Apa Manfaat Baca Buku Secara Nyaring untuk si Kecil?

Dien Nurdini Nurdin
Menamatkan pendidikan S1 dan S2 di Fakultas Psikologi UI, kini berprofesi sebagai Psikolog bersertifikat HIMPSI, dosen Fakultas Psikologi UI, dan ibu dari tiga anak.
Konten dari Pengguna
13 Februari 2023 4:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dien Nurdini Nurdin tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi membacakan buku cerita untuk bayi. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi membacakan buku cerita untuk bayi. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Membacakan buku secara nyaring (Read aloud) merupakan salah satu kegiatan favorit keluarga yang dapat dilakukan menjelang tidur. Bagaimana tidak, di tengah kesibukan orang tua yang padat seharian, 15-30 menit saja kita dapat menginvestasikan waktu kita membacakan buku pada anak-anak sejenak sebelum mereka tidur.
ADVERTISEMENT
Mengapa bisa disebut investasi? Suatu hal dapat dibilang sebuah investasi ketika memberikan return atau timbal balik yang menguntungkan. Artinya, besaran waktu yang “tidak seberapa” dibandingkan 24 jam sehari bisa berefek banyak hal positif pada anak-anak kita.
Salah satu rekomendasi yang dapat diterapkan dalam membaca nyaring menurut berbagai penelitian adalah melibatkan Mental State Talk anak.
Mental State Talk adalah istilah yang mendeskripsikan dunia mental dan pikiran anak (Jenkins, Turrell, Kogushi, Lollis, & Ross, 2003; Misailidi, Papoudi, & Brouzos, 2013; Ruffman, Slade, & Crowe, 2002), seperti fisiologis, emosional, persepsi, keinginan, kognitif, moral, dan relasi sosial (Bretherton & Beeghly, 1982; Symons, 2004).” (Toor, 2020, p. 80).
Dengan membiasakan membaca nyaring sebagai media dalam membicarakan mental state talk, berbagai keuntungan dapat diraih yaitu meningkatkan pemahaman diri anak terhadap dirinya dan orang lain (Dunn, Brown, Slomkowski, Tesla, & Youngblade, 1991; Jenkins et al., 2003), meningkatkan kemampuan Bahasa dan penyesuaian diri anak sejak prasekolah hingga tahun-tahun berikutnya (Carr et al., 2018, p. 835), perkembangan emosional, tingkah laku, dan kognitif yang berkembang baik (La Paro, Williamson, & Hatfield, 2014; Mortensen & Barnett, 2015; Ruzek, Burchinal, Farkas, & Duncan, 2014).
ADVERTISEMENT

Apa Saja yang Bisa Dimunculkan dalam Berdiskusi dengan Anak Melalui Membaca Buku Secara Nyaring?

Ilustrasi anak dan ibu. Foto: Shutter Stock
Mental State Talk terbagi dalam tiga kategori: Hasrat / keinginan, kognisi, dan emosi (Toor, 2020, p. 85). Memunculkan istilah-istilah terkait tema tersebut dapat production (monyet tersebut merasa sedih) atau elicited (bagaimana perasaan monyet tersebut?
Apakah ia merasa sedih?) (Drummond et al., 2014). Manfaat yang lebih besar diberikan ketika orang tua memberikan pertanyaan yang sifatnya terbuka pada anak (Drummond et al., 2014)
Istilah kognitif seperti mengekspresikan pikiran, pengetahuan, memori anak. Orang tua dapat melibatkan kata tahu, percaya, imajinasikan, ingat, tebak, berpura-pura, harap, dll (Toor, 2020).
Istilah emosional mencakup variasi emosi tersakiti, sedih, marah, cinta, tidak suka, terluka, senang, Bahagia, marah, takut, kaget, semangat, menikmati, bosan (Toor, 2020).
Ilustrasi anak baca buku Foto: Shutter Stock
Istilah mengenai hasrat mencakup keinginan, harapan, impian, kepedulian, dll termasuk pencapaian tujuan (Toor, 2020).
ADVERTISEMENT
Contoh ketika membacakan buku “Kejutan Kungkang” (Noura Publishing) orang tua dapat bertanya:
Untuk pertanyaan elemen kognitif dapat sebagai berikut:
“Siapa yang tau Kungkang tinggal di mana?”
“Coba bayangkan berapa lama waktu yang dibutuhkan Kungkang untuk menghabiskan satu butir buah!”
“Tebak, kira-kira Kungkang sampai jam berapa di rumah temannya?”
Untuk elemen emosi:
“Kira-kira apa ya perasaan Kungkang waktu tikus selesai makan lebih cepat dari dirinya?”
“Bagaimana perasaan kura-kura ketika mendapatkan Kungkang tidak datang terlambat?”
“Bagaimana perasaannya kalau ternyata terlambat?”
Elemen Hasrat dapat digali dengan pertanyaan-pertanyaan berikut:
“Kira-kira apa yang perlu dilakukan Kungkang agar tidak datang terlambat ke pesta temannya?”
“Wah.. apa ya kejutan yang dipersiapkan Kungkang?”
Dengan mengelaborasi cerita tanya jawab yang membangkitkan mental-state talk anak, kegiatan membaca nyaring akan semakin seru, mengasyikkan, dan manfaatnya luar biasa. Dicoba ya!
ADVERTISEMENT