Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Menilik Lebih Jauh 'Mirror Play' dari Sudut Pandang Psikologi Perkembangan
22 Juli 2023 22:22 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Dien Nurdini Nurdin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Mengamati bayi yang bermain dengan cermin sering kali membuat kita tersenyum. Namun, di balik ekspresi lucu mereka, banyak aspek menarik yang bisa dilihat dari sudut pandang psikologis. Cermin bukan sekedar mainan, tetapi juga alat yang berharga untuk memahami perkembangan kognitif dan emosional bayi. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi fenomena permainan cermin atau "Mirror Play" dan relevansinya dengan ilmu psikologi dalam perkembangan bayi.
ADVERTISEMENT
Dalam bidang psikologi perkembangan, kemampuan bayi dalam merespon bayangan dirinya di cermin merupakan tahap awal dari rekognisi diri (self-recognition) yang penting untuk perkembangan sosial dan emosional (Anderson, 1984). Rekognisi diri didefinisikan sebagai kemampuan bayi untuk mengenali diri mereka sendiri sebagai bagian yang terpisah dari orang lain (Kilroy, 2021).
Biasanya, tahap mengenali wajah sebagai bentuk rekognisi diri muncul ketika bayi berusia sekitar 18 hingga 24 bulan. Pada tahap ini, bayi menyadari bahwa bayangan yang mereka lihat adalah diri mereka sendiri, bukan orang lain.
Kemampuan rekognisi diri disadari sebagai cikal bakal dari kesadaran diri (self-awareness) dan memainkan peran penting dalam pengembangan konsep diri (self-concept). Bayi mulai menyadari bahwa mereka adalah individu yang terpisah dari orang lain, dan ini membentuk dasar identitas mereka. Dalam banyak studi, kemampuan mengenali diri di cermin (mirror self-recognition) dianggap sebagai tanda awal dari kemampuan kognitif dan sosial yang lebih maju (Mitchell, 1997).
ADVERTISEMENT
Manfaat psikologis lain terlihat ketika bayi bermain dengan cermin, mereka dapat merasakan kesenangan dan keterlibatan dengan bayangan diri mereka. Mereka mengenali gerakan-gerakan dan ekspresi wajah mereka sendiri, yang merupakan aspek penting dari perkembangan motorik dan bahasa.
Melalui mirror play, bayi juga dapat belajar mengasosiasikan emosi dengan ekspresi wajah, yang merupakan kunci untuk memahami dan berkomunikasi dengan perasaan mereka sendiri dan orang lain (Fiamenghi, 2007).
Selain itu, "Mirror Play" juga membantu meningkatkan perkembangan sosial bayi (Epley & Whitchurch, 2008). Ketika mereka menyadari bahwa cermin adalah representasi diri mereka, mereka juga menyadari bahwa orang tua atau pengasuh mereka dapat "menyaksikan" mereka melalui cermin. Ini membangun rasa kepercayaan diri dan hubungan emosional yang lebih kuat dengan orang tua, karena mereka belajar bahwa interaksi sosial melalui cermin dapat menjadi pengalaman positif.
ADVERTISEMENT
Penelitian psikologis juga menunjukkan bahwa "Mirror Play" memiliki dampak positif pada empati dan pemahaman emosi (Veluw & Chance, 2014; Gopnik & Meltzoff, 1994; Morin, 2021). Bayi yang bermain dengan cermin lebih mampu memahami ekspresi emosi dan perasaan orang lain. Ini menunjukkan bahwa cermin bukan hanya menyajikan refleksi fisik, tetapi juga membantu membentuk pemahaman empati pada bayi.
Dalam konteks psikologi perkembangan, permainan dengan cermin memberikan kesempatan bagi bayi untuk mengeksplorasi dan mengenali diri mereka sendiri secara lebih mendalam. Itu adalah jendela bagi mereka untuk mengembangkan kemampuan kognitif, sosial, dan emosional yang penting dalam masa pertumbuhan mereka.
Sebagai orang tua atau pengasuh, kita dapat memfasilitasi "Mirror Play" dengan memberikan cermin yang aman dan menarik bagi bayi. Sambil bermain bersama, kita dapat mengamati reaksi mereka dan memperkuat ikatan emosional dengan bayi melalui ikut berinteraksi lewat cermin.
ADVERTISEMENT
Jadi, mari kita sambut "Mirror Play" sebagai perjalanan menarik menuju perkembangan bayi yang sehat secara psikologis, di mana cermin bukan hanya sekadar mainan, tetapi juga alat penting untuk melihat lebih dalam ke dunia mereka yang penuh keajaiban.