Konten dari Pengguna

Tari Alusi Au Pukau Warga Denmark

Dieny Maya Sari
Just an ordinary person who loves the sky too much and befriends with the wind.
16 Juni 2019 17:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Dieny Maya Sari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Ratusan warga Denmark terpukau dengan berbagai tarian daerah dan menikmati kuliner Indonesia saat acara Indonesian Bazaar dan Cultural Day di Kopenhagen, Denmark.
ADVERTISEMENT
Dubes RI untuk Denmark, M. Ibnu Said (tengah), berfoto bersama masyarakat Sumatera Utara di Kopenhagen (Dok. KBRI Kopenhagen)
zoom-in-whitePerbesar
Dubes RI untuk Denmark, M. Ibnu Said (tengah), berfoto bersama masyarakat Sumatera Utara di Kopenhagen (Dok. KBRI Kopenhagen)
“Tujuan utama untuk menyelenggarakan acara ini adalah untuk memperkuat people-to-people contact antara masyarakat Indonesia, warga Denmark, serta komunitas internasional di Denmark,” ujar Dubes RI untuk Denmark, M. Ibnu Said, dalam sambutannya di hadapan para dubes asing untuk Denmark dan pengunjung saat pembukaan Indonesian Bazaar and Cultural Day 2019, Sabtu 15 Juni 2019 di KBRI Kopenhagen.
Para dubes asing di Denmark memainkan lagu Que Sera Sera dengan angklung bersama (Dok. KBRI Kopenhagen)
Setelah dibuka dengan gamelan dan bermain angklung bersama, para duta besar asing serta tamu kehormatan lainnya disambut dengan parade dan tarian Alusi Au dari Sumatera Utara. Setelah itu berbagai tarian nusantara membuat para pengunjung terpukau hingga bertahan walaupun hujan turun. Tari Lancang Kuning dari Riau, Lenggang Nyai dan Nandak dari Jakarta, Ngoser dari Banyumas, Sekar Jagad dan Condong Legong Keraton dari Bali, Gantar dari Kalimantan Timur, hingga Poco-poco, Maumere, Tobelo dan Sajojo dari Indonesia Timur adalah sebagian tari-tarian yang disuguhkan kepada masyarakat Denmark.
Masyarakat setempat menikmati kuliner Indonesia (Dok. KBRI Kopenhagen)
Tidak hanya budaya, berbagai kuliner Indonesia pun diminati oleh pengunjung. Stand martabak, bakso, nasi rames, nasi kuning, mpek-mpek, bubur ayam, serta beragam kue-kue tradisional laris manis, tidak hanya oleh pembeli dari masyarakat Indonesia, namun juga masyarakat setempat. Tidak hanya handicraft dan berbagai jenis kain yang diminati pembeli, beragam produk Indonesia, seperti kecap bangau, minyak kayu putih, hingga Torabika Susu dan cokelat Beng-Beng juga digemari.
Dubes RI untuk Denmark, M. Ibnu Said, berfoto bersama para WNI dan pengunjung bazaar di KBRI Kopenhagen (Dok. KBRI Kopenhagen)
Selain itu, KBRI Kopenhagen juga bekerja sama dengan agen wisata Travel2Bali dan travel specialist Denmark, Lars Faursholt, untuk melakukan presentasi dan promosi wisata Indonesia kepada warga Denmark. Selain Bali, tempat wisata lain yang dipromosikan adalah Kalimantan dan Lembah Baliem Papua. Acara tersebut juga disponsori oleh Turkish Airlines yang menyediakan 2 tiket pp Kopenhagen – Jakarta/Bali bagi dua pemenang lucky draw.
Suasana Indonesian bazaar and cultural day di KBRI Kopenhagen (Dok. KBRI Kopenhagen)
“Selain mempromosikan budaya, kuliner, dan wisata Indonesia, acara ini juga untuk mempererat tali silaturahim WNI yang tinggal di Denmark. Untuk itu pengisi acara, seperti penari dan band adalah para ibu dan pelajar Indonesia yang tinggal di Dennmark,” ujar Dubes M. Ibnu Said. Setidaknya 500 orang silih berganti menghadiri acara tersebut walaupun cuaca diselingi dengan hujan.
ADVERTISEMENT