Pandemi Covid-19 Merenggut Nyawa Sahabatku

Diany Ayudana
Abdi negara Kementerian Luar Negeri yang mengembara hingga ke ujung dunia
Konten dari Pengguna
18 Mei 2022 12:10 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Diany Ayudana tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Suasana TPU Tegal Alur. Foto: Diany Ayudana A.
Begitulah sedikit percakapan antara saya dan sahabat saya, hampir setahun yang lalu. Saat itu, kami tidak sabar untuk bertemu setelah cukup lama tidak bertemu karena kami tinggal di negara yang berbeda. Sahabat saya tinggal di Afrika Selatan karena bertugas di salah satu perwakilan RI di negara tersebut. Dalam rencana kepulangannya ke Indonesia untuk perjalanan dinas, tentu ia disempatkan untuk sejenak melepas rindu dengan keluarga dan sahabat di tanah air.
ADVERTISEMENT
Sehari sebelum jadwal penerbangannya ke Indonesia, kami sempatkan untuk bertatap muka secara daring. Kami pun merencanakan untuk bertemu setelah seluruh tugas kedinasannya selesai ditunaikan. Tentunya kami juga mengajak sahabat-sahabat kami lainnya untuk bergabung bersama kami, berbagi cerita dan keluh kesah selama ini.
Setibanya di Indonesia, sahabat saya menjalani karantina mandiri di sebuah hotel di kawasan Jakarta Selatan. Seluruh rangkaian protokol Covid-19 untuk kedatangan WNI dari luar negeri dipatuhinya untuk memastikan kesehatan diri maupun orang-orang yang akan ditemuinya, termasuk test PCR setelah kedatangan. Tapi hasil test PCR pertama yang dilakukan di hotel karantina menyatakan bahwa dia positif terinfeksi Covid-19.
Tiada hari yang terlewatkan tanpa berkomunikasi dengannya untuk memastikan kondisinya, menanyakan kebutuhan yang dia perlukan, serta menghiburnya agar dia tetap gembira dan berpikir positif.
ADVERTISEMENT
Namun, kondisinya kian hari makin memburuk sehingga harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Komunikasi kami pun semakin terhambat karena kondisi sahabat saya yang semakin melemah, hingga akhirnya komunikasi kami terhenti karena ia harus menjalani perawatan intensif.
Ternyata komunikasi-komunikasi tersebut adalah kontak kami yang terakhir, karena tidak lama setelahnya, Sahabat saya meninggal dunia. Sungguh berita itu tidak mudah saya terima. Ditambah dengan prosesi pemakaman dengan protokol Covid-19, kami pun tidak dapat melihatnya untuk yang terakhir kalinya. Rencana pertemuan kami pun tinggal angan belaka.

Bertahan di Masa Pandemi Covid-19

Hampir setahun setelah kepergiannya, pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Namun kita perlu bersyukur bahwa penanganan pandemi Covid-19 sudah membaik.
Ilustrasi Pemakaman. Foto: https://unsplash.com/
Berdasarkan data Satgas Covid-19, jumlah kasus positif per tanggal 17 Mei 2022 mencapai 6.051.205 kasus dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 5.890.826 pasien. Adapun total kasus kematian sebesar 156.481 kasus.
ADVERTISEMENT
Dari pengalaman kehilangan salah satu orang terdekat, saya pun belajar banyak hal dalam menjalani kehidupan di masa pandemi.
1. Luangkan waktu untuk orang-orang terdekat
Memanfaatkan waktu sebaik mungkin dengan orang-orang terdekat, seperti keluarga, sahabat, maupun rekan kerja. Kita tidak pernah tahu kapan maut akan menjemput, terutama di masa pandemi ini dimana kesehatan kita menjadi taruhannya. Jangan sampai ada rasa penyesalan karena kita terlambat meluangkan waktu untuk orang-orang yang kita cintai.
2. Selalu bahagia dan berpikir positif.
Menurut psikolog klinis, Bhavna Barmi, yang dikutip dari Health Shots, “bahagia meningkatkan optimisme, membangun ketahanan tubuh, dan meningkatkan keterampilan memecahkan masalah kita.”
Sedangkan studi yang dilakukan oleh Perpustakaan Kedokteran Nasional Amerika Serikat menemukan bahwa kebahagiaan memengaruhi aktivitas sumbu hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA). HPA membantu mengatur sistem kekebalan tubuh, hormon, pencernaan, dan tingkat stress.
ADVERTISEMENT
3. Patuhi protokol kesehatan.
Meskipun pemerintah per tanggal 17 Mei 2022 telah melonggarkan aturan penggunaan masker di ruang terbuka, namun jangan pernah lengah untuk menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker di ruang tertutup atau ruang terbuka yang padat kerumunanya, mencuci tangan, menjaga jarak, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.
Kondisi pandemi Covid 19 di Indonesia memang semakin membaik, namun kita tetap selalu waspada bahwa virus Covid 19 adalah musuh kecil yang tak terlihat dan dapat menyerang kita kapan saja.