Wisata Religi saat Libur Idul Adha: Masjid Raya Al-Azhom

Idul adha bersama keluarga di masjid raya al azhom (sumber: dokumen pribadi)

Destinasi Wisata Masjid Raya Al-Azhom

Indonesia merupakan negara yang religius terdapat keragaman agama yang kaya dan kuat. Keragaman agama dan praktik keagamaan yang kuat di Indonesia mencerminkan sikap yang religius dan toleran di kalangan masyarakat. Nilai tolerasi dimaknai sikap atau tindakan yang dijalankan oleh individu, di mana mereka mampu menghormati dan menghargai perbedaan dalam perilaku orang lain sesuai dengan aturan yang berlaku (Bakar, 2016).

Idul Adha merupakan momen yang erat kaitannya dengan kegiatan keagamaan, juga dapat menjadi momen bagi beberapa orang untuk melakukan wisata religi.

Menurut definisi yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), wisata religi didefinisikan sebagai wisata rohani. Secara umum, dapat diartikan sebagai kegiatan perjalanan wisata yang melibatkan kunjungan ke tempat-tempat yang memiliki signifikansi khusus bagi umat beragama tertentu.

Wisata religi dapat dilihat dari berbagai perspektif, seperti sejarahnya, adanya mitos dan legenda terkait tempat tersebut, serta keunikan dan keunggulan arsitektur bangunannya.

Tangerang, kota yang terletak di Provinsi Banten, Indonesia, memiliki sejumlah objek wisata religi yang menarik selama libur idul adha. Dari Masjid yang megah hingga kuil yang memukau. Salah satu destinasi religi di Kota Tangerang adalah Masjid Raya Al-Az

Masjid Raya Al-A'zhom, sebuah masjid yang menjadi ikon dan kebanggaan warga Kota Tangerang, merupakan destinasi yang seharusnya masuk dalam daftar kunjungan kamu selama libur lebaran idul adha. Masjid Raya Al-A'zhom di Tangerang adalah salah satu destinasi wisata religi yang menonjol dan juga menjadi pusat pengembangan dan penyebaran agama Islam yang menjadi ikon Kota Tangerang.

Ada beberapa fakta menarik mengapa kamu perlu mengunjungi Masjid Raya Al-A'zhom ini. Berikut ini adalah fakta-fakta yang dapat menjadi alasan mengapa kamu harus mengunjungi masjid tersebut.

1. Desain menyerupai benteng, Desain unik Masjid Raya Al-A'zhom yang berada di Kota Tangerang, yang juga dikenal sebagai Kota Benteng, menjadi inspirasi untuk menciptakan kantilever yang menonjol di atas genteng masjid yang menyerupai seperti benteng. Di bagian atas masjid, terdapat lubang-lubang yang menyerupai posisi meriam dalam benteng. Sebutan "Kota Benteng" bagi kota ini ternyata menjadi semangat filosofis dibalik konstruksi khusus masjid ini (Dwi Putra, 2022).

2. Diakui menjadi masjid dengan kubah terbesar di Asia, Masjid Raya Al-A'zhom menjadi ciri khas karena memiliki kubah yang diakui sebagai yang terbesar di Asia. Keunikan masjid ini terletak pada desainnya yang tidak memerlukan tiang penyangga. Kubah induk yang berada di tengah didukung oleh empat kubah anak berbentuk setengah lingkaran di bawahnya, sehingga memberikan dukungan yang cukup kokoh untuk menopang kubah utama. Klaim bahwa kubah masjid ini sebagai yang terbesar bukanlah tanpa dasar, karena bangunan kubahnya memiliki diameter 63 meter. Masjid ini juga memiliki lahan seluas 2,25 hektar dengan luas bangunan mencapai 5,775 meter persegi yang dapat menampung hingga 15.000 jamaah. Bukan hanya itu, masjid Al Azhom ini memiliki lahan parkir yang sangat luas, mencapai sekitar 14.000 meter persegi (Hasanul, 2021).

Prof. Slamet Wirasonjaya, seorang arsitek terkemuka dan juga seorang guru besar di Institut Teknologi Bandung (ITB), menjadi tokoh di balik perancangan Masjid Raya Al-A'zhom. Keberhasilannya terletak pada kemampuannya untuk menggabungkan unsur keindahan dan keberagamaan dalam desain bangunan ini. Sebagai contoh, kubah masjid tidak hanya memiliki ukuran yang besar dan menakjubkan secara visual, tetapi juga menyampaikan pesan ketakwaan. Kubah ini, dengan dasar berwarna kuning keemasan, dihiasi dengan kaligrafi ayat-ayat Al-Quran yang memberikan nilai estetika sekaligus nilai keagamaan yang mendalam (Hasanul, 2021).

Kegiatan mengunjungi galeri islam Masjid Raya Al-Azhom (sumber: about tangerang)

Terlebih lagi, masjid ini dilengkapi dengan Galeri Islam yang berlokasi di sekitar area masjid, menambah daya tariknya bagi para pengunjung. Bagian ini terletak di bagian dasar bangunan masjid dan menawarkan koleksi buku-buku yang berkaitan dengan pengetahuan tentang agama Islam. Buku-buku tersebut mencakup berbagai topik mulai dari ketauhidan, fiqih, hingga sejarah kebangkitan agama Islam. Galeri Islam ini menjadi sumber pengetahuan yang berharga bagi para pengunjung yang ingin memperdalam pemahaman mereka tentang ajaran Islam dan perjalanan sejarah Islam yang penting. Adanya Galeri Islam mempertegas bahwa masjid ini tidak hanya sebagai tempat ibadah, melainkan juga destinasi wisata religi.

Masjid Raya Al-A'Zhom memiliki lokasi yang strategis dekat dengan pusat pemerintahan dan beberapa tempat wisata di Tangerang. Salah satunya adalah Pasar Lama Tangerang yang hanya berjarak 2,4 km atau sekitar 8 menit perjalanan dengan kendaraan dari masjid. Kawasan Pasar Lama Tangerang menawarkan berbagai tempat wisata menarik, termasuk bangunan bersejarah yang dapat dikunjungi serta pengalaman kuliner yang khas di malam hari. Selain itu, masjid ini juga berdekatan dengan Benteng Heritage Museum, dengan jarak sekitar 2,4 km atau 8 menit perjalanan dengan kendaraan dari masjid.

Referensi

Bakar, A. (2016). Konsep Toleransi dan Kebebasan Beragama. Toleransi Media Komunikasi Umat Beragama, 7(2), 123–131. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.24014/trs.v7i2.1426

Dwi Putra, F. (2022). Filosofi Dibalik Kemegahan Masjid Raya Al-Azhom Tangerang. Tangerangnews.Com. https://tangerangnews.com/kota-tangerang/read/42840/Filosofi-Dibalik-Kemegahan-Masjid-Raya-Al-Azhom-Tangerang

Hasanul, R. (2021). Masjid Raya al-Azhom, Unik dan Megah di Kota Benteng. Republika.Id. https://republika.id/posts/20834/masjid-raya-al-azhom-unik-dan-megah-di-kota-benteng

Sari, N. I., Wajdi, F., & Narulita, S. (2018). Peningkatan Spiritualitas melalui Wisata Religi di Makam Keramat Kwitang Jakarta. Jurnal Online Studi Al-Qur’an, 14(1), 44–58. https://doi.org/https://doi.org/10.21009/JSQ.014.1.04