, berdasarkan hasil riset Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Indonesia kehilangan 23–48 juta ton makanan yang terbuang (food loss and waste/FLW) per tahun sejak 2000-2019.
Mayoritas makanan yang terbuang itu bersumber dari padi-padian dengan proporsi sebesar 44%. Posisinya diikuti sampah makanan dari buah-buahan yang proporsinya sebesar 20%. Kemudian, sebanyak 16% makanan yang terbuang merupakan sayur-sayuran.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini menempatkan Indonesia sebagai negara kedua penghasil sampah makanan terbesar di dunia. Ironisnya, 14,9 juta orang di Indonesia masih kelaparan dan harus berjuang untuk mendapatkan makanan.
Keberadaan sampah makanan di Indonesia yang menjadi sebuah ironi sosial, nyatanya juga menjadi ancaman bagi kelestarian lingkungan dan kehidupan manusia.
Sampah makanan yang menumpuk, menghasilkan gas metana. Gas metana adalah gas emisi rumah kaca yang 21x lebih berbahaya dari gas karbondioksida. Tentu saja ini bisa mempercepat pemanasan global yang menimbulkan berbagai kerusakan lingkungan lainnya.
Sampah makanan ini bahkan bisa menjadi ancaman serius bagi kehidupan manusia. Sembilan belas tahun lalu, tepatnya Senin, 21 Februari 2005 sekitar pukul 02.00 WIB, tiba-tiba terdengar ledakan keras di kawasan Leuwigajah Kota Cimahi, Jawa Barat. Ledakan keras itu diikuti longsor sampah yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah.
ADVERTISEMENT
Longsoran sampah langsung menyapu dua permukiman, yakni Kampung Cilimus dan Kampung Pojok. Dua permukiman yang jaraknya sekitar 1 km dari TPA Leuwigajah langsung luluh lantak tertimbun sampah dan menewaskan 157 jiwa.
Gunungan sampah sepanjang 200 meter dan setinggi 60 meter itu diduga goyah karena diguyur hujan deras semalam suntuk. Termasuk diduga terpicu konsentrasi gas metan dari dalam tumpukan sampah. Hal itu juga yang diduga menyebabkan munculnya suara ledakan.
Semua ini menjadi bukti bahwa, keberadaan sampah makanan di Indonesia, tak hanya memprihatinkan, tetapi juga mematikan.
Garda Pangan, Perintis Food Bank di Indonesia
Keberadaan sampah makanan ini menarik perhatian Kevin Gani, anak muda asal Surabaya ini mendirikan Garda Pangan bersama rekan-rekannya. Garda Pangan adalah sebuah rintisan food bank di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Awal mula kemunculan Garda Pangan ini, diawali dari pengalaman pribadi para founder. Salah satu founder, adalah seorang pengusaha katering. Berdasarkan pengalamannya mengelola usaha katering, ternyata bisnis ini menghasilkan sampah makanan yang cukup besar. Sisa makanan katering, menjadi penyumbang terbesar tumpukan sampah di TPA.
Sampah makanan sering dipandang sebagai necessary evil, khususnya di industri hospitality. Food rescue adalah upaya penyelamatan surplus makanan yang dihasilkan oleh industri ini dari potensi terbuang. Makanan berlebih tersebut akan diperiksa kembali kualitasnya, dikemas ulang, lalu dibagikan kepada masyarakat pra-sejahtera di Surabaya.
Garda Pangan melakukan kerja sama dengan mitra-mitra dari kalangan restoran, hotel, bakery, kafe, rumah makan, katering, dan industri makanan lainnya. Food rescue dilakukan setiap harinya dengan menjemput makanan yang tidak terjual dari mitra, untuk didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Garda Pangan menerapkan Standard Operating Procedure (SOP) yang ketat untuk memastikan makanan ditangani secara higienis dan disampaikan secara bermartabat.
ADVERTISEMENT
Melalui food rescue, Garda Pangan memastikan surplus makanan yang masih layak disalurkan kepada pihak yang membutuhkan, daripada terbuang secara sia-sia.
Seperti itulah saat saya melihat si sulung melakukan field trip bersama Garda Pangan. Dia ikut terlibat dalam proses food rescue. Ikut menggoreng makanan sisa dari hotel, untuk diolah lebih layak lagi. Setelah itu, dia ikut membagikan kepada masyarakat pra sejahtera di kawasan Kenjeran Surabaya.
Field trip ini mengajarkan bagaimana menyelamatkan makanan bisa mengentaskan kelaparan. Dari kegiatan ini juga dia belajar untuk lebih menghargai makanan dan mengelola sampah makanan.
Program Garda Pangan
Garda Pangan memiliki komitmen tinggi untuk mengurangi food loose dan food waste dengan berbagai program, yaitu ;
Gleaning
Gleaning adalah mengumpulkan sisa-sisa panenan yang sengaja ditinggalkan petani di lahan, yang sebenarnya masih sangat layak dimakan, untuk mengurangi potensi sampah makanan.
ADVERTISEMENT
Food Drive
Pengumpulan donasi surplus makanan pada momen-momen tertentu. Misalnya, pengumpulan kue kering berlebih pasca hari raya idul Fitri, atau saat terjadi bencana alam.
Wedding & Event
Menjemput makanan berlebih yang dihasilkan dari event, acara, pesta, atau selebrasi yang menyisakan makanan berlebih dalam jumlah yang banyak.
Campaign
Garda Pangan aktif berkampanye di media sosial dan secara langsung di pusat keramaian, seperti saat acara Car Free Day (CFD).
Kelas Edukasi
Garda Pangan bekerjasama dengan sekolah-sekolah untuk melakukan kelas edukasi. Bisa berupa gamifikasi yang menarik, maupun acara field trip seperti yang dilakukan oleh si sulung.
Penggunaan Teknologi Biokonversi BSF
Garda Pangan juga mengolah sampah makanan tidak layak konsumsi menjadi pakan ternak menggunakan teknologi biokonversi BSF (Black Soldier Fly), yang telah mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 533.900 kg.
ADVERTISEMENT
Hingga sekarang, Garda Pangan telah mendistribusikan lebih dari 577.000 porsi makanan kepada hampir 28.000 penerima manfaat. Dalam hal ini, Garda Pangan melibatkan lebih dari 1.500 relawan dan menjalin kemitraan dengan berbagai sektor bisnis untuk memperluas jangkauan layanan.
Garda Pangan gandeng para mitra untuk #BersamaBerkaryaBerkelanjutan dalam mengatasi persoalan sampah makanan ini.
Menerima 15th SATU Indonesia Awards 2024
Apa yang dilakukan Kevin Gani dan Garda Pangan mendapatkan apresiasi dari PT. Astra International, Tbk. SATU Indonesia Awards adalah program pemberian apresiasi untuk generasi muda Indonesia yang berprestasi dan mempunyai kontribusi positif untuk masyarakat dan lingkungan sekitarnya.
SATU Indonesia Awards yang pertama kali dilaksanakan pada tahun 2010 ini menyorot beberapa bidang, yakni Kesehatan, Lingkungan , Pendidikan, Teknologi, dan Kewirausahaan.
ADVERTISEMENT
Bersama Garda Pangan, Kevin Gani menjadi pemenang bidang lingkungan. Kevin Gani meraih penghargaan sebagai Pejuang Pangan Berkelanjutan.
Apresiasi ini tentu semakin menambah semangat Garda Pangan untuk terus berjuang mengatasi food loose dan food waste. Garda Pangan akan terus menyelamatkan makanan untuk mengentaskan kelaparan.
#LFAAPADETIK2024
#BersamaBerkaryaBerkelanjutan
#KitaSATUIndonesia
Referensi
https://www.goodnewsfromindonesia.id/short/5-generasi-muda-inspiratif-penerima-15th-satu-indonesia-awards-2024
https://www.radioidola.com/2022/ironis-orang-indonesia-doyan-membuang-makanan-tetapi-banyak-balitanya-yang-mengalami-gizi-buruk/
https://gardapangan.org/
https://dataindonesia.id/varia/detail/indonesia-hasilkan-2348-juta-ton-sampah-makanan-per-tahun