Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
PNS INTERNASIONAL: PELUANG BESAR BUAT GENERASI MILENIAL
28 Juli 2018 21:33 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
Tulisan dari dian ratri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Gambar: Delegasi menghadiri United Nations Human Rights Council di Jenewa, Swiss (sumber: npr.org)
ADVERTISEMENT
Masyarakat Indonesia akhir-akhir ini begitu antusias menyiapkan diri untuk melamar pekerjaan sebagai PNS. Beredar informasi akan dibuka pendaftaran CPNS gelombang tiga pada Juli-Agustus 2018, walaupun ternyata Menteri PAN & RB mengkonfirmasi bila berita tersebut tidak benar adanya dan masyarakat diminta tunggu saja hingga waktunya tiba.
Nah, daripada terjebak menunggu informasi yang belum jelas, para jobseeker atau pencari kerja bisa mencoba melebarkan sayap dengan menjadi PNS internasional atau lebih tenar disebut sebagai international civil servant.
Apa itu international civil servant atau civil service? Profesi ini adalah istilah bagi staf organisasi internasional, khususnya staf Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) yang mempunyai tanggung jawab untuk menjaga sumber daya organisasi PBB dan membantu organisasi tersebut untuk melaksanakan mandat atau misinya.
ADVERTISEMENT
Tentu kita sudah cukup akrab dengan tujuan dibentuknya PBB, apalagi baru-baru ini Indonesia telah terpilih sebagai salah satu anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB Periode 2019-2020. Secara garis besar misi PBB adalah menjaga perdamaian dan keamanan dunia; memajukan dan mendorong hubungan antarbangsa melalui penghormatan hak asasi manusia; membina kerjasama internasional di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan; menjadi pusat penyelarasan segala tindakan yang membahayakan perdamaian dunia; dan menyediakan bantuan kemanusiaan apabila terjadi kelaparan, bencana alam, dan konflik bersenjata.
Walaupun nampak normatif, namun sejak didirikan pada 24 Oktober 1945, PBB telah menjadi wadah terbesar kerja sama internasional dan pemersatu berbagai negara di dunia yang kini beranggotakan 193 negara. Tentu bangga kalau warga negara Indonesia bisa berkontribusi lebih banyak bagi masyarakat global dan ikut mendorong kemakmuran serta perdamaian dunia.
ADVERTISEMENT
Kemudian apa keuntungan saat bekerja sebagai PNS internasional? Tentu saja, selain bisa mendapatkan pengalaman hidup dan bekerja di luar negeri, kita bisa memperluas jejaring kerja dan mendapatkan gaji serta tunjangan dengan standar internasional. Sebagai staf PBB tentunya juga akan diberikan fasilitas bebas pajak serta beberapa keistimewaan lain atau yang lebih dikenal dengan privileges and immunities.
Saat ini Indonesia masih tercatat sebagai salah satu negara yang underrepresented atau kurang terwakili di PBB. Dari jumlah keseluruhan staf PBB yang mencapai 44.000 di seluruh dunia, WNI yang bekerja di sekretariat PBB saat ini hanya 80 orang padahal penduduk kita sekitar 240 juta jiwa. Kalah jauh dengan negara tetangga di ASEAN seperti Filipina yang sudah menempatkan lebih dari 800 wakilnya di PBB padahal total penduduknya jauh lebih sedikit yaitu sekitar 99 juta.
Sejak tahun 2012 Indonesia sebenarnya telah secara rutin mengikuti rekrutmen staf sekretariat PBB melalui mekanisme United Nation Young Proffesional Program (UN YPP). Namun ternyata peminatnya masih belum banyak sehingga peserta yang lulus setiap tahunnya masih di bawah 5 orang.
ADVERTISEMENT
Padahal Syarat untuk bergabung menjadi staf PBB melalui mekanisme inipun sangat mudah, antara lain:
1. Sudah lulus S1, dengan latar belakang pendidikan sesuai lowongan yang dibuka.
2. Usia tidak lebih dari 32 tahun di akhir 2018.
3. Menguasai Bahasa Inggris atau Prancis. Kemampuan salah satu Bahasa PBB lain akan menjadi nilai tambah.
4. Selebihnya tidak diperlukan pengalaman kerja maupun persyaratan lain.
Setiap tahunnya bidang kerja yang dibuka sangat beragam dan tidak melulu menyangkut ilmu-ilmu sosial, bahkan terbuka untuk fotografi, teknologi informasi dan lainnya. Tahun ini, UN YPP dibuka untuk 3 bidang kerja, antara lain social affairs, legal affairs dan statistics. Periode pendaftaran dibuka dari tanggal 11 Juni hingga 9 Agustus 2018. Ujian dan wawancara secara online diperkirakan akan diselenggarakan pada Oktober – Desember 2018.
ADVERTISEMENT
Tentu persaingan untuk bisa bekerja di PBB cukup ketat mengingat kita juga berhadapan dengan kandidat dari berbagai negara. Tapi jangan berkecil hati karena sebenarnya kemampuan dan kredibilitas WNI cukup diapresiasi di kancah internasional.
Lalu apa saja yang harus dipersiapkan agar berhasil menembus peluang ini?
1. Berani Bersaing dan Promosikan Profilmu Melalui Akun Inspira
Kendala terbesar generasi muda Indonesia adalah mental barrier atau halangan mental karena rasa percaya diri yang kurang. Hal ini dapat diatasi dengan bekal informasi yang cukup, kemampuan personal yang memadai serta yang tak kalah penting adalah kemampuan bahasa asing. Pandangan umum bahwa kerja di organisasi internasional hanya untuk lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik serta proses yang rumit dan syarat yang sulit tentunya tidak benar. Kesempatan terbuka lebar bagi semua disiplin ilmu peluangnya terbuka lebar bagi WNI.
Langkah pertama untuk mendaftar melalui skema UN YPP maupun untuk peluang magang atau peluang pekerjaan lain di PBB adalah membuat akun inspira yang merupakan CV atau riwayat hidup pendaftar. Akun ini berlaku seumur hidup dan dapat diupdate sewaktu-waktu. Berikut tautannya https://inspira.un.org/.
ADVERTISEMENT
Seringkali para pelamar gagal saat mendaftar bahkan sejak langkah pertama karena tidak membaca secara detail instruksi dan petunjuk yang ada. Padahal semua petunjuk sudah tertulis di laman resmi https://careers.un.org.
3. Memperhatikan kesesuaian latar belakang pendidikan dengan posisi yang dilamar
Salah satu kesalahan yang sering dilakukan adalah tidak melihat kesesuaian latar belakang pendidikan dengan posisi yang diinginkan. Hal ini sangat penting karena ada banyak sekali pilihan bidang kerja di formulir inspira dan hal ini seringkali membingungkan bagi peserta. Yang harus jadi pedoman adalah pendaftar harus punya prinsip kutahu yang kumau sehingga tidak galau waktu melamar.
4. Memperhatikan tenggat waktu
Karena semua sudah dikelola melalui mekanisme dan sistem yang transparan, maka tidak ada toleransi bagi yang terlambat mendaftar. Ketepatan waktu harus sangat diperhatikan
ADVERTISEMENT
5. Rajin-rajin mencari data dan berita
Kementerian luar negeri dalam upaya mendorong partisipasi WNI untuk bekerja di PBB salah satunya telah membuat akun di berbagai media sosial baik facebook @lowongan kerja pada OI, twitter @lowkerOI. Beberapa informasi dapat juga dilirik di akun Instagram @kemlu_ri sehingga masyarakat bisa mengikuti berbagai peluang pekerjaan di OI dan berbagai kiat suksesnya. Selain itu para peserta magang di kantor pusat PBB di New York, Amerika Serikat juga telah membuat suatu komunitas bernama IUNIA yang secara rutin berbagi mengenai bagaimana kiat mengembangkan karir di UN. Berikut profilnya di @indonesianunintern.
Jadi, jangan ragu lagi. Bagi mereka yang baru saja lulus dan punya latar belakang ilmu sosial, ilmu hukum atau statistik tahun ini bisa langsung mencoba tantangan baru untuk go internasional dan membawa nama Indonesia di kancah internasional.
ADVERTISEMENT