Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Rumah Tergenang Air, Mahasiswa KKN Undip Berikan Solusinya
21 Februari 2023 21:39 WIB
Tulisan dari Dian Laksita Adhitama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Brebes (24/1) – Salah satu mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Semarang melakukan pengenalan teknologi sederhana yaitu lubang resapan biopori kepada anggota PKH RW 06 Desa Kluwut di salah satu rumah anggotanya. Penyuluhan ini dilakukan oleh Dian Laksita Adhitama mahasiswa Teknik Sipil pada pukul 09.00-11.00 WIB. Pertemuan rutin ini di mulai dengan pemberian materi dari pendamping PKH mengenai “stunting”, lalu dilanjutkan dengan penyuluhan biopori dan sesi tanya jawab.
Berawal dari banyaknya genangan air di sekitar rumah warga desa Kluwut ketika memasuki musim penghujan yang dapat menjadi tempat nyamuk bersarang sehingga lingkungan rumah menjadi tidak sehat. Selain itu, beberapa rumah tidak memiliki saluran drainase yang memadai untuk mengalirkan air sehingga warga mengandalkan panas matahari dan tanah untuk mengeringkan air yang tergenang. Penggunaan Biopori dapat dijadikan salah satu solusi untuk mengatasinya.
ADVERTISEMENT
Lubang resapan biopori atau yang lebih dikenal biopori adalah lubang yang dibuat secara vertical untuk mempercepat penyerapan air ke tanah. Cara pembuatannya mudah karena biopori dibuat dari pipa pvc dengan diameter 10-30 cm, panjang 40-100cm dan sisinya dilubangi secukupnya. Sebagai alternatif lain dapat menggunakan botol plastik bekas dengan ukuran 2 liter. Biopori ini akan ditanam hingga rata dengan tanah dan ditutup dengan penutup pipa atau kawat untuk mencegah masuknya partikel lainnya.
Disisi lain, biopori ini dapat dijadikan media untuk pembentukan pupuk kompos dengan memanfaatkan hasil pembusukan dari sampah organik. Sampah organik yang dimasukkan dapat berupa daun kering, kulit buah, atau sisa makanan yang nantinya akan terjadi proses pembusukan menjadi pupuk kompos selama kurang lebih 1 bulan.
ADVERTISEMENT
Dengan dikenalkannya biopori ini, diharapkan masyarakat Desa Kluwut dapat mengimplementasikan penggunaan biopori di rumah masing-masing sehingga mengurangi dampak dari genangan air dan banjir saat memasuki musim penghujan. Selain itu, masyarakat dapat merasakan sendiri secara langsung manfaat dari pupuk organik yang dibuat melalui media biopori.
Penulis : Dian Laksita Adhitama
DPL : Rachma Purwanti., S.KM., M.Gizi
Lokasi : Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes