Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Konten dari Pengguna
Kayu Bekas Menjadi Kusen dan Pintu Mewah
13 Juni 2022 21:58 WIB
Tulisan dari Dian Pangestu Pancar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jakarta – Toko kusen Karya Bersama terletak di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat. Toko tersebut didirikan oleh mendiang bapak Eddy sejak tahun 2008 silam. Setelah kepergiannya satu tahun silam, toko tersebut di teruskan oleh ibu Yanti, selaku sang istri. Toko tersebut dapat mengubah kayu bekas menjadi sebuah pintu mewah.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, kayu lebih diminati karena, kayu merupakan bahan baku yang dapat beradaptasi dengan kondisi lingkungan. Hal tersebut membuat kayu masih banyak diminati meski saat ini terdapat inovasi baru yaitu berupa bahan baku alumunium dan beton. Tidak sedikit orang yang masih menggunakan kayu sebagai pembuatan kusen maupun pintu rumah mereka, khususnya kayu bekas. Kayu bekas dipilih karena harganya yang lebih ekonomis.
“Selain harga kayunya yang murah, alasan kita menggunakan kayu bekas dalam pembuatan kusen dan pintu agar kita dapat mendaur ulang kayu-kayu bekas menjadi produk seperti baru lagi. Meskipun menggunakan kayu bekas, kita selalu memilah dan memilih kayu bekas yang masih layak pakai,” ujar ibu Yanti saat diwawancarai di toko kusen Karya Bersama, Sabtu (11/6).
ADVERTISEMENT
Menurut ibu Yanti, toko kusen dan pintu tersebut menggunakan kayu bekas karena selain harganya yang murah, ia ingin mendaur ulang kayu bekas tersebut menjadi produk jadi sehingga memiliki nilai jual. Kualitasnya pun tidak kalah bagus dengan kayu baru pada umumnya. Selain kusen dan pintu, toko kusen Karya Bersama tersebut juga menjual jendela dan roster. Tidak sedikit pula menerima pesanan berupa kursi, gerobak makanan dan lainnya. Tentunya tidak sembarang orang dapat mengolah kayu bekas. Sehingga, anak buah yang dimiliki ibu Yanti harus memiliki kemampuan yang sangat baik dalam mengolah kayu bekas menjadi kayu mewah tersebut.
“Dua orang anak buah saya yang bekerja di sini, sudah memiliki pengalaman yang cukup lama dalam pembuatan pintu dari kayu bekas ini. Sehingga, pintu yang dihasilkan sangat terjamin kualitasnya meskipun menggunakan sisa-sisa kayu kecil,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sisa-sisa kayu kecil yang digunakan merupakan kayu bekas seponengan pembuatan kusen. Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan pintu adalah mesin serut, bor, mesin pahat, siku, mesin profil, paku kecil-kecil dan lem kayu. Cara pembuatannya yaitu dengan menyambungkan kayu-kayu kecil menjadi satu kesatuan yang utuh. Tetapi, untuk bingkai pintu dan jendela maupun kusen pintu dan jendela menggunakan kayu yang utuh, yang tidak disambung agar kekokohan tetap terjaga. Sehingga kayu-kayu tersebut menjadi sebuah pintu maupun jendela rumah rumah yang mewah dengan nilai jual yang tinggi.
Kayu bekas yang sedikit nilainya tersebut menjadi bernilai harganya. Dengan kisaran harga Rp300.000,00 - Rp1.000.000,00 per barangnya. Tergantung dari jenis kayu yang digunakan. Jenis kayu yang digunakan mulai dari yang termurah yaitu kayu meranti, hingga yang termahal kayu jati. Selain dua kayu tersebut juga terdapat kayu kamper yang menjadi incaran masyarakat karena, harga kayu terjangkau dan tidak kalah bagus dengan kayu jati. Lalu, dari hasil penjualan tersebut toko kusen ini dapat meraih keuntungan sebesar Rp4.000.000,00 - Rp6.000.000,00 perbulan.
ADVERTISEMENT