Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Inovatif Guru Bahasa Indonesia dalam Pembelajaran Tatap Muka di Masa Pandemi
23 Juni 2020 14:12 WIB
Tulisan dari Dika Melinda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tidak terasa tahun ajaran baru akan segera tiba. Setelah beberapa bulan yang lalu harus melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pendidikan menjadi semrawut dan diselimuti dengan pro dan kontra selama diberlakukannya pembelajaran jarak jauh atau daring di masa pandemi ini.
ADVERTISEMENT
Tentunya tidak hanya pendidikan yang mengalami kekacauan tetapi bidang kehidupan lainnya pun terdampak pandemi global ini. Bahkan bisa dikatakan tingkat permasalahannya melebihi tingkat permasalahan di bidang pendidikan. Seperti halnya dalam bidang ekonomi yang membuat perekonomian negara menjadi lemah selama masa pandemi.
Hingga akhirnya terpaksa diberlakukan ‘Normal Baru’ untuk memulihkan perekonomian negara meskipun keadaannya belum memungkinkan karena memang pandemi ini belum pulih. Hal ini yang membuat kasus corona di Indonesia semakin mengkhawatirkan dan terus bertambah setiap harinya. Bahkan lebih mirisnya lagi, Indonesia tercatat memiliki jumlah kasus corona tertinggi se-Asia Tenggara.
Pemberlakuan ‘Normal Baru’ tidak hanya untuk memulihkan bidang perekonomian tetapi juga bidang kehidupan lain salah satunya yaitu pendidikan. Mendikbud, Menag, Menkes, dan Mendagri telah membuat keputusan bersama bahwa tahun ajaran baru 2020-2021 akan dilaksanakan pada bulan Juli mendatang.
ADVERTISEMENT
Tahun ajaran baru 2020-2021 ini memiliki pola dan tahapan pembelajaran yang berbeda setiap satuan pendidikan. Tahun ajaran kali ini memiliki pola pembelajaran yang sedikit berbeda dari tahun ajaran sebelumnya. Biasanya pola pembelajaran dilaksanakan tatap muka secara serentak. Namun, tahun ini diberlakukan dua pola pembelajaran yaitu pembelajaran tatap muka dan Pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring.
Mendikbud, Menag, Menkes, dan Mendagri hanya membuat panduan penyelenggaraan pembelajaran tahun ajaran baru di masa pandemi. Panduan tersebut hanya memuat pola pembelajaran masing-masing satuan pendidikan, tahapan pembelajaran setiap satuan pendidikan, serta protokol kesehatan yang harus dipatuhi.
Selebihnya, guru yang harus piawai mengimplementasikan panduan tersebut berdasarkan inisiatif dan inovatif masing-masing guru mata pelajaran. Salah satunya guru bahasa Indonesia diharapkan memiliki inisiatif dan inovatif yang cukup tinggi dalam pembelajaran tatap muka selama pandemi.
ADVERTISEMENT
Guru Harus Fleksibel dan Tidak Saklek
Salah satu inisiatif yang harus dimiliki oleh guru yaitu bersikap fleksibel dan tidak saklek. Misalnya beberapa materi seperti teks wawancara, teks negosiasi membutuhkan bentuk tanya jawab antara dua orang atau lebih.
Terdapat beberapa syarat dalam materi wawancara sebagai bentuk penilaian guru. Salah satunya yaitu pewawancara tidak diperkenankan untuk menjaga jarak dengan narasumber saat kegiatan wawancara dilaksanakan. Hal ini dimaksudkan agar pewawancara dapat memperoleh informasi secara jelas dan benar.
Namun, guru perlu mengigat protokol kesehatan yang termuat dalam panduan penyelenggaraan pembelajaran untuk menjaga jarak fisik. Maka, penting bagi guru berinisiatif memperingati siswa tetap menjaga jarak fisik ketika berwawancara dengan temannya di depan kelas.
ADVERTISEMENT
Sangat penting bagi guru bahasa Indonesia untuk berinovatif guna mengatasi permasalahan yang kemungkinan akan terjadi selama pembelajaran tatap muka ini. Salah satu inovatifnya yaitu guru mengintegrasikan materi teks negosiasi dengan kehidupan praktis siswa di ruang lingkup keluarga.
Inovatif tersebut dapat membantu mempermudah siswa dalam menyelesaikan tugas dari guru selama masa pandemi. Oleh karena itu, guru harus bersikap fleksibel dan tidak saklek dalam pembelajaran tatap muka di masa pandemi seperti saat ini.
Guru Meniadakan Konsep Pembelajaran Kelompok
Pembelajaran tatap muka di masa pandemi ini sangat tidak dianjurkan untuk melaksanakan konsep pembelajaran beregu atau secara berkelompok. Hal ini dikhawatirkan jarak fisik tidak dapat dikendalikan dan melanggar protokol kesehatan dalam panduan penyelenggaraan pembelajaran yang ada.
ADVERTISEMENT
Lain halnya dengan pembelajaran jarak jauh, konsep pembelajaran kelompok masih bisa diperbolehkan karena tidak akan terjadi kontak fisik. Guru perlu meniadakan konsep pembelajaran kelompok pada pembelajaran tatap muka selama pandemi guna mencegah bertambahnya penyebaran virus corona pada siswa.
Salah satu materi pembelajaran bahasa Indonesia yang membutuhkan konsep pembelajaran kelompok yaitu materi drama. Biasanya siswa diminta untuk melakonkan drama di depan kelas. Hal ini akan melanggar protokol kesehatan yang ada karena drama tidak bisa hanya dilakonkan oleh satu orang.
Maka, guru bahasa Indonesia harus memiliki inovatif untuk mengatasi hal tersebut. Guru bisa meminta siswa untuk membuat drama radio sebagai alternatif solusi konsep pembelajaran kelompok di masa pandemi seperti saat ini.
ADVERTISEMENT