Konten dari Pengguna

Pentingkah Penghitungan Break Even Point dalam Menjalankan Suatu Usaha?

dihyah amalia putri
Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro
21 Agustus 2024 10:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari dihyah amalia putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sosialisasi mahasiswa KKN Undip bersama Ibu-Ibu PKK di Desa Ganten.
zoom-in-whitePerbesar
Sosialisasi mahasiswa KKN Undip bersama Ibu-Ibu PKK di Desa Ganten.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Karanganyar (12/08/2024) - Dalam menjalankan suatu bisnis, istilah mengenai Break Even Point (BEP) tentunya sudah tidak asing lagi. Akan tetapi masyarakat di Desa Ganten Kecamatan Kerjo Kabupaten Karanganyar masih sangat asing terhadap perhitungan BEP. BEP ini dapat berfungsi untuk menentukan jumlah minimum penjualan yang harus dicapai agar suatu bisnis mengalami titik impas, dimana jumlah biaya yang dikeluarkan dan jumlah penjualan yang didapatkan seimbang. Dengan demikian, suatu bisnis dapat melakukan analisis terkait dengan profitabilitas untuk memaksimalkan keuntungan yang dapat dicapai.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, untuk meningkatkan pemahaman mengenai BEP (Break Even Point) mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024 Desa Ganten Kecamatan Kerjo memberikan sosialisasi tentang analisis BEP (Break Even Point) disertai dengan contoh penghitungannya. Kegiatan dimulai dengan memberikan materi tentang BEP, lalu dilanjutkan dengan penjelasan mengenai cara menganalisis BEP (Break Even Point) atau titik impas dalam penjualan dari pengertian, bentuk penghitungan BEP (Break Even Point), serta cara menghitung BEP (Break Even Point).
Dokumentasi dengan luaran (poster) bersama Ibu-Ibu PKK Desa Ganten.
Pemateri memberikan sosialisasi dengan memberikan poster kepada Ibu-Ibu PKK. Pemberian poster ini diharapkan masyarakat dapat memulai dan menerapkan penghitungan dengan menggunakan metode BEP (Break Even Point) sehingga masyarakat dapat melihat titik impas dalam penjualan yang titik dimana penjualan dari hasil pertanian tidak mengalami kerugian dan tidak untung. Program kerja ini diharapkan dapat menambah pengetahuan kepada masyarakat dan meningkatkan keuntungan para masyarakat dari penghitungan menggunakan metode BEP (Break Even Point).
ADVERTISEMENT
Penulis: Dihyah Amalia Putri, Mahasiswa Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, KKN TIM II Universitas Diponegoro 2024, Desa Ganten, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar
Dosen Pembimbing Lapangan: Yayuk Endang Irawati, S.S.,. M.A.
Lokasi KKN: Desa Ganten, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar