Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten dari Pengguna
Ketika Rumah Bukan lagi Tempat Pulang Ternyaman
11 Desember 2023 19:02 WIB
Tulisan dari Diana Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pernah kah kalian merasakan hal yang seharusnya menjadi tempat ternyaman namun kalian malah merasa tempat itu menjadi sunyi dan suram.
ADVERTISEMENT
Aku sedang ditahap itu. Dimana rumah ku yang seharusnya menjadi tempat sinib paling nyaman namun kenyataan nya rumah ku adalah tempat yang paling menambah kan pikiran.
Seharusnya rumah adalah tempat ternyaman dimana seseorang pulang, tapi kenapa malah sebaliknya? Keluarga ku masih lengkap. Semua nya masih sering ngumpul dirumah. Tapi rasanya kekeluargaan itu tidak aku rasakan, aku merasa seperti sendiri yang tidak punya keluarga. Semuanya jalan masing-masing, tidaklah mau saling mendengarkan, Bahakan saling mendengarkan pendapat pun mereka tidak mau, ah bukan, bukan tidak mau tapi tidak memperdulikan pendapat ku, mereka beranggapan kalo mereka paling bener. Mereka mementingkan ego mereka dibandingkan kasih sayang. Walaupun terkadang memang ada canda tawa sedikit, tapi itu hanya berlaku sebentar.
ADVERTISEMENT
Semakin dewasa aku semakin ingin diperhatikan, diberikan kasih sayang, bukan malah diabaikan. Seringkali mereka berkata “ kamu sudah dewasa bukan anak kecil” iya aku tau aku bukan anak kecil tapi aku juga masih butuh kasih sayang mereka. Apakah salah jika aku menginginkan kasih sayang dari keluarga ku sendiri.
Aku tidak merasakan ada kebahagiaan disini, yang ada hanya tekanan – tekanan dari mereka yang menaruh ekspetasi kepada aku. Ekspetasi yang mereka taruh ke aku terlalu tinggi, aku takut mengecewakan mereka karena aku tidak biasa memenuhi ekspektasi mereka.
Boleh kah aku menginginkan suasana yang seperti dulu, dimana mereka menaruh perhatian penuh kedapa anak – anaknya dan kebahagiaan yang selalu mereka berikan ke keluarga kecilnya.
ADVERTISEMENT
Tapi terlepas dari itu semua aku tetep menyayangi keluarga ku, mau bagaimanapun mereka adalah keluarga ku, keluarga yang membuat ku semangat untuk menjalani hidup dan mencapai tujuan yang aku inginkan.