Konten dari Pengguna

Apoteker Peracik Miras! Menanggapi Isu Peran Apoteker yang Perlu Klarifikasi

Diana Novitasari
Mahasiswa Farmasi Universitas Airlangga
30 Desember 2024 10:34 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Diana Novitasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Apoteker memberikan edukasi (sumber: https://pixabay.com/id/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Apoteker memberikan edukasi (sumber: https://pixabay.com/id/)
ADVERTISEMENT
Adanya pernyataan salah seorang Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Komisi III, H. Muhammad Rofiqi dalam acara Rapat Dengar Pendapat terkait peristiwa penembakan yang menewaskan siswa SMKN 4 Semarang, beliau mengatakan bahwa apoteker merupakan peracik minuman keras (miras) di pinggir jalan yang menjadi biang kerok penjualan miras, pernyataan tersebut menuai banyak kontroversi yang menyinggung masyarakat luas terutama apoteker dan mahasiswa farmasi. Hal ini membuat mereka sakit hati karena profesi apoteker merupakan tenaga kesehatan yang memegang tanggung jawab besar dalam menjaga keselamatan pasien dan memastikan kualitas pengobatan yang diberikan. Pernyataan yang dilontarkan dalam rapat tersebut menuai banyak sekali kritikan di media sosial, meskipun sudah meminta maaf dengan klarifikasi melalui akun Instagram pribadinya, netizen belum puas begitu saja dan menganggap anggota DPR RI tersebut minim literasi karena dinilai menyudutkan profesi apoteker.
ADVERTISEMENT
Tuduhan yang dilontarkan tersebut dapat merusak citra profesi apoteker yang sudah diatur dengan tegas oleh peraturan kesehatan dan kode etik profesi. Sebagai tenaga kesehatan yang memiliki tanggung jawab besar terhadap keselamatan pasien, apoteker tidak terlibat dalam pembuatan atau distribusi miras. Profesi apoteker fokus pada pengelolaan obat yang aman, memberikan edukasi kepada pasien, serta mencegah penyalahgunaan obat. Tuduhan semacam ini dapat menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap apoteker dan merusak reputasi profesi yang sangat penting dalam sistem kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan klarifikasi terkait tugas dan peran apoteker yang sebenarnya untuk menghindari kesalahpahaman lebih lanjut dan memastikan apoteker dihargai sesuai dengan kontribusinya yang besar dalam menjaga kesehatan masyarakat.
Apoteker memiliki tugas dan peran yang sangat penting dalam sistem kesehatan, terutama dalam pengelolaan obat-obatan. Apoteker bertanggung jawab untuk memastikan obat yang digunakan pasien aman, efektif, dan sesuai dengan standar kesehatan. Mereka juga melakukan pengawasan terhadap kualitas obat-obatan yang akan digunakan oleh masyarakat, obat-obatan yang diterima pasien harus memenuhi standar kualitas yang ketat, tidak mengandung bahan berbahaya, tidak rusak, dan masih dalam batas kadaluarsa. Selain itu, apoteker juga berperan untuk memberikan edukasi terhadap pasien. Mereka memberikan informasi tentang cara menggunakan obat, dosis yang tepat, waktu yang tepat untuk meminumnya, serta potensi efek samping yang mungkin terjadi. Tugas apoteker bersama tenaga medis seperti dokter dan perawat, mereka bekerja sama untuk merancang pengobatan yang optimal dan memastikan pasien menerima obat yang sesuai dengan kebutuhan medis mereka. Secara keseluruhan, apoteker tidak hanya bertanggung jawab atas distribusi obat, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga kualitas pengobatan dan kesehatan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Pernyataan yang mengaitkan apoteker sebagai peracik miras dan menjadi biang kerok penjualan miras sangat tidak berdasar. Apoteker bekerja di lingkungan yang sangat terkontrol dan diawasi ketat oleh peraturan kesehatan. Ranah pekerjaan apoteker dibagi dalam beberapa subbidang antara lain yaitu farmasi klinik, apoteker yang bekerja di rumah sakit dan klinik masuk dalam subbidang ini. Di rumah sakit, apoteker bekerja sama dengan tenaga medis lain untuk memberikan obat yang diperlukan dalam perawatan pasien, memantau efek samping, dan memastikan pengobatan yang diterima pasien sesuai dengan standar medis yang berlaku. Di klinik, apoteker juga berperan dalam menyediakan obat yang diperlukan serta memberikan edukasi kepada pasien tentang cara penggunaan obat yang benar. Apotek juga masuk dalam subbidang komunitas, di sini apoteker bertanggung jawab untuk menyediakan obat yang aman dan sesuai dengan resep dokter, memastikan kualitas dan dosis obat yang diberikan kepada pasien, serta memberikan informasi yang tepat mengenai penggunaannya. Di bidang industri, apoteker terlibat dalam penelitian, pengembangan, produksi, dan distribusi obat-obatan. Mereka memastikan bahwa obat-obatan yang diproduksi memenuhi standar kualitas dan keselamatan yang ketat. Apoteker di industri farmasi juga terlibat dalam pengembangan formula obat baru dan uji klinis untuk memastikan efektivitas dan keamanannya. Tempat bekerja untuk subbidang farmasi industri yaitu di perusahaan farmasi, pabrik obat, atau lembaga riset dan pengembangan. Semua lingkungan kerja diawasi dengan regulasi yang sangat ketat sehingga tercipta ketertiban dan rasa aman karena adanya kontrol yang memastikan bahwa semua aktivitas berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Adanya kode etik juga mengharuskan apoteker untuk bertindak dengan integritas, profesionalisme, dan mematuhi standar moral serta hukum yang berlaku.Tuduhan apoteker sebagai peracik miras sangatlah bertentangan dengan prinsip-prinsip ini sehingga pernyataan tersebut tidak berdasar dan tidak benar.
ADVERTISEMENT
Diana Novitasari, mahasiswa Farmasi Universitas Airlangga.