Jelang 70 Tahun Hubungan Diplomatik, Kerja Sama RI – Denmark Meningkat

Dieny Maya Sari
Just an ordinary person who loves the sky too much and befriends with the wind.
Konten dari Pengguna
23 Agustus 2019 22:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dieny Maya Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Dubes RI saat pidato sambutan Resepsi Diplomatik (Foto: KBRI Kopenhagen)
zoom-in-whitePerbesar
Dubes RI saat pidato sambutan Resepsi Diplomatik (Foto: KBRI Kopenhagen)
ADVERTISEMENT
KOPENHAGEN (23/8). Dubes RI untuk Denmark, Muhammad Ibnu Said, menggarisbawahi perkembangan hubungan bilateral Indonesia dan Denmark yang memasuki 69 tahun saat pidato resepsi HUT RI di Wisma Duta RI, Kopenhagen, 22 Agustus 2019.
ADVERTISEMENT
“Tahun depan hubungan diplomatik antara Indonesia dan Denmark akan mencapai 70 tahun. Hingga saat ini sudah banyak kerja sama yang dicapai kedua negara. Diharapkan agar hubungan bilateral kedua negara akan semakin berkembang dan menguat di masa yang akan datang,” ujar Dubes Ibnu Said saat membuka pidatonya.
Hubungan bilateral Indonesia dan Denmark memang semakin berkembang pesat dan menguat sejak kunjungan Ratu Margrethe II ke Indonesia pada bulan Oktober 2015 lalu. Pada akhir November 2017, mantan Perdana Menteri Denmark, Lars Løkke Rasmussen, memperkuat hubungan kedua negara dengan berkunjung ke Indonesia. Saat itulah ditandatangani Rencana Aksi (Plan of Action) 2017 – 2020 yang menjadi dasar kerja sama kedua negara yang mencakup seluruh sektor, yaitu politik, keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
ADVERTISEMENT
“Sejak disepakati Rencana Aksi 2017-2020, kerja sama kedua negara berkembang dengan pesat di berbagai sektor, seperti kerja sama sektor energi, pertanian, peternakan, serta circular economy. Dalam waktu dekat pemerintah Indonesia dan Denmark akan melakukan review terhadap implementasi rencana aksi tersebut dan merancang rencana aksi lanjutan mulai tahun 2020,” lanjut Dubes Ibnu Said.
Selain itu, Dubes RI Ibnu Said juga menyampaikan bahwa pada bulan Mei lalu Indonesia secara resmi telah bergabung dengan Partnering for Green Growth and Global Goals 2030 atau disingkat P4G. Dengan bergabungnya Indonesia sebagai negara mitra P4G merupakan salah satu bentuk partisipasi aktif dan semakin memperlihatkan keseriusan Pemerintah Indonesia dalam pencapaian agenda Sustainable Development Goals (SDGs) 2030.
ADVERTISEMENT
Pembentukan P4G sendiri diprakarsai oleh Denmark di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB tahun 2017 dan bertujuan sebagai platform kerja sama pembangunan berkelanjutan internasional guna memobilisasi sumber daya sektor swasta dalam implementasi SDGs. Dalam P4G melibatkan pemerintah, kota, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat sipil, serta berfokus pada sektor yang dapat mendorong tercapainya green transition, yaitu energi, air, pertanian, perkotaan, dan circular economy.
Tamu undangan saat Resepsi Diplomatik (Foto: KBRI Kopenhagen)
Pada kesempatan tersebut Dubes Ibnu Said juga menyampaikan perkembangan di Indonesia, termasuk pelaksanaan Pemilu dan terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB. Selama periode keanggotaannya, Indonesia berkomitmen untuk memperkuat perdamaian dan stabilitas keamanan internasional, membangun sinergi antara organisasi regional, meningkatkan kerja sama antara negara-negara dengan Dewan Keamanan PBB untuk melawan terrorism, radikalisme dan ekstremisme, serta menciptakan perdamaian melalui pembangunan berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
Berbagai kuliner nusantara dihidangkan (Foto: KBRI Kopenhagen)
Berbagai kuliner nusantara, seperti nasi goreng, sate, martabak telor, siomay, dan mie aceh dihidangkan, serta diperkenalkan pula Dini’s Restaurant, satu-satunya restoran Indonesia di Denmark yang terletak di kota Horsens. Hadir pada resepsi tersebut sekitar 200 tamu undangan yang terdiri dari para duta besar dan diplomat asing, kalangan pemerintah Denmark, pengusaha, akademisi, serta diaspora Indonesia.