Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Suasana Sunyi di Hari Yang Suci
9 Juni 2020 19:10 WIB
Tulisan dari Dika Melinda tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Hari raya Idul fitri biasanya menjadi momen yang selalu dinanti-nantikan seluruh umat Islam. Saling bermaaf-maafan antar umat islam saat Hari raya Idul fitri menjadikan hari tersebut sebagai hari yang suci. Biasanya umat Islam merayakan hari yang suci ini dengan penuh sukacita.
ADVERTISEMENT
Setiap orang atau daerah memiliki tradisi yang berbeda-beda untuk merayakan lebaran Idul fitri. Secara umum, umat islam di Indonesia memiliki tradisi yang bisa dikatakan meriah setiap kali perayaan Idul fitri. Mulai dari mudik, salat berjamaah di masjid, membagikan THR, berburu kue-kue kering, membeli baju baru, dan memasak hidangan khas lebaran.
Tradisi-tradisi tersebut diciptakan sebagai bentuk euforia masyarakat muslim di Indonesia dalam merayakan lebaran Idul Fitri. Akan tetapi, euforia perayaan Idul fitri seperti itu tidak dapat direalisasikan tahun ini karena adanya pandemi global. Suasana sunyi sangat terasa pada Hari raya Idul fitri di tengah pandemi global seperti saat ini.
Salat Idul Fitri di Rumah
Imbauan di rumah saja guna mengantisipasi pandemi Covid-19 berimbas pada tradisi salat Idul fitri berjamaah di masjid. Larangan untuk keluar rumah di tengah pandemi yang terjadi saat ini membuat tradisi salat Idul fitri berjamaah di masjid ditiadakan.
ADVERTISEMENT
Pemerintah menghimbau agar melaksanakan salat Idul fitri di rumah masing-masing guna memutus penyebaran virus corona yang semakin meningkat setiap harinya. Tahun ini tidak ada pemandangan umat muslim berdatangan ke masjid atau tempat lapang untuk salat Idul fitri berjamaah sebagaimana biasanya.
Koran-koran bekas alas salat Idul fitri berjamaah tidak hadir berserakan di aspal jalanan meunjukkan kesunyiannya di hari yang suci. Meskipun masih ada beberapa daerah yang tetap melaksanakan salat Idul Fitri berjamaah di masjid dengan berbagai pertimbangan dan alasan tertentu.
Suasana sunyi di hari yang suci ini sangat dirasakan bagi orang-orang rantau. Para perantau yang tidak bisa mudik dan harus salat Idul fitri sendiri menambah suasana sunyi di hari yang suci ini. Suasana sunyi juga dirasakan para orang tua di kampung halaman yang mungkin tinggal sendiri dan terpaksa salat Idul fitri sendiri.
ADVERTISEMENT
Menutup Pintu Rumah di Hari Yang Suci
Saling bermaaf-maafan setelah melaksanakan salat Idul fitri menjadi momen sakral di hari yang suci. Masyarakat muslim di Indonesia biasanya mengunjungi rumah tetangga, kerabat, atau sanak saudara untuk bermaaf-maafan di Hari raya Idul fitri.
Mengingat pandemi di Indonesia semakin memprihatinkan, pemerintah menghimbau untuk menjaga kontak fisik dengan diberlakukannya PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Imbauan tersebut berimbas pada tradisi masyarakat Indonesia yang mengunjungi rumah tetangga, kerabat, atau sanak saudara untuk silaturahmi dan bermaaf-maafan.
Keharusan menjaga kontak fisik di tengah pandemi seperti saat ini membuat masyarakat muslim di Indonesia kehilangan momen silaturahmi dan bermaaf-maafan. Pemerintah menghimbau masyarakat untuk bersilaturahmi dan bermaaf-maafan melalui panggilan video. Bermaaf-maafan di hari yang suci tanpa bersalaman kurang terasa momen sakralnya.
ADVERTISEMENT
Suasana sunyi di hari yang suci ini juga dirasakan oleh anak-anak yang memiliki tradisi berkeliling ke rumah tetangga. Momen yang paling dinantikan anak-anak saat lebaran Idul fitri adalah mengunjungi rumah tetangga, kerabat, atau sanak saudara untuk mendapatkan THR.
Anak-anak berbondong-bondong menuju rumah tetangga, kerabat, atau sanak saudara mereka sekadar bersalaman dan mendapatkan THR dari tuan rumah. Namun, anak-anak tidak bisa merasakan momen tersebut pada perayaan lebaran Idul fitri tahun ini.
Hari raya Idul fitri kali ini benar-benar tidak meriah seperti biasanya. Pintu rumah yang biasanya terbuka lebar karena ramai kedatangan tetangga, kerabat, atau sanak saudara kini terlihat sunyi. Bahkan saat hari-H lebaran Idul fitri tidak ada tetangga, kerabat, atau pun sanak saudara yang berkunjung mengesankan suasana sunyi di hari yang suci ini.
ADVERTISEMENT
Hari Lebaran Seperti Hari Biasa
Perayaan Idul fitri tanpa kehadiran kerabat dan sanak saudara terasa seperti hari biasa. Tidak ada pemandangan hiruk pikuk tamu yang berdatangan untuk silaturahmi dan bermaaf-maafan di hari yang suci ini. Menyantap hidangan khas lebaran saat perayaan Idul fitri juga menjadi salah satu tradisi masyarakat muslim di Indonesia.
Hidangan khas lebaran seperti ketupat, opor ayam, dan rendang selalu menemani momen silaturahmi di hari yang fitri. Biasanya hidangan khas lebaran tersebut disantap oleh masyarakat muslim di Indonesia bersama kerabat atau sanak saudara. Suasana sukacita seperti ini selalu mewarnai momen perayaan Idul fitri.
Saat hari-H lebaran atau beberapa hari setelahnya tuan rumah menyuguhkan hidangan khas lebaran untuk disantap bersama kerabat atau sanak saudara. Akan tetapi, perayaan lebaran kali ini harus berlalu dengan menyantap hidangan khas lebaran tanpa kerabat dan sanak saudara. Suasana sunyi mewarnai momen perayaan hari yang suci saat ini.
ADVERTISEMENT