Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Berpetualang di Sri Lanka: 3 Kuliner Khas yang Harus Dicoba
20 November 2018 18:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
Tulisan dari Dicky Pamungkas tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Konon katanya makanan adalah jendela untuk melihat kebudayaan dan identitas suatu negara. Oleh karena itu, setiap kali kita berkunjung ke suatu negara, usahakanlah untuk ‘mengintip’ budaya dan identitas setempat melalui makanannya. Nah, sebagai seseorang yang pernah tinggal di Sri Lanka selama 3 tahun, berikut rekomendasi tiga kuliner khas Sri Lanka yang harus dicoba.
ADVERTISEMENT
1. Lamprais
(sumber foto: www.mychef.lk)
Lamprais dapat dikatakan sebagai makanan Sri Lanka favorit saya. Bentuknya jika kita lihat mirip sekali dengan nasi timbel, karena bentuknya yang dibungkus oleh daun pisang. Namun, penyajiannya mirip dengan nasi bakar, karena semua lauk pauknya digabung dalam satu bungkusan daun pisang, sebelum dipanggang.
Menurut pemerhati kuliner Sri Lanka, Lamprais berasal dari kata lump rice (atau bungkusan nasi), yang merupakan hidangan kuliner yang terinspirasi oleh Dutch Burgher (yang merupakan etnis campuran Sri Lanka, Belanda dan Portugis) dan merupakan simbolisasi asimiliasi kebudayaan dan sejarah panjang Sri Lanka dengan kekuatan kolonial di masa lampau. Lauk utama Lamprais, pada prinsipnya, terdiri dari pilihan antara ayam, kambing atau babi.
ADVERTISEMENT
Namun tidak perlu khawatir, bagi yang tidak memakan babi, opsi ayam atau kambing (yang halal) sangat mudah ditemukan di Sri Lanka. Selain daging, kandungan Lamprais juga terdiri dari telur, sayuran, dan sambal khas Sri Lanka. Dari segi rasa akan terasa cukup pedas, karena hampir semua masakan Sri Lanka (dan Asia Selatan pada umumnya) akan sangat kaya dengan bumbu-bumbu dan rempah-rempahan.
2. Sri Lankan Crab
(sumber foto: www.seriouseats.com)
Kepiting Sri Lanka merupakan ikon kuliner khas Sri Lanka. Jika teman-teman pernah berkunjung ke Singapura dan memesan Singapore Chili Crab, kemungkinan besar asal kepiting tersebut berasal dari Sri Lanka, demikian disampaikan oleh Darshan Munidasa yang merupakan chef terkemuka Sri Lanka. Ketenaran kepiting Sri Lanka di Singapura, pada akhirnya juga menginsipirasi Chef Darshan untuk mendirikan restoran Ministry of Crab, yang dalam beberapa tahun ini merupakan restoran top 50 di Asia.
ADVERTISEMENT
Saat ini, bukan bermaksud untuk promosi, Ministry of Crab bukan hanya sebuah restoran tetapi juga sebuah institusi kuliner khas Sri Lanka. Sangat saya sarankan jika berkunjung ke Sri Lanka, terutama di Colombo, untuk menyempatkan menikmati hidangan Ministry of Crab.
Yang membuat pengalaman kuliner di Ministry of Crab adalah lokasi restoran, yakni di Old Dutch Hospital. Old Dutch Hospital, berdasarkan informasi dari pemandu wisata setempat, adalah bangunan tertua di Colombo, yang diperuntukan sebagai rumah sakit. Setelah berakhirnya konflik bersaudara pada tahun 2009, bangunan tersebut beralih fungsi menjadi kawasan pusat kuliner dan cafe di Colombo.
3. Sri Lankan Curry
(sumber foto: archanaskitchen.com)
Hidangan terakhir yang menurut saya wajib dicoba adalah kari khas Sri Lanka. Sebagaimana lazimnya kuliner Asia Selatan, fondasi dasar kulinernya berkutat di kari. Nah, jika teman-teman pernah mencoba kari khas negara tetangganya di India, kari Sri Lanka cukup mirip. Menurut salah satu food blogger dari www.seriouseat.com, dan saya juga sependapat, bahwa kari khas Sri Lanka lebih ‘ringan’ dan cenderung lebih pedas.
ADVERTISEMENT
Untuk kari khas Sri Lanka itu sendiri pada prinsipnya juga terdiri dari opsi daging sapi, babi, ikan, kambing, dan protein laut lainnya. Yang membuat lebih khas Sri Lanka adalah pendamping kari tersebut, yakni pol sambal, yang merupakan sambal khas Sri Lanka yang terbuat dari kelapa parut. Kunci utama kari khas Sri Lanka adalah di merica hitam, yang merupakan highlight dari kari khas Sri Lanka tersebut.
Untuk yang vegetarian ataupun yang tidak memakan daging merah, kari khas Sri Lanka juga memiliki hidangan yang layak dicoba yakni kari yang terbuat dari buah, yakni mangga dan kedondong.
***
Selain dari ketiga kuliner diatas, masih banyak lagi kuliner khas Sri Lanka, seperti dodol khas Sri Lanka, ataupun kuliner lainnya yang terinspirasi dari asimilasi budaya Sri Lanka, Melayu dan India Selatan. Jadi bagi para petualang kuliner, mari cobalah jajal kuliner khas Sri Lanka.
ADVERTISEMENT