Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Tren Kata "Mokondo" dan "Tobrut" di Kalangan Gen Z di TikTok
16 September 2024 16:32 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari diana fithriyah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT

Pekalongan, 14 September 2024 — Di tengah maraknya penggunaan media sosial, terutama TikTok, kata-kata baru semakin populer di kalangan generasi Z. Dua istilah yang sedang naik daun adalah "mokondo" dan "tobrut". Kedua kata ini tidak hanya menjadi bagian dari bahasa sehari-hari, tetapi juga menciptakan tren baru yang menarik perhatian pengguna Tik Tok.
ADVERTISEMENT
"Mokondo" merujuk pada seorang laki laki hanya modal alat kelamin saja dan hanya meminta minta pada perempuan untuk memenuhi kebutuhannya yang mungkin cowok tersebut tidak bekerja. Dalam konten TikTok, pengguna sering menggunakan istilah ini untuk menggambarkan laki-laki yang hanya meminta pada pasangannya.
Sementara itu, "tobrut" digunakan untuk menggambarkan situasi yang di mana kata "to" menggambarkan bagian tubuh wanita di daerah dada sedangkan kata "brut" nya menggambarkan brutal. Kata ini sering muncul dalam video TikTok dimana pengguna memberikan pengalaman buruk, seperti banyak wanita yang memiliki lingkar dada yang besar. Dengan cara ini, "tobrut" menjadi cara bagi Gen Z untuk memberikan pendapat kepada seseorang yang memiliki dada yang besar biasanya bahasa ini digunakan pada seorang laki-laki yang melihat perempuan yang memiliki lingkar dada yang besar.
ADVERTISEMENT
Kedua singkatan atau istilah tersebut adalah singkatan atau istilah yang kurang pantes yang biasanya dihaturkan pada seseorang karena bisa merugikan atau membuat seseorang sakit hati dengan singkatan atau istilah tersebut.
Menurut data dari platform analitik media sosial, penggunaan kata "mokondo" dan "tobrut" telah meningkat lebih dari 150% dalam beberapa bulan terakhir. Banyak pengguna TikTok yang membuat konten kreatif dengan menggabungkan kedua istilah ini, menciptakan tantangan dan tren baru yang viral.
Fenomena ini menunjukkan bagaimana TikTok menjadi wadah bagi generasi Z untuk berkreasi dan berkomunikasi. Dalam beberapa video, pengguna bahkan memberi pengalaman yang menggambarkan situasi "mokondo" dan "tobrut", menarik perhatian ribuan penonton dan mendapatkan banyak interaksi.
Namun, meski kata-kata ini populer, ada juga kekhawatiran di kalangan pendidik tentang dampaknya terhadap kemampuan berbahasa formal. Beberapa guru mendorong siswa untuk tetap mengutamakan penggunaan bahasa yang baik dan benar, terutama dalam konteks akademis. "Kami tidak ingin bahasa gaul mengurangi kemampuan komunikasi mereka di lingkungan formal," ujar Pak Andi, seorang guru bahasa.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, "mokondo" dan "tobrut" bukan hanya sekadar tren, tetapi juga mencerminkan dinamika komunikasi di kalangan Gen Z di TikTok. Kedua istilah ini menunjukkan bagaimana bahasa dapat berkembang dan beradaptasi dengan budaya digital, menciptakan cara baru bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri. Mari kita tunggu dan lihat bagaimana kata-kata ini akan terus berperan di dunia media sosial di masa depan.