Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten dari Pengguna
Peluang dan Tantangan Pelajar Era Disrupsi Bagi Pendidikan
30 Oktober 2024 14:18 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Difa Yuriaska tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Era disrupsi adalah era revolusi teknologi 4.0 yang ditandai perubahan dalam kehidupan yang lebih bermanfaat sebagai dampak dari inovasi teknologi melalui IPTEK untuk meningkatkan kualitas hidup. Saat ini, teknologi merupakan salah satu bagian yang penting dalam bidang pendidikan, pekerjaan, maupun hiburan. Salah satu keterampilan yang perlu dikuasai pada era digital saat ini yaitu keterampilan teknologi. Pada zaman yang modern saat ini teknologi memberikan banyak kemudahan dan manfaat, seperti penyebaran informasi yang lebih luas dan cepat.
ADVERTISEMENT
Salah satu peluang para pelajar dari pembelajaran di era digital adalah aksesibilitas yang luar biasa meningkat. Melalui jaringan internet, kita bisa dengan mudah mengakses informasi dan pengetahuan tentang artikel ilmiah hingga informasi tentang pembelajaran singkat dalam jaringan (online). Pelajar bisa mempelajari secara mandiri tanpa harus bergantung pada institusi pendidikan formal di sekolahnya. Melalui platform e-learning, mereka bisa mengatur waktu belajar sendiri dan memilih lembaga yang sesuai dengan kecepatan dalam pembelajaran mereka masing-masing. Pembelajaran di era digital juga memberikan fasilitas berupa komunikasi antara siswa dan pendidik dari seluruh dunia. Mereka juga dapat terhubung dengan teman dari belahan dunia. Tentunya hal ini berdampak baik bagi para pelajar. Mereka berkesempatan untuk bertukar ide, berbagi informasi tentang budaya, dan mengembangkan pemahaman yang lebih luas tentang dunia disekitar mereka.
ADVERTISEMENT
Banyak yang bisa di jelajahi untuk memgembangkan kreativitas pejalar. Selain platform e-learning, mereka juga dapat mengakses platform yang bisa digunakan untuk mengembangkan kreativitas mereka seperti membuat konten digital, desain grafis, dan bahkan mereka bisa memulai bisnis digital sejak dini. Saat ini lapangan kerja banyak membutuhkan pekerja yang bisa menggunakan keterampilan digital. Para pelajar kini bisa mendapatkan kesempatan untuk membangun dan meningkatkan peluang karier di masa depan.
Namun, diantara dampak positif yang diberikan teknologi untuk para pelajar, pasti ada tantangan yang harus mereka hadapi. Menurut saya, salah satu tantangan pelajar yang disebabkan oleh maraknya teknologi canggih yaitu suatu ketergantungan. Tidak sedikit pelajar sekarang yang menjadi pengguna website kecerdasan buatan yang dapat menyebabkan para pelajar ketergantungan mendapatkan jawaban dengan cepat tanpa membaca buku yang diberikan sekolah.
ADVERTISEMENT
Tantangan lain yang harus mereka hadapi yaitu kemampuan memilih sumber informasi yang benar. Para pelajar dengan mudah mengakses banyak informasi melalui internet. Namun kemudahan ini juga berdampak pada informasi berlebihan yang mereka dapatkan. Sehingga sulit bagi mereka untuk menerima informasi yang relevan dan dapat dipercaya. Keamanan informasi pribadi pun saat ini menjadi poin penting ditengah maraknya teknologi. Para pelajar yang menggunakan alat teknologi atau internet harus dilatih untuk melindungi privasi mereka. Baik dalam hal mengelola kata sandi atau menghindari risiko keamanan digital seperti penipuan online atau penyebaran informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Sebenarnya, banyak hal yang bisa dipelajari anak melalui gadget. Namun, penggunaan teknologi yang berlebihan juga bisa berdampak negatif pada kesehatan mental, seperti kecemasan, stres, gangguan pada mata dan postur tubuh. Maka pengguna teknologi bisa memanajemen batas waktu penggunaan gadget dalam kehidupan sehari-hari. Dari tantangan-tantangan yang dihadapi pelajar dalam masa teknologi sekarang, penting bagi pendidik, baik itu orang tua, guru, pemerintah, dan lingkungan masyarakat untuk peka akan dukungan terhadap pelajar dalam menghadapi tantangan ini dengan memberikan pengawasan, memberikan panduan mengenai penggunaan teknologi yang bijak, dan memastikan akses yang setara ke sumber daya pendidikan digital. Bukan hanya pendidik, pelajar sendiri juga harus mengembangkan kebiasaan penggunaan teknologi yang sehat dan seimbang agar tetap terlibat secara efektif dalam proses pembelajaran.
ADVERTISEMENT
Difa Yuriaska, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia