Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Berpetualang di Sri Lanka: 3 Wisata yang Wajib Dikunjungi
20 November 2018 17:07 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Dicky Pamungkas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Jika Anda dan keluarga sedang memikirkan tujuan liburan akhir tahun dan ingin mencoba pengalaman liburan yang baru, mungkin Sri Lanka bisa menjadi alternatif yang bisa dipertimbangkan. Terlebih lagi, Sri Lanka terpilih menjadi Best Travel Destination untuk tahun 2019 oleh Lonely Planet.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari Sri Lanka Tourism Development Authority (SLTDA), pada tahun 2017 wisatawan asal Indonesia berjumlah 26.115 orang. Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia, pada periode yang sama tahun 2017, wisatawan asal Sri Lanka yang berkunjung ke Indonesia 35.669 orang.
Mobilitas antar kedua negara semakin hari semakin mudah, terutama dengan banyaknya opsi penerbangan antar kedua negara dan terutama penerbangan langsung yang hanya memerlukan waktu kurang lebih 4 jam. Selain itu, dari segi visa, untuk WNI yang akan berkunjung ke Sri Lanka hanya memerlukan visa on arrival, sementara untuk warga negara Sri Lanka dibebaskan visanya untuk kunjungan wisata.
Melihat cukup tingginya frekuensi pergerakan wisatawan antar kedua negara, dapat disimpulkan kedua negara dari segi sosial budaya dan pariwisata sudah cukup saling mengenal. Nah bagi teman-teman yang belum kenal, dan berencana untuk liburan ke Sri Lanka, berikut tiga tempat tujuan wajib wisata di Sri Lanka.
ADVERTISEMENT
1. Sigiriya Rock
(sumber foto: www.discoversrilanka.com)
Sigiriya ditetapkan sebagai situs warisan budaya dunia pada tahun 1982. Terletak kurang lebih 169 km dari ibu kota Colombo, Sigiraya tidak hanya tempat tujuan wisata yang paling terkenal di Sri Lanka, akan tetapi sudah menjadi ikon pariwisata Sri Lanka. Dalam bahasa Indonesia, Sigiriya berarti batu singa, dan terletak di ketinggian 370 meter di atas permukaan laut.
Istilah batu singa tersebut dikarenakan pintu masuk istana yang berbentuk singa raksasa, yang dimana walaupun bagian paruh atas singa sudah hancur, bagian kaki singa raksasa tersebut masih dapat ditemui hingga hari ini. Sigiriya merupakan benteng dan kompleks istana, dan merupakan bagian penting sejarah kebudayaan dan peradaban Sri Lanka.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterangan dari pemandu wisata, sejak abad ke-3 Sigiriya diperuntukkan sebagai biara bagi para biarawan Buddha dan baru pada pertengahan abad ke-5 Raja Kaysapa memutuskan untuk membangun istana di atas Sigiriya.
Kita dapat menaiki tangga untuk mencapai puncak Sigiriya, di mana kita akan menemukan reruntuhan istana beserta sistem pertamanan dan arsitektur yang sangat canggih pada masanya. Pemandu wisata di Sigiriya menyampaikan bahwa sistem taman dan air mancur di Sigiriya dapat dikatakan sistem yang tertua di dunia.
Selain itu, kita dapat juga melihat lukisan dinding kuno yang menggambarkan karakterisasi perempuan, yang menurut ahli sejarah Sri Lanka menggambarkan para istri Raja Kasyapa atau para selir atau juga para biarawan yang sedang melakukan ritual agama. Selain itu, tidak boleh terlewatkan adalah bagian Mirror Wall, yang menurut pemandu wisata, merupakan jenis batu yang konon katanya dapat berfungsi sebagai cermin.
ADVERTISEMENT
Sigirya menjadi tempat wajib para turis untuk dapat menyaksikan keunikan dan kehebatan perpaduan antara teknik arsitektur, dan ilmu tata kota.
2. Galle Fort
(sumber foto:www.sirilanka.lk)
Galle Fort atau Benteng Galle, adalah monumen arkeologikal dan warisan arsitektur, yang walaupun sudah berumur lebih dari 400 tahun, penampilan klasik dan historis benteng tersebut tetap sangat terjaga berkat rekonstruksi yang ekstensif oleh Archeological Department of Sri Lanka.
Yang membuat benteng ini unik adalah, perumahan dan gedung-gedung yang berada di dalam benteng merupakan perumahan dan gedung-gedung yang fungsional. Jadi dalam kata lain, perumahan dan gedung-gedung tua bukan hanya monumen tapi juga merupakan tempat tinggal penduduk dan gedung-gedung di mana orang bekerja.
ADVERTISEMENT
Kafe-kafe, restoran, dan tempat berbelanja yang buka di dalam kompleks Galle Fort diharuskan menyesuaikan desain bangunannya dengan desain asli yang klasik dan historis. Terlebih lagi karena telah ditetapkanya Galle Fort sebagai UNESCO World Heritage Site.
Berdasarkan penuturan pemandu wisata di sana, Galle Fort dibangun pada tahun 1588 oleh Portugis, dan terus dikembangkan menjadi benteng pada masa penjajahan Belanda pada abad ke-17. Sebuah pengalaman yang menarik dan tidak terlupakan ketika kita menyusuri kompleks Galle Fort dengan berbagai bangunan yang bersejarah, kafe-kafe, dan toko-toko di mana dunia modern dan sejarah masa lalu bertemu.
Galle Fort yang terletak di kota Galle, juga adalah tujuan wisata yang sangat mudah dicapai dari Colombo. Opsi transportasi bisa melalui jalan tol (kurang lebih 3 jam) atau dengan kereta yang menyusuri garis pantai selatan Sri Lanka yang indah (memakan waktu kurang lebih 4 jam)
ADVERTISEMENT
3. Kandy
(sumber foto: www.theuniquetravel.co.uk)
Kandy adalah kota terbesar kedua di Sri Lanka, dan merupakan ibukota terakhir dari jaman raja-raja kuno di Sri Lanka. Berbeda dengan Colombo, sebagai ibu kota Sri Lanka, secara iklim Kandy lebih sejuk dikarenakan berada di dataran tinggi. Jika dapat dibandingkan dengan Indonesia, Kandy itu seperti Bogor dan Colombo itu Jakarta.
Kandy juga merupakan kota yang dianugerah sebaga Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Selain itu, Kandy juga merupakan kota yang sakral bagi umat Buddha, dikarenakan Kandy adalah rumah bagi Temple of the Tooth Relic, yang dipercaya menyimpan gigi dari Budha. Selain itu, kita juga dapat melihat danau Kandy yang indah serta Peradeniya Botanic Garden, yang merupakan taman botanik terbesar di Sri Lanka.
ADVERTISEMENT
Kandy juga merupakan rumah bagi Kandyan Dance, yakni tari tradisional yang seringkali ditampilkan diberbagai acara resmi di Sri Lanka. Bergerak sedikit dari Kandy, kita juga dapat melihat penangkaran gajah, di mana kita bisa melihat langsung binatang yang juga merupakan maskot dari Sri Lanka.
Untuk yang ingin merasakan suasana beda ketika berlibur di Sri Lanka, kunjungan ke Kandy perlu dijadwalkan. Selain dengan angkutan mobil, Kandy juga dapat dicapai dengan kereta. Walaupun waktu tempuh akan lebih lama, tapi pengalaman menaiki kereta melalui pegunungan dan kebun teh akan sangat berharga.
Selain ketiga tempat di atas, tentunya Sri Lanka juga menawarkan wisata lainnya seperti pantai, safari dan juga wisata alam lainnya. Jadi, tunggu apa lagi? Mari berpetualang ke Sri Lanka.
ADVERTISEMENT