Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Debat Publik Pilgub Jabar 2018, Hasanah Tampak Kompak
13 Maret 2018 18:30 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
Tulisan dari Dika Hardika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Pada saat debat publik cagub Jabar 2018, yang digelar di Gedung Sabuga, Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin malam (12/3). Kang Hasan dan Kang Anton, pasangan Calon Gubernur nomor urut 2 atau yang akrab disapa Hasanah, memaparkan gagasannya dalam menjawab pertanyaan yang dilontarkan dari pasangan Rindu berkaitan dengan masuknya era ekonomi kreatif masuk desa.
ADVERTISEMENT
Dalam paparannya Kang Hasan menjawab pertanyaan tersebut dengan penjelasaan yang sesuai dengan 7 program unggulan yang Hasanah usung. Era ekonomi kreatif masuk desa bisa diatasi melalui program BogaGawe serta pengawasan melalui molotot.com. Salah satu program BogaGawe ini berfokus kepada pemberdayaan serta membangun potensi ekonomi baru melalui investasi dibidang perdagangan, jasa dan pariwisata. Lalu selanjutnya Kang Hasan menambahkan bahwa dalam programnya itu akan membangun SMK dan program setingkat Diploma dengan mengutamakan keterampilan serta wirausaha.
Program BogaGawe ini menjawab apa yang dilontarkan pasangan Rindu, dan sekaligus akan bisa menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat terutama dalam bidang ekonomi kreatif. Desa memiliki potensi yang besar. Maka bagi Hasanah, program BogaGawe ini beupaya untuk menjawab masalah pengangguran serta untuk memberdayakan masyarakat agar nantinya masyarakat bisa membangun ekonomi secara mandiri lewat kreatifitas masing-masing.
ADVERTISEMENT
Dalam paparanya, kang Hasan lebih terkesan realistis dalam membuat program yang sesuai dengan keadaan masyarakat Jawa Barat, langkah-langkah yang dilakukan lebih praktis serta aplikatif. Dan dirinya juga menambahkan akan menyiapkan ahli teknologi masuk desa, juga akan membuat konsep yang kreatif serta inovasi baru untuk membuka lapangan pekerjaan agar bisa menurunkan angka pengangguran yang kini masih banyak.
Selain itu Hasanah juga menjwab atas pertanyaan berkenaan ekonomi keratif ini dengan program lain, yaitu molotot.com, ia menuturkan, bahwa molotot.com ini adalah sarana yang bisa dipakai untuk pengawasan bisnis dan peningkatan produksi agar semuanya trasparan, bersih serta meningkatkan pelayanan. Kang Anton pun menambahakan beberapa hal yang terkait ekonomi kreatif masuk desa ini. Ia mengungkapkan bahwa harus ada regulasi yang ketat yang dilakukan pemerintah agar bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja, serta untuk mengajak kerjasam dengan para investor hingga akhirnya terdapat insentif.
ADVERTISEMENT
Jika dilihat dari performa secara keseluruhan justru pasangan Rindu ini kurang terlihat kompak saat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan pemandu debat atau saat sesi tanya jawab berlangsung. Ridwan Kamil terlihat lebih mendominasi setiap sesi. Ini menimbulkan kesan bahwa pasangan ini tidak terbangun kemistri satu sama lain. Wakil calon Gubernur nomer urut 1 Uu Ruzhanul Ulum, seperti seolah-olah tidak menguasai materi yang ada dan tidak diberi kesempatan untuk membantu menguatkan sosok masing-masing sesuai dengan porsinya. Beda halnya dengan pasangan Hasanah yang terlihat kompak, mereka memperlihatkan kemistri di antara keduanya dengan saling membantu menjelaskan setiap paparan gagasan. Mereka berdua juga saling menghargai untuk mau saling memberi kesempatan dalam menjawab pertanyaan serta paparan setiap gagasan tersebut. Keduanya adalah satu kesatuan yang kompak bersemangat untuk menunjukan bahwa pasangan ini mampu membangun Jawa Barat ke arah yang lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT