Patah Hati dan Lagu-lagu Sedih yang Menemani

Dian Rosalina
Love needs effort, not magic
Konten dari Pengguna
23 Maret 2019 17:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dian Rosalina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi cinta tak berbalas. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cinta tak berbalas. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
Patah hati. Menurut saya, kebanyakan patah hati dirasakan oleh orang yang meninggalkan atau ditinggalkan oleh orang terkasih. Kadang patah hati begitu menyakitkan bagi sebagian orang, namun yang lainnya berkata bahwa patah hati adalah proses hidup seseorang untuk menjadi dewasa.
ADVERTISEMENT
Ketika patah hati, biasanya tubuh akan bereaksi. Secara tak langsung, otak akan memberi reaksi kepada jantung. Inilah yang disebut sindrom patah hati. Saat kamu patah hati, otot-otot jantung akan melemah hingga menyebabkan perubahan jantung.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh emosi, marah, terkejut, sampai stres yang ekstrem. Adapun gejalanya fisiknya seperti nyeri dada, sesak nafas, dan jantung berdetak tak teratur.
Menurut sebuah penelitian di Amerika, patah hati sedikit banyak dipengaruhi oleh otak. Hasil pemindaian membuktikan, bagian paling aktif dari otak ketika seseorang sedang patah hati adalah bagian otak yang sama dalam merespons rasa sakit yang terjadi ketika kamu terjatuh dan timbul lah luka fisik.
Patah hati juga menyebabkan bagian prefrontal cortex seseorang menjadi tidak berfungsi, yang mempengaruhi kemampuan untuk menganalisis informasi secara objektif. Ketika dihadapkan pada kondisi ini, otak akan memasuki kondisi panik dan tubuh akan dibanjiri oleh hormon stres seperti kortisol dan epinephrine.
ADVERTISEMENT
Saat patah hati, seseorang akan cenderung merasa tertekan dan bertanya-tanya tentang kelemahan dan kesalahan dalam dirinya. Kalau hal ini tidak bisa dikendalikan dengan baik, tak jarang ia akan menyakiti dan membenci dirinya sendiri bahkan memicu kematian seperti bunuh diri.
Ilustrasi Pria Menangis Foto: StockSnap/Pixabay
Riset di Jepang menunjukkan, orang yang patah hati karena ditinggal oleh orang yang ia cintai memiliki risiko kematian yang lebih besar dari orang normal. Dari hasil penelitian itu, mereka berhasil membuktikan, 41 persen risiko kematian ada di enam bulan pertama setelah orang tersebut patah hati. Mengerikan, bukan?
Lagu Sedih Penawar Sepi
Ketika tidak ada seseorang yang menemani saat patah hati, kebanyakan orang akan memilih mendengarkan lagu sedih yang berisikan lirik sendu. Musik mendayu-dayu dianggap bisa menggambarkan kesedihan akibat gagalnya percintaan.
ADVERTISEMENT
Tak salah memang untuk mendengarkan lagu tersebut, karena bisa memberikan perasaan lega dan lepas. Itu bisa menjadi salah satu cara mengatasi rasa stres karena kehilangan.
Meski baik untuk kesehatan mental orang yang sedang sedih, mendengarkan lagu seperti ini juga tak boleh didengarkan terlalu lama dan terlalu sering. Orang yang sedih cenderung memerhatikan lirik lagu, hingga memungkinkan ia akan mengingat-ingat kembali kenangan lama yang menyakitkan. Dan sulit untuk move on.
Selain itu, lagu mellow membuat kondisi psikis kamu semakin drop. Jadi tak jarang menyalahkan diri sendiri. Akibatnya, emosi negatif diri akan berpengaruh pada cara kerjamu menjalani hidup. Sehingga semangat hidupmu semakin berkurang.
Terlalu sering mendengar lagu galau juga bisa merusak kontrol emosi seseorang. Kamu akan menjadi lebih mudah tersinggung dan marah hanya karena hal kecil. Selain itu, kamu juga cenderung tak bisa menahan kesabaran dan bersikap emosional.
Ilustrasi galau akibat patah hati. Foto: Prawny/Pixabay
Jadi intinya, patah hati itu memang wajar karena hal tersebut merupakan kondisi psikologis seseorang, emosi negatif yang harus dikeluarkan. Sementara lagu-lagu mellow tersebut adalah 'bumbu' yang membuat emosi negatif bisa tersalurkan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Tapi tak seharusnya patah hati berlarut-larut. Memang setiap orang mengatasi patah hati dengan cara berbedad-beda. Waktu untuk menyembuhkannya pun tak sama. Namun izinkan hatimu untuk sembuh dan mencari hal yang baru dalam hidup. Termasuk membuka hati untuk cinta yang baru.