Ide Kreatif : Pemanfaatan Barang Bekas ala Kelompok 89 PMM UMM

Penyerahan karya siswa LKSA Aisyiyah yang dibimbing oleh Kelompok 89 PMM kepada Ustadz Imam selaku perwakilan dari pihak LKSA Aisyiyah Bumiaji, Kota Batu. (Foto Dokumen Pribadi by Kresna Bayu Samudera)

Masalah limbah rumah tangga membuat permasalahan sampah di Indonesia tidak kunjung usai. Kordinator Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang kelompok 89 gelombang 7, Dian Novanda Ramadhani menyampaikan bahwa limbah rumah tangga khususnya limbah plastik dan sisa material pembangunan,selain membuat keadaan lingkungan sekitar tidak sedap dipandang juga dapat menimbulkan sarang penyakit. Jika sampah hanya dibuang tanpa adanya penerapan daur ulang,hanya akan mengakibatkan penumpukan gunungan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan hilirisasi hasil penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

Sesuai arahan Ibu Susanti Prasetya, S.Psi., M.Psi. selaku dosen pembimbing lapangan, kelompok 89 PMM berinisiatif untuk mengurangi pencemaran sampah rumah tangga dengan cara menambah nilai guna dan nilai fungsi dari barang tersebut. Wadah bekas cat yang tergeletak dapat menyebabkan berkembangbiaknya jentik nyamuk yang nantinya akan menyebabkan penyakit malaria ataupun demam berdarah dengue.

Foto timba yang tergeletak dan sudah dibersihkan sebelum diproses lebih lanjut (Foto Dokumen Pribadi by Kresna Bayu Samudera)

Limbah timba/tong tersebut akan diubah menjadi tempat sampah dan akan dihias selayaknya bagaimana bentuk tempat sampah. Selain itu, Kelompok 89 PMM mengupayakan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat tempat sampah berasal dari bahan yang sudah tidak terpakai, seperti spons cuci piring yang sudah dibuang,amplas,cat,dan kuas sisa pembangunan.

Spons cuci piring yang sudah dibuang/tidak terpakai (Foto Dokumen Pribadi by Kresna Bayu Samudera)

Amplas bekas dari pembangunan yang sudah tidak digunakan (Foto Dokumen Pribadi by Kresna Bayu Samudera)

Cat berwarna hitam dan putih sisa dari pengecatan langit-langit rumah dan dinding bagian bawah (Foto Dokumen Pribadi by Kresna Bayu Samudera)

Kuas yang sudah tidak terpakai namun masih bisa digunakan (Foto Dokumen Pribadi by Kresna Bayu Samudera)

Kemudian, diproyeksikan desain yang akan digunakan untuk dicat dipermukaan tong yang akan dibuat tempat sampah sebagai berikut :

Gambar utama yang akan digunakan pada tempat sampah (Animasi Pribadi edited by Kresna Bayu Samudera)

Tulisan tambahan yang akan digunakan di atas permukaan tong cat (Animasi Pribadi Edited by Kresna Bayu Samudera)

Setelah bahan-bahan sudah disiapkan,langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan sesuai pada video berikut :

https://www.youtube.com/watch?v=E5F-Vr8pysk

Proses pengamplasan tong bekas cat (Video Pribadi by Yputube PMM 89 BUMIAISYIYAH (https://www.youtube.com/watch?v=E5F-Vr8pysk))

Proses pengecatan tong yang sudah diamplas (Video Pribadi by Yputube PMM 89 BUMIAISYIYAH (https://www.youtube.com/watch?v=E5F-Vr8pysk))

Proses cutting gambar (Video Pribadi by Yputube PMM 89 BUMIAISYIYAH (https://www.youtube.com/watch?v=E5F-Vr8pysk))

Proses pengecatan pada gambar menggunakan spons (Video Pribadi by Yputube PMM 89 BUMIAISYIYAH (https://www.youtube.com/watch?v=E5F-Vr8pysk))

Penjemuran dibawah terik sinar matahari langsung (Video Pribadi by Yputube PMM 89 BUMIAISYIYAH (https://www.youtube.com/watch?v=E5F-Vr8pysk))

Foto tong sampah yang sudah jadi dan siap digunakan (Video Pribadi by Yputube PMM 89 BUMIAISYIYAH (https://www.youtube.com/watch?v=E5F-Vr8pysk))

Dian Novanda Ramadhani, mahasiswa Farmasi UMM