Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Menuju Kota Sehat: Transformasi Mobilitas dengan Transportasi Umum Berkelanjutan
17 Desember 2023 15:23 WIB
Tulisan dari Difarizkiana Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Peningkatan berbagai masalah karena tingginya mobilitas kendaraan pribadi saat ini sangat diperhatikan oleh pemerintah. Masalah-masalah yang muncul cukup serius, mulai dari masalah kemacetan hingga polusi udara yang tak kunjung usai. Berbicara tentang polusi, data IQAir mencatat, Jakarta ada di posisi pertama kota berkualitas udara terburuk di dunia dengan indeks kualitas udara dengan skor sebesar 170. Angka tersebut masuk dalam kategori tidak sehat dengan polusi udara sebesar PM2,5. Data ini berdasarkan pantauan IQAir pada Minggu 13 Agustus 2023 lalu.
ADVERTISEMENT
Selain polusi udara, masalah kemacetan sudah menjadi bagian dari kota-kota besar di Indonesia. Menurut lembaga penilaian lalu lintas global, Inrix menyebutkan pada tahun 2022 bahwa kota-kota besar di Indonesia menempati jalanan yang paling macet dengan posisi kota Surabaya di urutan pertama. Kemacetan tersebut terjadi karena disebabkan oleh berbagai faktor, seperti jumlah kendaraan yang terus meningkat, kurangnya infrastruktur jalan yang memadai, dan kurangnya transportasi publik yang efektif. Selain itu, perilaku pengemudi yang tidak tertib, seperti parkir sembarangan, melanggar rambu-rambu lalu lintas, dan berkendara dengan kecepatan tinggi, juga dapat memperburuk kemacetan.
Sudah berbagai masalah akibat kendaraan pribadi muncul, namun nyatanya masih banyak masyarakat yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi tanpa konsekuensinya. Untuk itu, transportasi umum memiliki peran penting dalam mengatasi masalah-masalah tersebut. Transportasi umum berkelanjutan (sustainable transportation) memberikan kontribusi positif terhadap tiga pilar dalam pembangunan kota berkelanjutan. Transportasi umum memberikan peningkatan mobilitas. Manfaat dari peningkatan mobilitas dalam transportasi untuk kepentingan publik adalah untuk mengurangi dampak negatif terhadap aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan (Sutandi, 2015)
ADVERTISEMENT
Di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya, yang dimana merupakan daerah metropolitan dengan tingkat mobilitas yang tinggi, sangat memerlukan keberadaan transportasi umum dengan sistem yang berkelanjutan. Saat ini, pemerintah sudah menyediakan bermacam-macam transportasi umum seperti angkutan kota (angkot), mini bus, kereta api, dan transportasi umum yang lainnya. Bahkan untuk Jakarta yang menjadi pusat kota, pemerintah menyediakan Light Rail Transit (LRT) dan Mass Rapid Transit (MRT) yang mudah diakses. Namun sangat disayangkan, kesadaran masyarakat dalam menggunakan transportasi umum masih terbilang cukup rendah.
Dalam membangun sistem transportasi umum berkelanjutan, pemerintah memiliki peranan yang sangat penting. Bagi pemerintah penyelenggaraan transportasi umum berarti pemerintah membuat kebijakan untuk pengadaan transportasi itu sendiri, mulai dari bersifat teknis, sosiologis hingga politis, seperti pengadaan lahan, penataan ruang, modal, dan sebagainya (Putra & Adeswastoto, 2018). Hal tersebut harus dilakukan secara konsisten agar dampak nyata juga dirasakan oleh masyarakat dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Penggunaan transportasi umum memiliki dampak yang besar terhadap lingkungan sekitar. Dampak positif akan sangat terasa di lingkungan apabila masyarakat beraktivitas menggunakan transportasi umum. Tidak hanya bagi lingkungan, transportasi umum juga memberikan dampak positif bagi orang-orang di sekitar. Peralihan penggunaan kendaraan pribadi ke transportasi umum, terlebih di kota-kota besar dapat mengurangi masalah kemacetan dan polusi udara.
Kemacetan lalu lintas dan polusi udara sudah menjadi hal yang lumrah di Indonesia, terutama di kota-kota besar. Tapi bukan berarti hal tersebut dibiarkan begitu saja. Benar memang, jika dilihat jumlah pengguna kendaraan pribadi lebih banyak daripada pengguna transportasi umum. Hal itulah yang membuat kemacetan di beberapa daerah di Indonesia. Seharusnya masyarakat sadar, dengan beralih menggunakan transportasi umum seperti angkutan kota (angkot), bus, kereta api dan transportasi umum lainnya dapat membantu mengurangi kemacetan dan polusi udara.
Dengan transportasi umum jumlah kepadatan lalu lintas di jalan akan berkurang. Kita tidak perlu macet-macetan lagi jika menggunakan transportasi umum, apalagi harus bangun lebih pagi untuk menghindari kemacetan di jalan saat pergi bekerja maupun sekolah. Selain kemacetan, masalah polusi udara pun dapat teratasi. Apabila masyarakat menggunakan transportasi umum, jumlah pengguna kendaraan pribadi pun akan berkurang. Saat ini, transportasi umum juga sudah banyak yang bertenaga listrik. Transportasi bertenaga listrik merupakan suatu langkah yang baik. Hal tersebut dikarenakan kendaraan tersebut tidak mengeluarkan karbon dioksida (CO2) ke udara sehingga tidak akan terjadi pencemaran udara.
ADVERTISEMENT
Selain itu, penggunaan transportasi umum lebih memiliki banyak keuntungan dari segi biaya yang dikeluarkan. Beberapa keuntungannya yaitu, kita tidak perlu khawatir tentang biaya bahan bakar yang sering naik, biaya parkir yang cukup besar jika dihitung dalam jangka panjang, dan biaya maintenance kendaraan yang cukup mahal. Jadi, penggunaan transportasi umum lebih menghemat biaya pengeluaran daripada penggunaan kendaraan pribadi. Untuk menggunakan transportasi umum, biaya yang dikeluarkan sangat terjangkau. Misalnya naik kereta api, kita hanya perlu membayar sesuai dengan jarak tempat yang kita tuju. Hal ini menjadi pilihan yang baik bagi keuangan kita jika ingin berhemat.
Dari hal-hal yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa sebaiknya kita menggunakan transportasi umum. Sebab ada banyak sekali dampak positif yang diberikan dengan menggunakan transportasi umum, baik itu bagi lingkungan maupun orang-orang di sekitar. Pemerintah juga memiliki peran penting dalam mewujudkan sistem transportasi umum berkelanjutkan, salah satu caranya adalah dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas dari transportasi umum itu sendiri.
ADVERTISEMENT
Dari berbagai dampak positif yang dihasilkan, terlihat bahwa transportasi umum bukan hanya sekedar alat untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Ia merupakan solusi terhadap tantangan perkotaan modern, menjadi tulang punggung bagi kota-kota berkelanjutan di masa depan. Melalui kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat, serta dukungan penuh dari pemerintah, dapat diharapkan bahwa transformasi menuju transportasi umum berkelanjutan akan menjadi kenyataan, membawa manfaat positif bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan di sekitarnya.
Daftar Bacaan
Putra, A. A., & Adeswastoto, H. (2018). Transportasi Publik Dan Aksesibilitas Masyarakat Perkotaan. Jurnal Teknik Industri Terintegrasi, Vol. 1(1), 55–60.
Sutandi, A. (2015). Pentingnya Transportasi Umum Untuk Kepentingan Publik. Jurnal Administrasi Publik, Vol. 12(1), 19–34.
ADVERTISEMENT