Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Menyambut Hajat Besar Pilgub Tanpa Hoax SARA
2 Maret 2018 14:42 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Dika Hardika tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Dengan adanya media sosial dan internet, akses informasi kita semakin dipermudah dalam memantau informasi mengenai Pemilihan Gubernur yang waktu dekat ini akan digelar. Namun hal tersebut banyak disalah gunakan untuk menebar isu-isu yang berakibat terpecahnya persatuan dan kesatuan masyarakat, khususnya Jawa Barat. Terlebih isu-isu yang ditebarkan itu adalah isu mengenai SARA. Semestinya kita sebagai masyarakat harus jeli dalam menyaring informasi, tidak menelan mentah-mentah berita-berita yang menularkan kebencian tersebut.
ADVERTISEMENT
Oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab isu SARA ini sengaja dibuat agar masyarakat menjadi chaos. Dan saat ini sudah banyak para penyebar hoax SARA tersebut ditindak oleh polisi. Dalam menyambut hajatan besar Pilgub ini mari kita saling menebarkan kebaikan sesama warga Jawa Barat dengan bersama-sama dalam memberantas hoax SARA agar hajatan besar ini berjalan dengan aman dan penuh cinta damai.
Dan yang paling rentan tersebarnya isu hoax ini adalah di media sosial, terutama di WhatsApp. Karena informasi yang di kirim WhatsApp ini dengan sangat mudahnya bisa disebarkan dengan hanya dalam hitungan detik saja. Ketika isu sudah tersebar dan dibaca oleh masyarakat awam, mereka akan mudah terpicu untuk mengirimkan informasi itu ke yang lain. Akhirnya terjadilah misunderstanding dan miscommunication dan masyarakat terjebak dengan segala citra gambar dan bahasa yang dimanipulasi sedemikian rupa oleh si penyebar hoax.
ADVERTISEMENT
Dengan adanya infomasi tersebut jangan sampai kita terpengaruh oleh berita yang belum benar adanya. Siapapun sekarang ini bisa menjadi penyebar hoax apabila kita tidak benar-benar teliti dan harus bisa menahan diri untuk tidak semena-mena menyebarkannya kepada orang lain, sebab bisa saja kita tertangkap oleh pihak yang berwenang atas kecerobohan yang kita lakukan itu.
Kita tidak lagi mengharapkan adanya kejadian yang serupa seperti terjadi pada seorang guru SMA yang telah menyebarkan isu kebangkitan kelompok komunis atau PKI di media sosial Facebook. Dirinya memposting 15 juta anggota PKI yang dipersenjatai untuk membantai ulama. Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri, dengan sigap menangkap pelaku tersebut untuk memberikan efek jera terhadap pelaku-pelaku lain yang menyebarkan isu-isu hoax terutama berita hoax SARA.
ADVERTISEMENT
Untuk mengantisipasi adanya sebaran isu seperti ini. Adalah wajib bagi kita selalu waspada dan hati-hati dalam menggunakan media sosial atau mengakes informasi dari sumber yang tidak jelas. Yang lebih memprihatinkan adalah pada saat ini masih banyak masyarakat yang lemah terhadap pengetahuan atau daya kritis terhadap informasi yang mereka tangkap, salah satunya berita yang di sebarkan melalui chatting WatsApp yang kini tengah digandrungi oleh khalayak. Merka termasuk orang-prang yang masih minim dalam menyikapi adanya teknologi dewasa ini. Kini kita semua tinggal berupaya untuk saling mengingatkan dan menyadarkan masyarakat jangan sampai kita menjadi korban dari kebencian yang disebarkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Seperti pesan salah satu Calon Gubernur Jawa Barat, TB. Hasanuddin, beliau mengajak untuk berlomba-lomba meraih hati rakyat dengan cara yang santun dan berpolitik yang beradab.
ADVERTISEMENT